chapter 4

534 57 8
                                    

Prilly POV

Aku yang penasaran siapa dia segera menoleh.

"haii pril.. aku kangen banget sama kamu" aku yang baru saja berbalik badan sudah langsung di peluk oleh nya.

aku tau!!! Ka Dion. ya itu kak Dion, anaknya Tante Ratna. aku dan dia Sudah seperti adik kakak jadi beginilah reaksi kita saat bertemu. sudah lama aku tidak bertemu dengan nya karena dia sibuk dengan kuliahnya di Jerman.

aku yang awalnya kaget pun membalas pelukannya "Ka Dion prilly juga kangen sama kaka" aku melepas pelukan nya Karna tidak enak diperhatikan pelanggan.

"duduk ka.. kita bicara disini aja" kami berdua pun duduk berhadapan.
"mau minum apa Ka? biar aku buatkan" lanjutku yang ingin berdiri membuatkan nya minum.

tetapi tanganku segera ditahan oleh nya "gak usah prill tadi aku udah minum kok" ucapnya tersenyumah

ah ya! bagaimana dia bisa balik ke indonesia? biasanya kan selalu mengabariku dahulu. entahlah!

"hhmm.. gimana kaka bisa sampe disini?? ko enggak bilang aku dulu" tanyaku sambil menopang dagu dengan tangan kananku.

Ka Dion terkekeh "pertanyaan konyol prilly hahaha.. ya bisa lah aku sampai disini, kan pake pesawat. masa iya mau jalan kaki.. gempor dong" ucap nya tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

langsung saja aku melempar lap yang tadi aku gunakan untuk ngelap meja. "iihh.. aku serius Ka.." ucapku cemberut.

"terus kenapa kaka enggak ngabarin aku? biasanya juga ngabarin kan! kenapa enggak?" lanjutku.

"yaudah sih biasa aja dong neng.. segitunya hahaha, lagian kan biar surpriseee" ucapnya sambil merentangkan tangannya. seperti sedang merayakan orang ulang tahun. memalukan.

Yap. dia memang penuh kejutan. seperti waktu itu, malam malam dia datang sendirian ke rumahku. untuk merayakan ulang tahun ku tepat jam 12 malam bersamanya dan dia juga membawakan sebuah kue tart yang alhasil kita habiskan hanya berdua. hahaha.

"idihh.. Ka Dion lebay ih" aku mengejeknya Karna ekspresinya tadi.

"enak aja lebay.. kamu Kali yang lebay" ucapnya melempar kembali lap yg tadi Ku lempar. menyebalkan!

"ih rese.. ah ya ka, gimana hubungan kaka sama Ka Audy?" tanyaku. Ka Dion menghentikan tawanya. raut wajah nya berubah menjadi sedih. apa yang dia fikirkan.

Ka Dion menghirup udara dalam dalam dan menghembuskan nafasnya kasar. "hubungan Ku dengan Audy baik baik saja kok.. tapii-"

"tapi apa Ka?" potong Ku cepat. aku sangat khawatir dengan apa yang terjadi pada Ka Dion dan kekasihnya itu.

Ka Dion melanjutkan cerita nya "Dia berubah prill.. mungkin Karna dia masih shock dengan kejadian yang menimpa ayahnya 2minggu yang lalu" Ka Dion tertunduk lesu.

aku pun diam menunggunya melanjutkan ceritanya. "ayahnya meninggal tabrak lari, Dan sampai sekarang pelakunya belum ditemukan. aku juga pernah mendengar dari mamanya, dia pernah masuk ke sebuah club. dan mungkin itu yang menjadikan nya berubah. sekarang dia jadi pribadi yang pendiam enggak seceria seperti dulu lagi. Sekarang keliatannya dia selalu punya beban" Ka Dion menghembuskan nafas kasar.

Ka Dion terus menatap langit seakan akan sedang melihat banyaknya bintang. padahal aku tau ia sedang menahan air mata yang sudah penuh dipelupuk matanya.

"ya tuhan.. aku turut berduka ya kak atas meninggalnya ayah Ka Audy.. tapi kenapa kakak enggak mencoba menghiburnya, aku rasa akan lebih baik" ucapku tersenyum memberi saran padanya.

"setiap hari prill. malam, pagi, siang, sore aku mencoba mengiburnya bahkan sampai aku menginap di rumahnya. akhirnya usahaku gak sia sia, sampai sekarang untungnya ada kemajuan.. dia sudah mau makan, tersenyum, dan tertawa. ya walaupun sesekali berubah murung karena ingat dengan ayahnya"

Happiness is SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang