36

4.8K 578 56
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Pukul lima sore hari, Kinney baru saja tiba di rumahnya. Tepat saat dirinya hendak membuka pintu kamar, suara seseorang menghentikannya.

"Kinkin, bicaralah jujur dari mana kau selama beberapa hari?" tanya sang ibu.

Kinney memutar tubuhnya kemudian menemukan sang ibu dengan ekspresi penasaran hangat miliknya.

Ia tersenyum menanggapi pertanyaan sang ibu. Lalu mulai menjawab.

"Aku punya teman dia memberiku makan, tempat tidur dan juga pekerjaan. Ibu tidak perlu khawatir, aku tidak akan melakukan hal buruk apalagi terkena hal buruk karena aku menjaga diriku dengan sangat baik. " Balas Kinney tenang. Ia bersandar di pintu.

Ada ekspresi lelah di wajahnya dan sang ibu paham. Ia mengelus surai lembut putrinya kemudian melenggang pergi tanpa suara.

Kinney menghela nafas. Setelah mendapatkan berita yang kurang pasti dan belum benar-benar terbukti Kinney lemas.

Ia sebenarnya tidak langsung percaya. Bisa saja hal yang ada di pikirannya adalah salah.

Tetapi, ketika melihat wajah milik cassius kemudian mata miliknya, mengapa ia merasakan hal hangat?

Entahlah mungkin hal ini di sebabkan oleh perasaan lain.

Di sisi lain, gavriel kembali mengunjungi Drazhan di rumah sakit.

Ia membawa kantung plastik berisi roti juga susu yang dititipkan ibunya.

Matanya mulai menyipit ketika melihat belasan bodyguard di pintu kamar inap milik kakaknya.

"Mengapa ada banyak orang di sini? " Gumamnya pada diri sendiri.

Gavriel masih tetap melangkah meskipun sedikit ia pelankan karena suasana canggung di sekitar.

Hanya saat dirinya hendak menggapai engsel pintu, pria dengan jas hitam menghentikannya.

"Maaf, tuanku sedang berada di dalam. Ada hal yang mungkin tidak bisa tuan muda dengar. " Ucapnya.

Gavriel tersenyum dan bertanya, "apa kau tahu siapa aku? " Pria itu mengangguk.

Tentu saja ia tahu. Siapa di negara ini yang tahu namanya? (Oh baiklah itu berlebihan)

"Lalu... "

Pria itu ragu. Haruskah ia membicarakan Gavriel masuk?

Belum sempat memutuskan, pintu ruangan terbuka. Wajah yang tidak asing muncul.

Pria itu tersenyum, " Oh kau tuan muda Gavriel! Ingin mengunjungi kakak laki-laki mu? Silahkan masuk! "

Pintu terbuka lebar dan dapat Gavriel lihat total orang di dalam. Tanpa sadar Gavriel meneguk ludahnya.

'Mengapa begitu susah bernapas. Ini menyulitkan ku! " Gavriel mencoba untuk bersikap normal.

Damian tersenyum. Ia kembali berkata, "masuk dan kunjungi kakak mu. Tidak-kah tuan muda melihat siapa yang berada di dalam. "

Mendengar hal ini gavriel mendelik. Ia jelas tahu arti kalimat yang Damian katakan!

Dia seperti berkata, "jangan buang -buang waktu kami silahkan katakan keperluan mu dan segera pergi ! "

Perlahan tapi pasti gavriel melangkah. Ia meletakan kantung plastik di meja. Lalu, keluar.

"Hahahah adik zaman sekarang benar-benar perlu kedisiplinan yang baik. Bagaimana bisa ia menjenguk dengan cara seperti itu. "

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang