Bagaikan kaset rusak yang memutar mundur semua ingatan,
Harapan kembali membawa sejuta kesakitan,Dulu, inginku bersama selalu,
Inginku semua tak hanya semu,
Inginku bahagia bersamamu,
Inginku menjadi alasan hidupmu,
Dulu, Inginku—Jika terlintas tanya, Seberapa besar anganmu?
Bahkan Tata Surya kalah hebat dengan apa yang telah ku usahakan demi itu.Dan sepertinya, Takdir Tuhan tidak pernah memihakku.
Takdir Tuhan berkata kamu bukan untukku.Buktinya, Sekarang kita tak bersama,
Sekarang kita tak menjadi nyata,
Sekarang kita tidak saling membahagiakan,
Sekarang kita tak saling menjadi alasan,
Sekarang kita tak ada—Takdir Tuhan hanya menginginkan Aku dan Kamu, tanpa ada Kita di sana.
Bertemu, saling beriringan, dan berpisah di pertengahan kebahagiaan.
Inginku tetap ada sampai detik ini,
Tetapi aku pun tak akan berharap lebih.
Cukup biarkan rasa ini tumbuh,
Berakhir mati tanpa pernah kamu tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling Blue
PuisiKetika semua hanya ilusi dan angan yang mendominasi. Menjadi sakit dengan diam tak bereaksi.