rindu

1.7K 147 3
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. dimana segelintir orang memutuskan untuk tidur dan beristirahat, namun tidak dengan Gulf. Ia baru saja pulang setelah seharian berbincang dan berjalan-jalan bersama Bibble, teman barunya itu.

Bibble mengantar pulang Gulf dengan mobil Lamborghini nya. Awalnya Gulf sempat menganga tak menyangka jika teman barunya itu memiliki mobil sport dengan harga yang fantastis itu. Tapi bibble meyakinkan Gulf bahwa itu memang benar miliknya.

mobil sport itu memasuki dan berhenti pekarangan rumah gulf, gulf tersenyum dan berterima kasih pada Bibble Karna seharian ini Bibble mau menemani dan menghibur dirinya.

"Thanks ya Bibb." Ucap Gulf dengan senyum sumringahnya dan kemudian keluar dari mobil sport itu.

Bibble membuka kaca jendela mobilnya dan sedikit menolehkan kepalanya keluar.

"Jika kau butuh aku.. jangan sungkan untuk menghubungiku ya pretty.. aku akan dengan senang hati menemanimu seperti hari ini." Ujar Bibble Dengan senyuman yang tak kalah sumringah.

"Ok boss."

"Ya sudah, kau masuklah, aku akan pulang."

"Heum, bye Bibb.."

"Bye pretty."

Mobil sport Bibble perlahan keluar dari halaman rumah Gulf dan dengan cepat menghilang dari pandangan mata Gulf.

Gulf kemudian memasuki rumahnya, ia membuka pintu, dan menyalakan saklar lampu.

Begitu seluruh Lampu rumah menyala tiba-tiba Gulf terperanjat.
Ia sangat terkejut melihat Mew yang sudah terduduk di sofa dengan rahang tegas serta sorot mata yang tajam.

 Ia sangat terkejut melihat Mew yang sudah terduduk di sofa dengan rahang tegas serta sorot mata yang tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(*Gambaran Mew yang lagi menatap Gulf*)

Tatapan tajam Mew membuat Gulf gugup dan membeku.

"Me-mew... Se-sedang... Sedang apa kau di sini." Tanya Gulf dengan suara yang tergagap-gagap. Jika boleh jujur, Mew yang seperti ini sangat membuat Gulf takut, sakit takutnya Gulf bahkan tak berani menatap Mew.

Dengan nada yang pelan namun dalam dan mengintimidasi, Mew bertanya pada Gulf.

"Dari mana saja kau!"

Gulf diam, tak berani membuka mulutnya. Rasanya lidahnya sangat kelu dan juga sulit di gerakkan.

Melihat Gulf yang diam saja Mew mulai sedikit menaikkan suaranya.

"Dari mana saja kau seharian ini Gulf!" Tanya Mew kembali. Namun lagi-lagi Gulf hanya diam dan menunduk.

Mulai tak sabar menghadapi diamnya sang kekasih membuat Mew berdiri dan berjalan kearah Gulf yang masih berdiri tegak.

Mew mendekat, semakin dekat kearah Gulf, membuat Gulf gugup dan menelan salivanya.

Mew mencubit pelan dagu Gulf lalu mendongakkannya sehingga kini wajah keduanya saling berhadapan. Namun mata Gulf masih menatap bawah, ia benar-benar tak berani menatap Mew.

Uke Binalku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang