Chapter 2

247 40 2
                                    

RED DRESS

.

.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

.

.

.

~Sasuke's POV~

Entah apa yang kupikirkan tadi tiba-tiba saja aku ikut menari dan memeluknya dari belakang. Seakan aku tidak bisa menjauh darinya.

Aku berjalan menjauh dari Sakura dan kembali duduk di bangku tepat di bangkuku yang tadi di depan Kakashi.

Huft... Padahal aku sudah tahu jika Sakura dulu hanyalah ingin mempermainkan diriku. Makanya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ku dengannya. Namun, kenapa tangan ini selalu ingin menyentuh nya.

Aku hanya bisa memandangi tanganku saat semua pikiranku tentang Sakura terus berkecamuk.

"Kau baik-baik saja, Sasuke?"

Aku mendongakkan kepala ku saat mendengar Kakashi melontarkan pertanyaan padaku.

"Ah, iya. Aku baik-baik saja, Kakashi" ucapku dengan canggungnya.

"Kau mengingat kembali masa lalu mu dengan Sakura?" Kakashi bertanya dengan wajah yang seakan tahu masa lalu ku dengan Sakura.

"Tidak, aku hanya heran saja. Kenapa tangan ini selalu ingin menyentuh gadis itu?" ucapku yang kembali memandangi tanganku ini.

Aku sendiri heran. Padahal, Sakura dulu menjadikan ku kekasihnya hanya untuk pelampiasan tanpa melibatkan rasa di hatinya untukku.

Aku hanya bisa mengepalkan tanganku saat mengingat hal itu.

~Sasuke's POV end~

Di lain tempat. Setelah pinggangnya disentuh oleh Sasuke, Sakura langsung berhenti menari di kerumunan itu. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding di depan toilet.

Sungguh ia masih merasa kaget dengan hal yang dilakukan Sasuke tadi. Padahal, pemuda itu sudah tahu bahwa dulu ia hanya dijadikan pelampiasan oleh Sakura. Tapi, kenapa malam ini pemuda itu kembali menyentuhnya dan membisikkan hal yang membuat Sakura kesal.

Puk!

Seseorang menepuk pundak Sakura dan membuat gadis itu sedikit terkejut.

"Kau baik-baik saja, Sakura?" tanya gadis berambut pirang dengan balutan dress berwarna ungu.

"I-ino? Aku pikir siapa, aku baik-baik saja" ucap Sakura yang mencoba tersenyum pada Ino Yamanaka yaitu sahabatnya yang juga bekerja di Haruka corp.

"Kau yakin? Wajahmu sangat pucat seperti habis bertemu hantu" ucap Ino yang akhirnya membuat Sakura terkikik geli.

Gadis merah muda itu menjadi lebih santai ketika sahabatnya itu ada di dekatnya. Sakura menggenggam tangan Ini dan menatap gadis pirang itu.

"Ia menyentuh pinggangku saat menari tadi" ucap Sakura yang menatap Ini dengan tatapan kesal.

"Siapa? Sasuke?" tanya Ino yang mendapat anggukan kepala dari Sakura.

Ino langsung tertawa saat mengetahui hal itu terjadi pada sahabatnya itu. Ia menyentuh pundak Sakura.

"Dia yang memutuskan mu, dia juga yang kembali menyentuhmu" ucap Ino yang diakhiri dengan gelak tawa lagi.

"Ino... Jangan tertawa begitu. Aku kesal padanya. Padahal dia tahu jika aku hanya menjadikannya pelampiasan tapi dia mengira aku memakai dress ini agar dia kembali padaku" ucap Sakura yang sekarang terlihat meremas dress yang ia gunakan malam itu.

"Kau cantik malam ini. Makanya dia berani menyentuhmu. Mungkin sebenarnya dia masih menginginkan mu, Sakura" ujar Ini yang tersenyum lembut.

"Tidak mungkin. Sudah jelas dulu dia memutuskan aku karena dia tahu dia hanya aku anggap pelampiasan semata" Sakura mengepalkan tangannya.

"Atau mungkin kau mulai mencintai nya?" ujar Ino yang membuat Sakura membelalakkan matanya.

"I-itu tidak mungkin, Ino" ucap Sakura yang menundukkan kepalanya karena ia menyembunyikan semburat merah di pipinya.

"Jangan bohong. Buktinya, kau menundukkan kepalamu, Sakura" ucap Ino yang menahan tawanya.

"Ino... Aku tidak mungkin mencintainya!" seru gadis merah muda itu yang langsung berlari pergi meninggalkan Ino yang heran dengan tingkah sahabatnya itu.

.
.
.

~to be continued~

Red DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang