akhir segalanya.

1.6K 100 7
                                    

mobil mew berhenti di sebuah bangunan mewah, bangunan yang Gulf bahkan tidak tau ini tempat apa dan milik siapa. bahkan Gulf tidak pernah melihat bangunan ini sebelumnya.

berbagai pertanyaan dan kebingungan memenuhi kepala Gulf.

Mew keluar dari mobil dan langsung menarik Gulf keluar dari mobil tersebut.

"Mew sakit."

namun Mew menulikan telinganya dan terus menarik kuat tangan Gulf memasuki banguna mewah tersebut.

begitu pintu dibuka, Gulf tak bisa melihat apapun. bahkan keadaan dalam bangunan itu sekalipun, semuanya gelap sangat gelap.

Mew mendorong Gulf hingga si cantik itu terjatuh, anehnya Gulf tak merasakan sakit sama sekali.

Gulf meraba sekitarnya dengan tangannya, dan Gulf menyadari kalau bokong mulusnya mendarat di sebuah sofa.

satu lampu dinyalakan oleh Mew, baru lah Gulf bisa melihat sekeliling.

'mewah' gumam Gulf. belum selesai ia mengagumi isi sekitar, Mew sudah duduk di hadapannya dengan tatapan yang tajam. saking tajamnya, tatapan itu mungkin bisa membunuh seseorang.

"Jadi tadi bagaimana sayang?" tanya Mew dengan wajah seriusnya.

melihat Mew yang seperti itu jelas membuat Gulf takut.

"ba-bagimana apa?" jawab Gulf terbata-bata.

"mengapa suaramu terdengar takut? bukankah tadi kau begitu lantang menanyakan kapan aku menikahimu?"

Gulf hanya diam Tertunduk, ia jelas tak berani menatap kekasihnya itu.

"Lihat aku Gulf!"

"ti-tidak.. a-aku takut Mew."

"kenapa kau harus takut?"

diam, Gulf kembali diam. Mew yang seperti ini membuatnya takut, sama seperti dulu waktu Mew cemburu akan Bibble. tapi kali ini jelas Gulf tak melakukan apapun yang membuat Mew cemburu. lantas mengapa Mew jadi seperti ini? apakah Mew marah Karna ia menanyakan perkara pernikahan?.

"Mew... maaf atas perkataanku tadi.. maaf ucapan ku membuatmu marah, aku mohon maafkan aku." mata Gulf mulai berkaca-kaca.

"kenapa kau harus meminta maaf sayang, hmm? bukankan tadi di pesta biu kau bertanya padaku kapan aku menikahimu bukan?"

"ka-kalau kau memang belum siap untuk menikah ti-tidak apa-apa, aku akan menunggumu sampai kau siap."

sudut bibir terangkat, ia tersenyum melihat Gulf yang seperti ini.

"Mew jawab aku. kau memafkan ku kan? kau tidak akan meninggalkanku hanya Karna hal tadi kan?" Gulf menggenggam tangan Mew, namun Mew hanya membuang mukanya.

Gulf menangis, ia merasa Mew yang diam itu adalah sebuah jawaban kalau Mew akan meninggalkannya.

"Mew..." Gulf memohon, namun Mew malah melepaskan genggaman tangan Gulf dan berdiri.

melihat itu membuat Gulf menangis kencang bak anak kecil yang diambil mainannya.

melihat Gulf menangis seperti itu membuat Mew gelagapan. dengan cepat Mew memeluk Gulf.

"hey, kenapa kau menagis seperti ini sayang hmm?"

"huaaaa kau jahat, kau mau meninggalkanku kan kau pasti akan meninggalkan ku kan? huaaaaaa kau jahat Mew."

"hey lihat aku."

"tidak mau.. aku tidak mau, tolong jangan tinggalkan aku Mew, aku mohon.."

"kenapa aku tidak boleh meninggalkanmu?"

Uke Binalku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang