Revisi, selasa-22-10-24
.
.
.••
Tidak ada yang dapat dibanggakan oleh sosok Jennie yang sekarang sudah berganti marga dan menjadi Kim. Orang bilang bahwa itu merupakan suatu kehormatan bagi Jennie. Namun, Nyatanya tidak sama sekali.
Pernikahan ini sudah berjalan selama dua minggu. Setiap hari, Jennie hanya menghabiskan waktunya di kantor tanpa melakukan apapun. Setiap pulang, Jennie akan di suguhi oleh rumah yang gelap gulita tanpa cahayaapapun yang menerangi rumah itu.
Para maid hanya akan datang di saat sudah waktunya untuk membersihkan rumah ini. Sesuai dengan permintaan, Nyonya Kim tentu saja langsung menyetujui usulan Jennie yang tidak ingin banyak orang di rumah ini. Sebagai gantinya, ia harus memasak setiap pulang dari kantor untuk makan malam mereka.
Untungnya, Jennie pernah mengikuti les memasak sejak ia sekolah dulu.
Tiga puluh menit lalu Jennie sudah tiba di rumah dan menyalakan semua lampu di rumah ini. Ia mulai mengeluarkan bahan bahan hang kiranya cocok untuk di makan malam ini.
Terlepas dari perang dinginnya dengan Taehyung, Pria itu belum pulang juga selama dua hari ini. Nyonya Kim meneleponnya kemarin dan memesan kalau ia harus memasak hari ini karena Taehyung akan pulang.
Mau tak mau, Jennie harus melakukannya.
30 menit berkitst dengan alat masak, Jennie kini menaiki tangga.
"Aku harus mandi." Gumam nya.
Lima belas menit berlalu, Jennie memakai sepasang piyama satin berwarna putih bergaris hitam miliknya setelah selesai mandi dengan rambut basahnya yang kini sedang di keringkan melalui Hairdryer.
Drrt!
Terdengar suara ponsel berbunyi membuat atensi Jennie tertuju pada benda persegi yang terletak di meja nya. Menghentikan kegiatannya dan melihat sebuah nama yang cukup membuat Jennie terkejut saat melihatnya. Taehyung menghubungi nya. Jennie dengan ragu menggeser tombol hijau tanpa berniat mengeluarkan suaranya.
'Aku tidak akan pulang malam ini. Jangan menungguku.'
Jennie tersenyum kecut. "Bagus. Kalau bisa jangan pernah pulang lagi, senang sekali rasanya tidak melihatmu di rumah ini."
Terdengar kekehan diseberang sana.
'Oh, benarkah? Ku pikir kau akan sedih karena sudah memasak banyak untuk makan malam kita hari ini.'
Jennie mengeraskan rahangnya. "Cih! Pede sekali. Aku memasak karena aku memang sedang lapar."
'Bagus kalau begitu. Kututup.'
Tut. Panggilan berakhir.
Persetan. Jennie terlalu muak. Ia mengeraskan rahangnya begitu mengingat kalau dia sudah memasak makanan yang lumayan banyak hari ini. Dan si brengsek itu dengan tanpa rasa bersalah mengatakan kalau ia tidak pulang malam ini.
Taehyung brengsek!
Jennie juga tidak mau melakukan ini jika bukan permintaan dari ibu mertuanya. Ia tidak mau di cap buruk oleh mertua nya karena tidak menjalani peran nya dengan baik.
"Sialan!"
Jennie melempar ponselnya di tempat tidur dengan perasaan kesalnya. Pria itu seperti dewa yang bisa melakukan apapun semaunya saja, bersikap seenaknya dan memperlakukan Jennie semena mena. Dua minggu bukanlah waktu yang cepat untuk Jennie memantapkan hatinya dan mencoba menerima ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLE OF DESTRUCTION
FanfictionDua orang yang dipersatukan oleh perjodohan orang tua. Tn.