PART 2: SPOILER DIKIT

112 12 5
                                    

🕌 Pesona Santri Duda 🌌

🕌 Pesona Santri Duda 🌌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Assalamualaikum, bolo.

Kembali lagi bersama Dies disini. How are you today? Semoga sehat" ya semua.

Sebelum baca, jgn lupa pencet bintangnya ya. Belum follow? Gaskeun dong follow, nggk bayar kok. Gratis, dapet pahala lagi. Itung" bantu aku hehe.

Find me on Instagram:
@d.universe_wp & @dhsxiev

🍓🍓🍓

Happy Reading

Sejak pagi, Rafa berkumpul bersama teman-teman alumni SMA-nya di sebuah Cafe. Ya, seperti yang biasa dilakukan anak muda ketika nongkrong. Mereka bermain game, bercerita dan lain sebagainya.

Bukannya segera pulang ke rumah untuk menyambut kedatangan sang adik yang datang dari luar kota. Bukan apa-apa juga, Rafa memang sedang malas untuk bertemu dengan Arsean. Meskipun dirinya juga sebenarnya kangen dengan adik satu-satunya itu.

"Lo nggak balik, Fa? Katanya adek lo pulang," celetuk salah satu teman Rafa.

"Males, nanti aja. Gue juga bosen di rumah," balas Rafa yang asik bermain game di ponselnya.

"Ya udah deh, terserah lo aja."

"Eh, Fa. Lo lagi deket ya sama Serena? Gue lihat kalian barengan mulu dari kemarin." 

Rafa mengalihkan pandangannya kepada teman-temannya dan menaruh ponselnya. Ia menatap cuek mereka.

"Enggak tuh, ngapain juga. Lo pada jangan kemakan omongan orang-orang, deket aja nggak. Emang kita satu jurusan ya kadang suka ngurus tugas bareng." Balas Rafa.

"Beneran? Nggak ada rasa apa-apa?" Tanya Bimo, salah satu teman Rafa. Menggoda temannya itu. Namanya, Bimo Alsevano Renando.

"Ck! Lo tahu apa sih, Bimoli? Ya beneran lah, ya kali gue suka sama dia." Elak Rafa.

Bimo pun hanya menghela napas, sudah biasa Rafa memanggilnya seperti itu. Memang dirinya merek minyak apa? Enak saja memanggilnya seperti itu.

"Lo nggak bosen apa manggil gue gitu terus? Jauh amat dari nama asli gue yang keren." Ujar Bimo kesal.

"Lah. Ucapan itu doa, lo gue panggil Bimoli. Kayak nama merek minyak kan? Siapa tahu nanti lo bisa jadi pengusaha minyak sukses." Balas Rafa.

"Wah, ini nih efek kalau jadi anaknya Ustad. Apa-apa bisa jadi perumpamaan." Ujar Cavin Adriano Gallazar menanggapi.

Ketiga teman Rafa pun heran, padahal dirinya juga tampan. Tapi mengapa ia tidak memiliki pacar. Ah ya... Mereka melupakan satu fakta.

Pesona Santri Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang