CHAPTER 3

1K 126 5
                                    

    

                               -Happy reading-














Disebuah rumah kita tertuju oleh sosok Wanita cantik yang sepertinya Baru selesai mandi, dia sedang duduk di meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya.

tapi disisi lain juga kita melihat ada 1 gadis lagi yang masih dalam posisi tertidur dikasur itu, dengan posisi yang terlentang, sambil melihat ke arah pelapon rumah. ya sudah dipastikan yang tertidur itu adalah Gracia.

"Gre, bangun udah siang" ucap shani lembut sambil mengelus-elus rambut Gracia.

Gracia yang merasa rambutnya dielus-elus, langsung membuka matanya dan mendapati Shani sahabatnya ini sedang tersenyum menatap dirinya, Gracia pun langsung mendudukan dirinya dikasur, dan mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya pulih.

"Mandi sono, katanya mau keluar." ucap Shani sambil tersenyum kearah Gracia.

Gracia yang mendengar itu hanya mengangguk paham, sambil menuju kamar mandi Shani, dengan sempoyongan karena energinya belum sepenuhnya pulih. shani yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, merasa gemas dengan tingkah sahabatnya ini.

°°°

Gracia dan Shani sudah selesai bersiap-siap, dan mereka sekarang sedang Menyantap roti yang dibalut oleh rasa coklat dan stoberi.

setelah selesai makan mereka berdua langsung menuju depan rumah, dan menaiki mobil Shani dan pastinya dengan babang sopir Shani yang menyetir. sebenarnya Gracia ingin sekali dia yang mengendarai mobil Shani, tapi tidak diperbolehkan oleh Shani, karena takut terjadi hal yang tidak di inginkan.

"Ci kita mau kemana?" Gracia berbicara ke arah Shani.

"mall aja deh, sekalian belanja disitu juga ada permainan kan, sekalian aja."

Setelah Gracia mendengar itu, dia langsung memainkan handphonenya dan dia diam-diam memainkan Game nya.

"Bangsat, musuhnya jago-jago anj!!." ucap Gracia didalam batinnya, jika dikeluarkan unek-uneknya Pasti Shani langsung merasa shok berat mendengarnya.

"KAMU MAIN GAME YA!?" ucap Shani sambil merebut handphone Gracia, Gracia yang merasa dirinya sudah ketahuan hanya cengengesan.

"a-anu i--itu." Gracia sekarang sedang dirasa gugup, karena pastinya Shani akan marah, Gracia kan bilang mau udahan main gamenya, malah tetep maen Game

"Kamu kan bilangnya mau udahan maen game, kok malah main lagi sih, aku uninstall ni game nya!!" Shani sedikit jengkel Karena Gracia membohongi dirinya.

"i-iya, abis ini udah ga maen lagi, janji deh."ucap gracia sambil membujuk Shani agar tidak jadi marah kepadanya.

"bener ni??, janji ya." ucap shani sambil menyodorkan jari kelingkingnya kearah Gracia, dan Gracia yang melihat itu tersenyum Dan ikut menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Shani dan menempelkannya.

"Iya, janji Suer." Ucap Gracia meyakinkan. Shani yang mendengar itu langsung tersenyum dan memegang pipi shani Karena merasa gemas.

Gracia yang diperlakukan Seperti ini pastinya senyum-senyum gajelas. Gracia pun mengambil tangan Shani yang berada di Pipinya dan mendekatkannya dengan tangannya sendiri, lalu mengepalkannya.

Shani yang melihat kelakuan Gracia tersenyum manis, dan langsung menyenderkan kan kepalanya di bahu Gracia.

•••

"yang itu Gre, agak majuan, trus-trus, stop. pencet tombolnya." ucap Shani heboh, melihat Gracia bermain Capit boneka.

"yah, masa ga dapet-dapet sih?." ucap Shani sambil memanyunkan bibirnya, Gracia yang melihat itu Gemas sendiri, melihat cici nya ini, membuat dirinya ingin menyipok Shani:)."

Shani dari tadi memang sangat menginginkan boneka berbentuk kucing ini, tapi sudah 11 kali mencoba gabisa-bisa, dan pastinya itu membuat shani kesal.

"Coba sekali lagi ya ci, aku usahain biar dapet." ucap Gacia sambil memasukan koinnya kedalam mesin capit.

"majuan Gre, kirian dikit, itu kurang mundur, kelebihan mundurnya Gre, coba ke kanan dikit, ya pas-pas, pencet langsung!!" Gracia hanya mengikuti arah dari Shani ini, dan setelah di pencet tombolnya, betapa senangnya Shani mendapatkan Boneka yang dari tadi dia inginkan.

"GRE DAPET." ucap shani sambil memeluk bonekanya.
"ga bilang makasih ni?" Shani yang mendengar ucapan Gracia langsung memeluk Gracia. "MAKASIH SHANIA GRACIA." ucap Shani sambil mengeratkan pelukannya.

"iya, sama-sama." Mereka pun melepaskan pelukannya, tapi Gracia tiba-tiba menarik tangan shani menuju permainan, Street basketball.

"Ci, main ini yuk, kita banyak-banyak masukin bolanya ke ring, yang kalah traktir makan." ucap Gracia bersemangat.

"oke, siapa takut, bener ya traktir makan?." ucap Shani sambil menatap wajah Gracia, "Iya janji, yaodah ayo." mereka pun langsung mengambil bola dan memasukannya ke ring, Shani merasa Kesusahan, sedangkan Gracia seperti sudah biasa melakukan hal ini.

"Haha, Ci aku udah 25 ni, masa kamu baru 7, kalah niee?.. haha jangan lupa traktirannya." ucap Gracia meledek Shani dan shani yang mendengarnya acuh saja, karena klo kalah cuma di suruh traktir Gracia makan doang itu mah Ga seberapa.

"iya-iya, yaudah ayo aku udah laper." Shani pun langsung memegang tangan Gracia dan mengajaknya untuk menuju tempat makan.

•••

mereka sudah selesai makan, dan ingin bersiap-siap menuju mobilnya, "ayo Gre, udah ditungguin sopirnya ini." ucap Shani yang melihat Gracia masih duduk-duduk santai.

mereka pun sekarang sudah berada dimobil menuju rumah Gracia. Sebenarnya Shani sudah mengajak Gracia menginap lagi, tapi Gracia menolaknya, dan berbohong tidak diperbolehkan oleh mamahnya.

sebenarnya gracia bisa saja menginap lagi dirumah Shani, tapi karena dia ingin latihan motor bersama teman laki-lakinya, jadinya dia berbohong saja bahwasanya dia tidak diperbolehkan oleh mommy nya.

pokonya ga ada yang tau, Klo Gracia suka bermotoran, yang teman atau sahabatnya tau, Gracia tidak bisa menggunakan motor, karena Gracia sendiri yang bilang kepada mereka semua, termasuk Orang tuanya juga.

didalam perjalanan menuju rumah Gracia, dengan posisi kepala Gracia berada di paha Shani sambil merebahkan tubuhnya, dan dengan tangan shani yang mengelus-elus rambut Gracia, dan sesekali mencium pipi Gracia. dan tentu saja perlakuan Shani kepada Gracia membuat jantungnya berdetak kencang, dan hal ini juga yang membuat Gracia menaruh harapan lebih ke Shani Indira Natio.

karena perjalanan menuju rumah Gracia yang cukup panjang, waktu luang mereka dijadikan untuk berbincang satu sama lain, menceritakan tentang semua yang terjadi, misalnya keluh kesah selama menjadi member JKT48, dan kadang juga mereka menceritakan kejadian-kejadian yang ngebuat mereka berdua tertawa.

"Ci, mau nanya nih boleh?"

"Boleh lah, siapa juga yang ngelarang"

Gracia menatap wajah shani, Dan mendapati Shani yang tersenyum kepadanya.

"Gimana perasaan cici tentang, seseorang yang telah menyukai sahabatnya lebih dari kata sahabat, padahal dia juga tau bahwa sahabatnya ini sama jenisnya dengannya." ucap Gracia ragu, lirih, dan pelan. Agar hanya bisa didengar oleh Shani saja.

"maksud kamu sesama jenis itu, sama-sama perempuan ataupun sama-sama laki-laki gitu, yang menyukai sahabatnya sendiri??"ucap Shani bertanya-tanya sambil terus menatap Gracia.

"I-iya..." Gracia menjadi gugup, karena melihat wajah Shani yang begitu serius menatap dirinya.

Shani menatap Gracia intens, Yang ditatap memalingkan wajahnya, tapi tangan Shani memegang wajah Gracia agar Gracia trus melihat ke arahnya.

mereka saling tatap, Gracia melihat sekali wajah Shani yang begitu serius menatap dirinya, Gracia yang ditatap seperti itu menjadi Gugup sendiri.

"ANJ, MUKANYA SERIUS AMAT ETDAH, UDAH TAU JANTUNG GUA DISKO" Batin Gracia

Setelah Gracia mengatakan itu, dirinya memegang tangan Shani yang berada di pipinya dan menepisnya pelan, Shani trus saja menatap Gracia.



























JANGAN LUPA FOLOW IG AUTHOR @rzxxyu_30, DISANA BANYAK UPDATE TAN TENTANG CERITA INI. FOLOW WOI!!

Hal-L [GreShan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang