Feeling Blue

Unexpected-.

Halo, kembali lagi denganku.
Aku menemukan yang baru, tapi sialnya perilakunya layaknya yang lalu, haha. Sialan, mengapa terjebak masa lalu adalah tabiatku?

Tapi biarkan aku menceritakan tentangnya secara cepat dengan harapan rasaku padanya juga takkan semakin lebat.

Dia, dua tahun di atasku,
Kakak Tingkat yang bahkan menjadi pemimpin di angkatannya, aku pun baru mengetahuinya tak lama.

Layaknya orang lugu, aku memulai percakapan dengannya tanpa tahu dengan kenyataan yang dimilikinya.
Ku pikir dia hanya seperti yang lain, setidaknya batas tebal di antara kami tidak sesulit itu untuk ditembus. Nyatanya, terlalu jauh.

Beberapa kali bertukar pesan, beberapa kali menyapa, ku rasa tatapanku padanya mulai berbeda.
Tetapi, di saat aku ingin mengakuinya, semua berantakan.

Suatu hari, yang bahkan itu kesempatan besarku untuk menatapnya lebih lama, ternyata di waktu yang sama ia pun menatap yang lain yang bahkan belum pernah ku ketahui eksistensinya.

Ternyata gadis itu yang diminatinya, cantik, yang jelas kepintarannya sangat menonjol, pantas saja.

Dan ya, patah hati hebat yang tak diduga terjadi hari itu, hingga keesokan harinya pun muncul rasa tidak nyaman bahkan untuk membahasnya.

Setelah sekian waktu berlalu, belum sampai satu bulan sejak hari itu, rasa yang tak seharusnya ada ini merangkak kembali.

Tuhan, tolong hentikan ini. Tidak pantas, tidak layak, dan tidak seharusnya.