Chapter 4

196 30 1
                                    

RED DRESS

.

.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

.

.

.

Sasuke melepaskan genggamannya dan perlahan menjauhkan tubuhnya dari Sakura.

"Begitu ya? Maka izinkanlah aku untuk pergi dari kehidupanmu jika memang aku tidak pernah ada di hatimu" ucap Sasuke yang langsung menundukkan kepalanya.

"Maaf, Sasuke- san" Sakura melihat Sasuke yang muram dan disana ia merasa bersalah namun memang ia belum bisa mencintai pemuda di hadapannya itu.

"Dress yang aku berikan dulu, masih kau simpan 'kan?" tanya Sasuke yang mencoba memandang kearah Sakura.

"Ya, masih aku simpan" ucap Sakura yang tersenyum.

"Simpanlah sebagai kenangan dariku, aku ingin pamit dari kehidupanmu"

Setelahnya Sasuke mengecup kening gadis itu dengan lembut. Ia langsung beranjak pergi dari kamar Sakura dengan keadaan hati yang berantakan.

~Flashback off~

Sasuke terbangun di pagi hari dengan menyentuh dadanya. Ya, semua kenangan terakhir itu kembali ke dalam mimpinya.

Ia langsung bergegas untuk memulai harinya. Karena hari itu adalah hari libur, maka ia melakukan lari pagi di taman kota.

Beberapa putaran sudah ia lakukan dan sudah saatnya ia istirahat di sebuah bangku di taman itu. Sasuke meneguk air mineral yang ia bawa.

"Tuan, boleh aku duduk disini?" tanya seorang gadis yang terlihat ingin beristirahat.

Saat Sasuke melihatnya ternyata gadis itu adalah Sakura. Dia meletakkan botol minum itu disampingnya. Namun, sang gadis belum menyadari bahwa itu adalah Sasuke.

"Tentu" ucap Sasuke dengan singkat.

Gadis itu memalingkan wajahnya dan melihat kearah Sasuke saat ia akan duduk.

"Sa-Sasuke- san??"

Sakura sedikit terkejut dan kembali berdiri setelah menyadari bahwa yang dihadapannya itu adalah Sasuke.

"Kenapa kau berdiri lagi? Duduklah, kau ingin istirahat, 'kan?" ujar Sasuke yang tersenyum kearahnya.

"Ta-tapi..." Sakura memegang botol air mineral miliknya di depan dada.

"Kenapa? Apa kau masih memikirkan hal semalam?" tanya Sasuke yang kembali meminum air mineral nya.

Sakura hanya bisa menundukkan kepalanya. Tanpa bisa mengatakan apapun.

"Duduklah, kau butuh istirahat, Sakura"

Mendengar Sasuke menyebutkan namanya ia langsung duduk disamping pemuda itu.

"Kita bicara disini saja tak perlu di kantor" ujar Sasuke yang membuat Sakura terdiam untuk beberapa saat.

"Jadi, kau menggunakan dress itu untuk menarikku kembali padamu dan tidak melirik wanita lain, huh?" tanya Sasuke yang langsung ke intinya.

"Aku hanya ingin memakainya semalam" jawab Sakura yang memandang ke arah yang lain.

"Mana mungkin ada alasan seperti itu" ucap Sasuke yang melihat kearah Sakura.

"Sudah kubilang, aku hanya ingin memakainya karena tidak ada dress lain di rumah ku, Sasuke- san. " Sakura memalingkan wajahnya untuk melihat Sasuke dengan tatapan bosan.

"Eh, kukira kau mulai memberiku ruang di hatimu. Makanya kau memakai dress itu" Sasuke sedikit terkekeh dan menyilangkan tangannya di depan dada.

"Mana mungkin"

"Atau mungkin kau mulai mencintaiku, gadis manis _upss aku lupa kalau kau sudah tidak gadis lagi" ujar Sasuke dengan sarkasnya.

"Sasuke- san!! " seru Sakura yang akan memukul Sasuke dengan botol minum yang ia bawa. Namun Sasuke berhasil menahan serangan itu.

Sakura memandang Sasuke yang mulai berdiri dari duduknya tanpa melepaskan botol yang dijadikan serangan tadi. Pemuda raven itu melihat tepat ke arah emerald Sakura.

"Bagiku kau sudah jatuh dalam lautan cintaku, sayang" Bisik Sasuke tepat di dekat telinga gadis merah muda itu dengan menurunkan lengan sang gadis.

Setelahnya, ia langsung pergi meninggalkan Sakura yang masih tertegun.

Sakura memandang ke arah Sasuke pergi. Punggung pemuda yang sempat menjadi kekasihnya itu semakin lama semakin tidak terlihat.

"Apa benar aku mulai mencintainya?" gumam Sakura yang hampir tidak terdengar sama sekali.

.

.

.

Hari untuk kembali bekerja pun dimulai. Sakura sudah duduk di meja kerjanya dengan sedikit semangat. Karena ia masih teringat kejadian di hari Minggu itu.

"Ino?" panggil Sakura pada gadis pirang yang duduk di samping nya.

"Iya, ada apa?" tanya Ino yang langsung melihat Sakura dari atas sekat yang memisahkan meja kerja keduanya.

"Aku benci dia" ucap Sakura yang mengepal alat tulis miliknya.

"Siapa? Uchiha itu?" tanya Ino dengan wajah polosnya.

"Iya, siapa lagi kalau bukan dia yg selalu membuatku kesal" Sakura makin mengepalkan tangannya.

"Sepertinya ada yang sedang membicarakanku?" ujar seseorang dari belakang mereka berdua.

Saat Ino dan Sakura memalingkan wajahnya, rupanya yang berbicara tadi adalah Sasuke.

.

.

.

~To Be Continued~

Red DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang