Bab 27

77.1K 9.1K 304
                                    

Atika berjalan mendekat, ia memisahkan jarak antara Moran dan Altheya dengan paksa. Wajahnya senduh, dia seperti akan menangis padahal sebenarnya Altheya tidak memiliki niat untuk merebut Moran darinya.

"Atika..." Moran ingin menyentuh lengan Atika, namun gadis itu langsung menepisnya.

"Aku mau ngantar makanan." Dia memberikan Paper Bag yang berisi makanan kepada Moran. "Aku buat sendiri, kamu bilang akhir-akhir ini engga selera makan." Dia tidak menatap mata Moran ketika mengatakannya.

Altheya meringis pelan, dorongan Atika membuat tubuhnya membentur dinding kayu, Atika itu juga belajar Taekwondo bisa kalian bayangkan tenaga dari seorang gadis yang terlatih, Altheya mah hanya tahu gerakan salam nya aja, sisanya ia tidak tahu apa-apa.

Moran tersenyum manis. "Makasih."

Atika mengangguk, ia menatap Altheya yang masih duduk di tempatnya. "Altheya ngapain disini?" Meski cemburu, ia menjaga nada suaranya agar tetap manis.

Dasar ular.

"Oh dia..."

"Gue cuma mau lihat Ikan." Altheya bangkit. "Sekarang sudah selesai, gue pulang dulu."

"Biar gue antar." Moran buru-buru bangkit.

Melihat itu Atika mencekal lengan Moran. "Kamu makan dulu, wajah kamu pucat banget, habis makan nanti aku cukur kumis dan rambut kamu." Lihat? Atika memperlakukan Moran dengan sangat baik.

"Gue bisa naik Gojek, lo turuti aja kata dia." Altheya melambaikan tangannya. "Bye."

Altheya melangkah pergi.

Mungkin ini yang terbaik.

Entahlah, hatinya tidak bisa merasakan apapun.

Sebenarnya apa yang dia lakukan di Dunia ini?

Kenapa dia tidak mati saja dengan baik setelah bunuh diri.

Ini semua benar-benar menyebalkan.

Apa dia bunuh diri aja lagi?

Dengan begitu semuanya akan berakhir.

Iya mungkin.

Itu lebih baik.

"Altheya?"

Altheya sedang menatap langit yang sudah berwarna hitam gelap ketika mendengar seseorang memanggil namanya, gadis itu menolah dan bertemu pandang dengan Drian, laki-laki yang suka pada Meyza.

"Ngapain disini?" tanya Drian, ia memakirkan Motornya.

"Habis liat Ikan." Altheya menjawab sekenanya. "Lo anggota Dojo ini juga?"

Drian mengangguk. "Iya."

"Engga takut ketemu Delta?"

"Cih, ngapain." Drian mengacak-acak rambutnya. "Gue benci dia bukan Taekwondo."

Benar juga.

Altheya memperhatikan Drian yang menggunakan Sabuk Hitamnya, laki-laki itu merapikan poni rambutnya dari kaca Spion, bahka ia nyengir-nyengir tidak jelas.

Crazy (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang