With You

97 19 0
                                    

Cahaya matahari mulai menyinari wajah hyo seop yang tampan itu, membuatnya mulai membukakan matanya perlahan

Hyo seop duduk diranjang dengan memegangi kepalanya yang terasa masih pusing, mungkin karena semalam dia minum dengan sangat banyak. Kini matanya mulai mencari cari sesuatu yang belum dilihat sedari tadi setelah dia bangun

Hyo seop keluar dari kamar dan melihat rumahnya sangat sunyi, seperti tidak ada penguni didalamnya. Dia menuju ke kulkas untuk mengambil sebotol air mineral, setelah meminum sebotol air matanya tertuju ke tempat meja makan yang terletak sebuah kertas

"makan sarapan pagimu setelah bangun, aku berusaha keras untuk memasaknya. Ohiya aku harus pergi pagi pagi untuk menjenguk ayahku yang sedang sakit"

Tulis pesan dari se jeong dengan hidangan banyak makanan yang telah disusun di meja makan

"kenapa dia harus menulis dikertas seperti zaman purba. Padahal zaman sudah canggih!"

Hyo seop melempar asal kertas berisi pesan dari se jeong itu

Hyo seop sedikit takut untuk mencoba makanan yang terlihat sangat berantakan itu, dari segi penataan makanan saja terlihat sangat buruk bagaimana dengan rasanya nanti. Hyo seop mengambil sendok dan mencicipi salah satu makanan yang tersedia

"emm. Lumayan juga!"

Setelah makanan itu masuk kedalam mulutnya, hyo seop kini mengerti maksud dari se jeong sudah berusaha keras. Ya walaupun untuk cara hidangannya masih tidak menarik sama sekali

Hyo seop menyantap semua sarapan yang telah dibuat oleh se jeong hingga akhirnya ia mengingat kejadian semalam. Walaupun semalam dia sepenuhnya mabuk tetapi masih bisa mengingat sedikit sedikit apa yang sudah terjadi, dia mengingat dirinya yang menangis dan meminta se jeong untuk tidak pergi darinya

"kenapa? Kenapa aku memintanya untuk jangan pergi lagi?"

Hyo seop mulai bertanya tanya dengan permintaannya kepada se jeong

Karena mengingat kejadian semalam, dia malah kembali mengingat ayahnya. Sepenuhnya hyo seop masih ragu perasaan apa yang dimilikinya saat ini kepada ayahnya, apakah perasaan sedih, kecewa, atau benci, atau marah, dia masih tidak mengerti. Rasanya begitu hampa jika harus mengingat ayahnya

Salah satu cara terampuh untuk membuat fikirannya tenang ialah dengan kembali bekerja, hyo seop mandi dan memakai setelan jas untuk datang ke perusahaannya. Saat sampai didepan pintu perusahaan dia berdiri lama dengan menatap perusahaannya seraya berkata didalam hatinya

"perusahaan ini yang membuatku kehilangan segalanya!"

Lalu hyo seop segera masuk dengan penghormatan yang diberi oleh seluruh karyawannya

Dia mulai bekerja dengan antusias sehingga banyak desas desis yang keluar dari mulut karyawan karyawan yang melihanya

"lihat dia, apakah dia tidak sedih sesudah kehilangan ayahnya?"

Tanya karyawan kepada temannya itu sambil melewati ruangan hyo seop yang transparan

"entahlah. Dia terlihat seperti biasa!"

Jawabnya

"mungkin saja dia sedih, tetapi wajahnya saja yang tidak punya ekspresi. Baik itu susah, senang, wajahnya datar saja seperti itu!"

Ujar salah satunya lagi

"benar, bagaimana bisa buk se jeong mau menikahi pria seperti itu?"

Tanya mereka lagi

"entahlah. Mungkin saja dia di ancam!"

Jawabnya

"hei, kau bicara seperti didalam sebuah cerita mafia"

The island of devil 2✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang