(1821++)

5.2K 161 5
                                    

Mew keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya, ia melihat sekeliling kamar dan tak menemukan Gulf di sana.

"Gulf.. sayang... Kau dimana?" Panggilnya.

Mew segera memakai baju Gulf yang ada di lemari, hanya itu yang ada di sana, mengingat ia yang tak membawa baju ganti maka mau tak mau ia memakai baju milik kesayangannya itu. Beruntung ada baju yg pas di badannya walaupun sedikit kekecilan Karna badan Mew yang lebih besar dari Gulf.

Mew keluar dari kamar dan menuju dapur untuk mencari kekasihnya itu, ia tersenyum ketika melihat Gulf yang sedang asik berkutat dengan alat dapur.

Gulf tersentak saat ada tangan yang memeluknya dari belakang.

'cup'
"Kau di sini rupanya, aku kira kau pergi entah kemana."
Satu kecupan mendarat di pipi gembul gulf.

"Kau mengagetkanku Mew.."

"Hehehe, maaf sayang.."

Gulf hanya menggelengkan kepalanya.

"Kau duduklah disana, aku akan menyelesaikan ini."

"No.. tidak bisakah kita seperti ini saja?"

"Mew... Aku sedang memasak, akan sulit untukku bergerak jika kau menempel seperti lem begini..."

"Baiklah.."

Mew segera duduk di meja makan sambil menunggu Gulf yang sedang asik memasak untuknya, sementara Mew terus memperhatikan Gulf dengan senyum sumringah yang tak bisa di jelaskan. Dalam hatinya Mew mempertanyakan apa yang ia lakukan di masa lalu hingga ia bisa memiliki kekasih sesempurna gulf.

"Berhenti menatapku begitu, dan ini makanannya." Ujar Gulf sambil menata makanan di meja.

"Apakah salah jika aku menatapmu sayang?"

Gulf membuang mukanya, menyembunyikan wajahnya yang sudah merah bak kepiting rebus.

"Gulf.. are you blushing?"

Cepat-cepat gulf menggeleng.

"Tidak.. aku tidak gampang termakan gombalan jelekmu itu." Protesnya.

"Kata orang yang tiap di puji selalu membuang mukanya." Ledek Mew.

"Hentikan omong kosongmu dan mari kita makan."

"Baiklah..."

Keduanya pun makan dengan lahapnya, Mew tidak menyangka masakan Gulf benar-benar enak, lebih enak dari restoran manapun.

Setelah selesai makan keduanya kembali kekamar, mereka memutuskan untuk tidak bekerja dan menghabiskan waktu untuk bermanja-manja.

Keduanya saling berpelukkan dan entah siapa yang memulai, kini keduanya sudah larut dalam ciuman hangat yang semakin lama semakin menuntut untuk melakukan lebih.

Mew menggigit bibir Gulf agar Gulf membuka mulutnya, dan benar saja. Gulf langsung membuka mulutnya. Tanpa menunggu lama Mew langsung melesakkan lidahnya kedalam mulut Gulf dan mengabsen setiap barisan gigi Gulf, Gulf dapat merasakan lidah Mew yang bermain-main dalam rongga mulutnya.

Gulf yang hanyut juga membalas permainan lidah Mew, kedua lidah mereka saling beradu. Melilit satu sama lain.

Mew mengakhiri ciuman panas itu. Ciuman Mew kini turun ke leher jenjang milik Gulf.

Mew menghirup aroma Gulf dalam-dalam dan memberikan tanda kepemilikan disana.

"Aahhh meeeww ja-jangan.. nanti orang akan melihat itu.

"Why? Aku hanya ingin orang-orang tau bahwa kau hanya milikku Gulf.. milik MEW SUPPASIT." final mew. Tak ingin berdebat di tengah momen seperti ini, Gulf memilih diam dan pasrah dengan apa yang Mew lakukan padanya.

Uke Binalku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang