I

686 20 0
                                    

Menjadi istri dari seorang Setevnson itu tidaklah mudah, banyak orang diluaran sama membencinya karena iri, bahkan banyak sekali seseorang yang meneror, dan bahkan ada yang ingin mencelakai sherina.

Steven sudah mengetahui itu dan itu membuat dia marah, Dia nenperketat penjagaan rumah, sherina pun jika ingin keluar harus ditemani 6 body guard dan juga 1 supir kepercayaan steven.

Pagi harinya, sang suami terbangun lebih dahulu, dia memandang seseorang yang sekarang berada di dekapannya, sungguh ciptaan tuhan yang sangat indah. Istrinya sangat cantik ketika tidur.

Dilihatnya jam yang berada di sudut ruangan, steven segera membangunkan sherina karena sudah lewat jam sarapan

"Baby, wake up" bisik steven seraya mengecup kening sherina lama

"Eunghh, pagi mas" Ucap sherina dengan suara khass bangun tidurnya

"Pagi sayangg, bangun yuk ini sudah lewat jam sarapan" Ujar steven setelah itu mengecupi seluruh sisi wajah sherina

"Hihiiii udah mass rinaa geliii hihii" ujar sherina merasa kegelian

Steven menghentikan kegiatannya lalu menggendong sherina menuju kamar mandi, sherina yang sudah terbiasa mandi bersama pun hanya diam didalam gendongannya. Iye kan udah sah

Selesai mandi bersama mereka pun bersantai-santai disofa yang terletak didalam kamar mereka berdua. Hari ini steven libur, lebih tepatnya steven meliburkan diri, Dia ingin menghabiskan hari liburnya ini bersama dengan istrinya.

"Memikirkan sesuatu, hmm?" tanya steven saat melihat sherina melamun

"E-enggak kok mas" ujar sherina lalu kembali menenggelamkan tubuhnya didalam dekapan steven

"Kamu bosen sayang? " tanya steven seraya mengelus lembut rambut sherina

"Enggak kok mas, rina gak bosen, rina mau kayak gini aja" ujar sherina yang sudah nyaman didalam dekapan steven

"Hahaha baiklah, tetapi setelah ini kita harus sarapan oke! Aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu! " ujar seraya mengeratkan dekapannya pada sherina

Sekitar 16 menit mereka berada di posisi seperti itu, steven melihat kearah jam dinding lagi, dia takut jika istrinya akan sakit jika telat makan

"Sudah, ayo kita sarapan" ujar steven mengangkat sherina yang berada didekapannya

"Rina bisa berjalan sendiri mas" ucap sherina yang tengah mengalungkan tangannya dileher steven

Steven tidak menjawab, dia terus berjalan menuju ruang makan. Sampai disana steven meletakkan tubuh sherina dengan pelan dan hati-hati

"Aku akan membantu bibi menghidangkan makanannya" ucap sherina seraya ingin berdiri

"Tidak perlu sayang, biar mereka yang menyiapkan" ujar steven

"Tap---"

"Duduklah sayang!!" Ujar steven tegas

"Baiklahh" ucap sherina mendudukan dirinya lagi dengan menundukan kepalanya

"Biarkan meraka saja, Tidak perlu capek-capek mebantu mereka oke?!!" ujar steven ketika tau gelagat istrinya

"Iya! " ucap sherina sembari mengangguk

"Sekarang makanlah! " ujar steven seraya mengelus lembut rambut sherina

--🤵👰--

Sudah terhitung 3 hari ini sherina dan steven tidak memiliki waktu bersantai berdua

Steven sangat sibuk dan sherina memaklumi itu karena suaminya adalah seorang pemimpin perusahaan jadi wajar jika sibuk.

Malam ini setelah makan malam steven segera pergi keruangan kerjanya, sherina menatap kepergian sang suami dengan wajah yang sulit diartikan

POSSESIF HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang