IV

354 22 0
                                    

Sesampainya dikamar, steven meletakkan tubuh sherina diranjang dengan hati-hati, lalu dia ikut duduk disebelah istrinya

"Rina takut mass" Lirih sherina

"Ssstt sudah tenang ya kan ada saya, jangan takut lagi. Sudah sekarang kamu istrirahat ya" Ucap steven sembari mengecupi kening sherina

Saat hendak melepaskan pelukannya pada tubuh Sherina, Lengan seteven tidak sengaja meyenggol bahu sherina yang tadi karena vas bunga membuat sherina mengerang kesakitan.

"Sayangg! Ada apa?? Apakah Angel berbuat sesuatu padamu?! " Tanya steven tetapi sherina tetap diam

"Sayang heyy, katakan apa yang telah dia lakukan?!"

Rahang steven mulai mengeras, pastilah dia marah, bagaimana bisa istri kecilnya ini terluka, dia saja selalu berusaha untuk melindungi istrinya agar tidak terluka, dan sekarang istrinya terluka karna tangan orang lain.

"Rina gak papa kok mass, ini cuman memar biasa aja kok" ujar sherina dengan senyum manisnya

Ini alasannya jika steven tidak bisa meningalkan istrinya, sherina itu terlalu baik. Sekalipun orang lain yang telah menyakitinya dia tetap mengucapkan kata 'Gak papa'. Dan yang membuat dia lebih khawatir adalah, istrinya Ini terlalu rapuh. Dia tidak akan bisa bertahan untuk dirinya sendiri jika berada dalam keadaan bahaya.

Steven juga tau bahwa sherina ini memiliki trauma, dan itu juga alasan utama mengapa dia sangat menjaga hati istri kesayangannya.

"Mas jangan marah yah, rina gak Papa kok cuman luka memar kecil" Ujar sherina saat tau suaminya akan berbuat sesuatu

"Tap---" Ucapan steven terpotong

"Rinaa ngantukk mass! " rengek sherina mengalihkan pembicaraan

"Tidak ingin kedokter? " tanya steven tetap khawatir

"Astaga mass! ini cuman luka Kecil, jadi gak usah kedokter" ucap sherina

Steven menghela nafasnya sejenak.

"Ya Sudah, setelah ini kita tidur. Tapi sebelum itu saya akan obatin dulu lukannya" Ucap steven Final

Steven pun melepaskan pelukannya. Sebelum beranjak, steven mengecup kening sherina terlebih dahulu

"Tunggu ya saya akan mengambil kompresan" Ujarnya sambil mengelus rambut sherina

Sherina menatap punggung kekar milik suaminya yang menghilang dibalik pintu kamar, sudah menjadi kebiasaan suaminya jika menahan amarahnya steven selalu mengubah panggilan dirinya jika biasanya menggunakan kata 'aku' steven akan menggunakan kata 'saya' jika sedang menahan amarahnya, Entah itu amarah terhadap dirinya ataupun terhadap orang lain.

"Kenapa melamun hm?" pertanyaan steven membuat lamunan sherina buyar.

"E-enggak kok mass" ujar sherina tersenyum gugup

"Berbaringlah kesamping saya akan mengobati luka dibahumu" ucap steven

Sherina segera berbaring menghadap steven, saat diobati sesekali sherina mengaduh menahan sakit

"Sudah selesai, sekarang beristirahatlah!" ucap steven mengelus pipi sang istri

"Mas temenin rina sampai tidur ya" mohon sherina

"Baiklahh! " steven merebahkan tubuhnya disebelah sherina, satu tanganya ia gunakan untuk merapihkan anak rambut yang berada di atas dahi sherina

"Jangan pergi dulu sebelum sherina tidur ya mass! " Ucap sherina mendongak menatap wajah suaminya

"Iya sayangg, saya akan tetapi disini sampai kamu tertidur" Ujar steven merasa gemas pada istrinya

"Makasih yah mass, dan nanti mas jangan berbuat yang aneh-aneh" ucap sherina sebelum memjamkan matanya

Cupp.

"Tidur nyenyak baby" gumam steven mengecup kening sherina

Dia akan memastikan jika istrinya sudah tertidur dengan nyenyak, Steven tetaplah Steven, Dia tidak akan pernah mengubah prinsipnya apapun yang terjadi...

Sekarang satu-satunya hal yang paling penting didalam hidupnya adalah istrinya saja, dia akan membalas siapapun yang menyakiti istrinya, sekalipun itu orang terdekatnya.

"Maaf sayang, saya tidak bisa berjanji jika itu menyangkut renting dirimu" Gumam steven menatap wajah menggemaskan sherina yang tengah tertidur dengan pulas.


* * * *

HAII SOOKII ( SOBAT KINELL) 🖐✊🖐

JANGAN LUPA ISTIRAHAT YAA!!

POSSESIF HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang