II

439 15 0
                                    

Hari ini steven pulang lebih terlambat daripada biasanya, pukul 21.00 dia baru sampai dirumah, didepan pintu utama sudah ada pak len ( kepala pelayan ) yang siap menyambutnya

"Selamat datang tuan" sapa pak len yang hanya dibalas dengan anggukan kepala steven

"Pak len, dimana istriku? " tanya steven

"Maaf tuan, istri anda berada di kamar, tetapi.... "

"Apa yang terjadi pak len? " ucap steven memotong ucapan pak len

"Istri tuan belum mau makan malam" Ujar pak len menunduk

Steven segera meninggalkan pak len, ia berlari menuju kamarnya , pertama yang ia lihat saat membuka pintu kamar adalah melihat istrinya yang tengah asik dengan dunianya sendiri.

Sherina duduk diranjang dengan tubuh mungilnya tertutupi selimut, kedua matanya fokus membaca buku ditangannya, itu membuat sherina terlihat lebih menggemaskan.

Steven mendekat dan duduk didekat sherina, istrinya sangat menggemaskan ketika membaca buku seperti itu, sherina tidak menyadari kehadiran sang suami.

"Sayangg" panggil steven yang membuat sherina menoleh

"Eh mass!, mas udah pulangg? " tanya sherina dengan wajah terkejutnya

"Sudah sayangg, tidak ingin memeluk ku hm? " ucapnya sambil merentangkan kedua tangannya

Tanpa banyak bicara, sherina pun langsung menubrukkan tubuhnya pada tubuh sang suami, menghirup bau khas suaminya

"Kenapa kamu tidak makan malam sayang hm? " tanya steven sambil mengelus lembut punggung sherina yang berada dipelukannya

"Rina gak lapar mas, nanti aja" ucap sherina

"Tapi sayang, kamu harus makan aku tidak mau jika setelah ini kamu akan jatuh sakit, makan yah? " ujar steven

"Mas kan tau, makan sendiri itu gak enak, apalagi bibi dan pak len tidak mau ikut makan dimeja makan" ucap sherina sambil menunduk

Steven menghela nafasnya, tentu saja para pelayan tidak mau, mereka memikiki aturan sendiri sebagai pelayan.

"kenapa tidak memberitahu ku hm? Kalau begini aku bisa pulang cepat jika tau ini" ucap steven seraya mengecup kening sherina

"Rina hanya tidak ingin menganggu mas" ucap sherina

"Hey apa yang kamu bicarakan hm? Itu sama sekali tidak menganggu sayang, tidak sama sekali. Jika ada apa-apa jangan sungkan menelpon mas jika mas tidak dirumah maupun dirumah juga, oke!! "

"Oke!!, maafin rina ya mass" ucap sherina

Cupp!!.

"Tidak perlu meminta maaf, sekarang kita makan ya, apa ada sesuatu yang ingin kamu makan sayang hm? " tanya steven setelah mengecup singkat bibir tipis sang istri

"Enggak ada mas, rina mau makan yang bibi masak tadi aja ya" ujar sherina dengan wajah yang memerah karena menahan malu akibat dirinya dikecup oleh sang suami

"Okey let's go, kita makan!! " ujar steven seraya menggendong sherina dengan gaya koala

"mas rina bisa jalan sendiri tauu" ucap sherina memberontak

"Shhtt diemm, nanti kamu jatuh sayang biar aku gendong aja" ujar steven tidak memperdulikan ucapan sherina

--🤵👰--

Pagi harinya, steven bangun terlebih dahulu daripada sherina. Matanya tidak pernah bosan menatap wajah cantik istrinya.

Beberapa menit kemudian sherina pun menggeliatkan tubuhnya menandakan bahwa dia akan segera bangun. Saat membuka matanya, objek yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan nan sempurna milik suaminya itu.

"Pagi mas" ucap sherina lalu kembali menggelamkan dirinya kedalam dekapan sang suami

Cupp!!.

Steven mengecup kening sang istri. "Morning baby"

"Sekarang jam berapa mas" tanya sherina yang masih berada didekapan steven

"jam setengah tujuh sayang, bangun yuk kita mandi setelah itu kita turun kebawah untuk makan" Ujar steven seraya mengelus lembut rambut sherina

"Mauu gendoonggg bolehh? " Rengekk manja sherina

"Omo omo omoo, menggemaskan sekali istri ku iniii, ya tentu boleh dong sayanggkuu" Ucap steven seraya menggendong tubuh mungil istrinya

Setelah mandi mereka turun kelantai bawah untuk sarapan pagi. Seperti biasa, steven tidak akan membiarkan sang istri membantu pelayan

"Tetap duduk sayang, sudah ada bibi yang lain yang membantunya" Ujar steven saat tahu istrinya ingin membantu salah satu pelayan yang tengah menata kembali makanan yang tadi disiapkan

Sherina hanya menurut, jika seperti ini dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, perintah suaminya itu sangat sulit di langgar.

* * * *

NEXT??

CALL MEE KINELL

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJEAK YAA!!

POSSESIF HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang