chapter 2

607 61 7
                                    

Skip.

Malamnya. Setelah tidur cukup lama, aku bergegas Mandi. Badanku terasa lengket terkena keringat..huftt..!! Setelah itu aku langsung turun ke bawah untuk membuat makan malam. Ya, beginilah kerjaan Ku dirumah cuma belajar, beres-beres, makan, tidur, Dan santai. Maka dari itu aku memutuskan untuk bekerja dicafe Tante Ratna sebagai penghibur diri Dan sebagai masukkan biaya hidup.

Pukul 19.30, Kini aku sedang menonton TV, Kali ini acaranya Ku ubah-ubah alias chanel-nya aku gonta-ganti. Abisnya, acaranya membosankan. Saat sedang menonton TV, suara ringtone telpon handphone Ku berdering.

Saat Ku lihat layar hp. Tertera nama 'Tante Ratna' . duh..apa ia mau memarahiku Karna aku tidak masuk kerja hari ini. Gak biasanya Tante Ratna telpon kalau gak penting. Akhirnya Ku geser layar handphone ku, lalu Ku dekatkan ketelinga.

*telepon*

"Halo, prilly..gimana kakimu ? Sudah agak enakkan ?" Cerocos Tante Ratna

'Huft..Ku Kira mau marah-marah, ternyata tidak. Upss.. Tante Ratna kan tidak pernah marah denganku, aduh..ada ada aja kamu prill' batinku.

"Ah..ya.. Halo juga tan.. Iya nih kakiku lumayan enakkan. Maaf tante, tadi prilly gak masuk kerja" ucapku lirih..

"Syukurlah nak, ngapain kamu minta maaf sih, ini kan kejadian tak terduga, sudah Tante maafkan juga kok" ucap Tante Ratna, kurasakan senyum mengembang diwajahnya.

"Makasih Tante.. Duh prilly jadi gak enakkan sama Tante.." Jawabku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Ah.. Kamu ini prill, kayak baru kenal tante aja hahaha.. Ya sudah kalau begitu Tante istirahat dulu ya pril, kamu juga istirahat" ucap Tante Ratna menasehatiku dari sebrang Sana.

"Hahaha.. Iya tan.. Yasudah kalau begitu, selamat istirahat Tante.." Pekikku

"Iya prilly... Byee.." Jawab Tante.

"Bye juga tan.." Jawabku.

*telpon terputus*

'Huft..lega, ternyata Tante tidak marah denganku' batinku lagi.

Saat sedang asyik menonton TV acara komedi, aku baru ingat kalau ada PR yang belum Ku kerjakan. Aku segera mematikan TV Dan berlari ke atas. Lalu kubereskan buku buat besok, dan mengerjakan pr.

"Aduh...ini apaan lagi jawabannya..ngebingungin" pekik Ku kesal sambil mengetuk kepala Ku menggunakan pulpen.

Ya walaupun aku pintar tapi kalau ada yang kurang dimengerti mau gimana lagi. Nasib.

Saat sedang sibuk mengerjakan PR. Handphone Ku berdering lagi. Tanda line masuk.

*teng..tong..

Ku buka hape Ku ternyata dari Diana, temanku.

LINE
"Diana : hai prill"
"Prilly : hai juga Diana"
"Diana : oh iya!! Gue mau kasih tau sama lo kalau besok, lo disuruh ke ruang kepala sekolah sama kepsek."
"Prilly : loh?? Ko aku dipanggil?? Memangnya aku kenapa na??"
"Diana : gue juga gak tau prill, cuma pas tadi gue lewat depan ruang kepsek. Eh pak Rusdi manggil gue, katanya besok lo harus ke ruanganya."
"Prilly : hmm..okedeh kalo gitu, Kira Kira penting gak ya na??"
"Diana : aduhhh..!! Ya kalo enggak penting, lo gak bakal disuruh ke ruangannya dodolll.."
"Prilly : Ah..iya ya..hahaha kok aku jadi mendadak o'on sih"
"Diana : dasar lo...ada ada aja, Pinter - Pinter o'on hahhaha"
"Prilly : hahaha..hmm..BTW aku jam berapa kesana?"
"Diana : katanya pas istirahat aja, gak boleh telat"
"Prilly : oke..na!!"
"Diana : yaudah kalo gitu, udahan ya prill, gue cuma mau ngasih tau itu aja kok, byee.. Prill"
"Prilly : byee..Ana.."

Happiness is SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang