Teman

1.7K 135 13
                                    

Pagi ini dokter memeriksa keadaan Mew, melihat kondisinya yang sudah cukup pulih maka Mew di perbolehkan untuk pulang sore ini.

"Baiklah pak, melihat kondismu yang sudah cukup membaik maka sore ini kau sudah bisa pulang." Ujar dokter itu.

"Terima kasih dok."

"Sama-sama. Kalau begitu saya permisi dulu pak." Dokter lalu keluar dari ruangan Mew.

Gulf ikut senang mengetahui kekasihnya sudah bisa pulang sore ini.

'cup' satu kecupan singkat mendarat di pipi Mew, Mew yang mendapat ciuman mendadak dari pujaan hatinya itu spontan kaget.

"Hey.. bisa ulang sekali lagi? Aku belum bersiap tadi."

"Tidak ada reka ulang pak, aku bukan Vidio yang bisa di ulang-ulang." Ucap Gulf sedikit terkekeh.

"Ayolah sayang... Sudah beberapa hari kau tidak menciumku... Aku benar-benar merindukan bibir manismu itu." Rengek Mew pada Gulf.

Gulf hanya menggelengkan kepalanya melihat tingakh Mew yang merengek seperti anak kecil.

"Oh iya, apa Tul dan Boun tidak menjenguk mu?" Tanya Gulf pada Mew.

"Tidak." Jawab Mew dengan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Bukankah kalian bestie?"

"Kau lupa terakhir kali kami bertemu kami bertingkah seperti apa? Dengan kondisiku yang seperti ini aku tidak akan sanggup mengimbangi mereka hahaha"

"Apakah kalian seperti itu setiap saat?"

"Bisa di bilang begitu, walaupun tidak setiap saat. Hanya saja setiap kali berkumpul.. entah mengapa kami lupa akan usia."

"Bisa gitu ye bapak-bapak." Ucap Gulf dengan ekspresi bingungnya.

'greb' Mew langsung menarik tangan Gulf hingga membuat Gulf kehilangan keseimbangannya dan terjatuh di pelukan mew.

Gulf mencoba untuk bangkit dari tubuh Mew, namun Mew menahan tubuh Gulf.

"Mew.. lepaskan aku, kau masih sakit." Ujar Gulf sembari berusaha melepaskan pelukan mew darinya.

"Sebentar saja sayang, sebentar.. aku benar-benar merindukan aroma tubuhmu." Mew membenamkan wajahnya di ceruk leher Gulf, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Gulf yang sangat menenangkan dan Gulf hanya bisa pasrah. Karna sejujurnya Gulf juga merindukan Mew.

Di saat keduanya sedang asik mencurahkan rindu satu sama lain, pintu ruangan rawat Mew tiba-tiba di buka oleh seseorang.

"KAK MEEEWWWWW."

spontan Gulf bangkit dari tubuh Mew.

"Dih, si anak anjing." Ketus Gulf pelan yang hanya dapat di dengar olehnya sendiri.

Melihat Gulf yang menimpa bada Mew, maka Tanpa basa-basi Biu langsung mendekat pada Mew dan mengomeli Gulf.

"Heh, kamu tau kan kalau kak Mew itu lagi sakit! Ngapain kamu tiduran di atas badan kak Mew hah! Nanti kalau luka kak Mew kebuka lagi gimana! Mikir gak kamu hah!" Omel Biu sembari tangannya menunjuk-nunjuk pada Gulf.

Gulf yang terpancing langsung membalas Biu.

"Heh dakjal! Gue juga tau Mew lagi sakit, tapi ini masalahnya Mew yang mau meluk gue! Lu lama-lama minta di tabok juga ye setan!" Balas Gulf tak kalah emosi.

"Helleh, kalau kamu tau kamu gak akan menimpa badan kak Mew! Dasar jelek! Mana mulutnya kasar lagi.. gak didik ya kamu sama orang tuamu!"

'PLAK'
"Gulf."
satu tamparan kuat mendarat di pipi Biu, membuat pipi Biu menapak merah bekas tangan Gulf, membuat Biu langsung berhambur kepelukan Mew dan menangis kencang.

Uke Binalku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang