Terlihat seorang pemuda sedang mondar mandir mencatat pesanan pengunjung cafe hari itu.
Dia terlihat sangat sibuk."Nama ku halilintar, aku bekerja di sini sebagai pelayan, umurku 18 tahun, ya... aku masih kelas 3 SMA, tapi sebentar lagi aku akan lulus. Jika kalian bertanya kenapa tidak orang tuaku saja yang bekerja? Kalian akan tau nanti."
Ya seperti yang dia katakan, namanya adalah halilintar.
Seorang pemuda yang sudah merasakan lelahnya pekerjaan padahal dia masih sekolah.Dia mencatat dan melayani pengunjung yang datang ke cafe itu dangan wajah datarnya itu. Dia tidak pernah tersenyum dalam keadaan apapun. Dia sudah bekerja sekitar 5 tahun lamanya..
Kalian pikir saja sendiri, mulai umur berapa dia bekerja.Halilintar berjalan pulang ke rumahnya sambil melihat layar ponselnya, kalau saja adiknya memintanya membawakan sesuatu mungkin?. Ya halilintar punya adik, dua adik.
Tapi adiknya tidak meminta apa apa hanya mengirim pesan...Gempa
Kak, pulangnya jangan malam malam ya?
18.57Tadi gempa udah masak makanan kesukaan kakak lohh
18.57Halilintar hanya membuka pesan itu tidak membalasnya. Karena itu sudah lewat jauh dari jam dimana gempa mengirim pesan itu.
Dia membuka pesan yang lain
Muson
P
17.55P
17.55Kak, ngapa sih pulang sekolah langsung kerja
17.56Ufan kan masih mau main sama kakak
17.56P
18.31Kak, dah makan belum?
18.31Jangan lupa makan kak
18.31Ntar kalo kakak sakit kan ribet hehe
18.32Lama amat pulangnyaaaa
20.30Ku tungguin nihh
20.31"Huhh pantes dari tadi hp ku bunyi terus"
Halilintar menyimpan ponselnya di sakunya karena sekarang dia sudah berada tepat di depan pintu rumahnya.
Cklek
"Aku pulang"
Ruangan itu gelap karena lampunya di matikan.
Tapi samar samar dia bisa melihat dua orang yang tertidur di sofa ruang tamu.Ya.. itu adalah kedua adiknya.
Taufan dan gempa.Dia pun berjalan mendatangi tempat kedua adiknya yang tertidur pulas.
Menggendong salah satu dari mereka, lalu membawanya ke kamar.
Begitu pun dengan adiknya yang satu lagi.Setelah selesai membawa adiknya ke kamar dia pun turun menuju ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The silent scream
Short StoryTeriakan sunyi yang hanya ada di dalam hati. Berusaha mati matian untuk menyenngkan yang lain tanpa memikirkan diri sendiri Berusaha mati matian hanya untuk melihat senyuman orang yang sangat di sayang nya Walau taruhan nya nyawa, tetap mereka jalan...