Haruto menghampiri Hyunsuk yang sedang bekerja di ruangannya.
"Hyung."
"Ada apa Ruto?"
Haruto duduk di sofa yang tak jauh dari Hyunsuk.
"Apa hyung sudah bertanya pada manager dan sajangnim perihal kolaborasi itu?"
Hyunsuk tertawa pelan dan memutar kursinya menghadap Haruto.
"Kamu ga sabar banget ya mau ketemu Jeongwoo hahaha. Kemarin kami udah berdiskusi dan katanya bisa tapi belum ditentukan kolaborasinya mau seperti apa. Apakah kita membuat MV dan mereka jadi modelnya atau mengundang mereka saat kita konser atau konsep lainnya."
Haruto mengangguk paham.
"Kita juga harus menyesuaikan dengan jadwal mereka karena akan ada beberapa pertandingan yang dilakukan secara berurut tanpa jeda." timpal Haruto yang disetujui Hyunsuk.
"Makanya manager akan coba menghubungi pihak platnas untuk menanyakan jadwal mereka."
Haruto tersenyum gembira mendengar kabar tersebut. Dirinya sudah tak sabar bertemu pemuda tan itu.
"Kalau begitu aku kembali ke ruanganku dulu hyung, silakan melanjutkan pekerjaanmu."
"Iya iya, hush hush sana." usir Hyunsuk.
Haruto mendudukan tubuh tingginya begitu sampai di ruangan miliknya. Dikeluarkannya ponsel dan membuka instagram.
"Hmmm... kalau diliat sekitar 3 bulan ke depan akan terus ada pertandingan, break-nya hanya 1 minggu." gumam Haruto.
Haruto kembali menyusuri jadwal pertadingan badminton yang diunggah salah satu akun.
"Oh! Di sini ada 2 minggu jeda. Mungkin saat ini bisa digunakan untuk mengadakan kolaborasi."
Haruto terkikik sendiri begitu menyadari betapa semangat dirinya untuk merencanakan kolaborasi treasure x Jeongwoo dan Junghwan.
"Apa aku tanya langsung pada orangnya ya?"
.
Jeongwoo duduk di pinggir lapangan untuk mengistirahatkan dirinya sejenak. Latihan baru saja setengah berjalan tapi dirinya merasa sudah berada diambang batasnya. Mungkin karena seminggu ini dirinya harus membagi fokus antara latihan dan ujian sekolah sehingga kondisinya sedikit turun.
"Jeongwoo, tidak apa apa? Kalau tidak kuat mending pulang ke asrama. Kamu pucat." ujar Junghwan.
Jeongwoo hanya mengangguk. Mungkin dirinya perlu istirahat. Tidak bagus juga memaksakan latihan dalam kondisi yang tidak fit.
"Kalau gitu aku pulang duluan ya, Junghwan. Jangan kangen aku, nanti kamu ga fokus latihan hehehe."
"Najis!"
Jeongwoo segera kembali ke asrama setelah meminta izin kepada coach untuk tidak melanjutkan latihan.
.
Jeongwoo merebahkan dirinya setelah mandi dan meminum obat.
Sembari menunggu kantuk datang, Jeongwoo membuka instagram, siapa tau ada yang menarik pikirnya."Eh?"
Mata Jeongwoo menyipit ketika melihat salah satu user name yang tak asing baru saja memfollownya.
"HAH?! DEMI APA HARUTO FOLLBACK AKU?! AAARRRGHHHH!!!"
Untung asrama sepi karena atlet lain masih latihan sehingga teriakan Jeongwoo tidak mengganggu yang lain.
"Waahh gila gila gila! Harus pamer ke Junghwan nih wkwkwkwk."
Jeongwoo beralih ke bagian dm, siapa tau ada dm dari temannya yang masuk, dan lagi lagi Jeongwoo berteriak heboh.
"Aku mimpi apa semalem sampai di-dm juga sama Haruto. Hueeee..."
Dengan segera jari Jeongwoo membuka dm tersebut.
Hallo Park Jeongwoo-ssi?
Hallo Haruto-ssi.
Setelah membalas pesan itu Jeongwoo tidak bisa diam. Tanpa sadar Jeongwoo menggigit kukunya karena gugup menunggu balasan dari sang idola.
Ting
Dengan cepat Jeongwoo membuka balasan dari Haruto.
Saya Watanabe Haruto, salam kenal :)
Jeongwoo rasanya ingin pingsan saat itu juga. Bagaimana bisa Haruto memperkenalkan dirinya terlebih dahulu pada dirinya.
'Tanpa diberi taupun aku udah tau nama kamu Harutoooo. Lalu apa apan emot itu, ingin membuatku jantungan ya!' batin Jeongwoo.
Iya saya sudah tau haha, kan saya sudah mengucapkannya barusan. Salam kenal Haruto-ssi.
"Akkhhh bagaimana ini. Rasanya jantungku ingin melompat keluar."
Akhirnya niat Jeongwoo untuk menunggu kantuk pun hilang, tergantikan dengan niat untuk menunggu balasan pesan dari sang idola.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Lucky, It's Destiny (Rujeongwoo|Hajeongwoo)
FanficJeongwoo, si atlet badminton yang mengidolakan Haruto, si member treasure. Haruto! dom Jeongwoo! sub BxB Semi baku! Typo is a must! Alur lambat! Jangan salah lapak!