Bab 3_SMA

15 2 2
                                    

Masa-masa SMP adalah masa yang sangat tidak bisa dilupakan bagi Aira. Dini yang kehilangan sahabatnya karena problem percintaan, terjadi juga dengan Aira. Ceritanya kurang lebih sama dengan Dini, bedanya Aira dan sahabatnya dari kecil itu menyukai orang yang sama, sampai akhirnya persahabatan mereka renggang dan sudah gak sedekat dulu lagi. Berbeda dengan Dini yang kemudian bisa kembali akrab seperti semula dengan Jeni.

Tak terasa kelulusan SMP sudah menghampiri mereka. Mereka ber4 bersekolah di sekolah yang sama, dengan kelas dan jurusan yang berbeda. SMA 01 adalah awal baru bagi mereka. Aira masuk ke jurusan IPS, dan teman temannya yang lain masuk jurusan IPA. Via, Nur dan Aira masih tetap berteman seperti biasanya, berbeda dengan Dini yang sudah memiliki teman baru dan agak sedikit menjauh untuk berteman lagi dengan mereka.

"Din, hahaha" Sesekali Nur mencoba membalas story WA Dini agar tidak lost kontak tetapi balasan Dini hanya singkat. Membuat Nur kehilangan semangat untuk mempertahankan pertemanannya dengan Dini.

Aira kembali bertemu dengan teman SD nya yang mengambil jurusan IPS juga. Karena IPS hanya ada satu kelas, Aira dan teman SD nya pun menempati kelas yang sama. "Ehh, halo guys, kalian lanjut di sini juga," Sapa mereka

"Ya.. iya lah lanjut di sini, wong pilihannya cuma 2, mau SMA atau mau SMK. Mana cuma satu-satu doang lagi pilihannya," Jawab Aira membuat teman-temannya sontak tertawa. Mengigat bahwa Aira tinggal di pedesaan yang tidak begitu banyak penduduknya pun hanya meyediakan beberapa sekolah saja, jadi sangat mungkin mereka ketemu dengan teman-teman nya yang ada di sekolah sebelummya.

Hari pertama Aira di SMA adalah hari senin, hari ini pun tepat dilaksanakannya upacara penyambutan siswa/siswi baru di sekolahnya.

"Astaga.. Aku telat," Panik Aira menatap barisan upacara.

Hari pertamanya di sekolah itu sudah buruk, Aira telat ditambah tidak membawa topi upacara yang membuat Aira beserta beberapa orang lainnya harus berdiri dibagian kanan pembina upacara. Karena ini adalah hari pertama Aira di sekolah itu memuat dia sangatlah malu.

"Kamu kelas 10 ya, Ngapain nunduk-nunduk sih, santai aja, orang cuma berdiri di depan aja kok," Ucap kakak kelas Aira yang juga ikut di hukum.

Mendengar ucapannya Aira menegakkan kepala sambil memikirkan apa tanggapan teman-temannya, guru, dan apa yang akan terjadi setelah ini. Saat upacara selesai syukurnya saat itu mereka langsung disuruh kembali ke kelas.

"Via, Nur..." Teriak Aira menghampiri teman temanya.

"Oiii Raa,"

Mereka pun mulai bercerita random, prihal kelas baru yang mereka tempati, siapa-siapa aja yang sekelas mereka sampai membahas terkait organisasi.

"Guys kalian mau ikut organisasi apa?" tanya Nur.

"Hmm organisasi ya, aku pramuka aja sih kayanya" Jawab Via yang sudah mempunyai gambaran mau ambil organisasi apa.

Aira melanjutkan jawaban Via "Aku....."

"Kamu jadi paskib kah Raa?" Via memotong

"Hmm, gak jadi deh kayanya, tau diri aja aku pendek, mana bakal masuk di paskib"

Aira yang awalnya sangat ingin masuk ke paskibraka mendadak insecure melihat teman-temannya yang mendaftar dengan fisik yang sangat bagus, mengigat bahwa Aira memiliki badan yang gemuk dan tingginya pun tidak mencapai kriteria

"Halah kamu ini, bisa aja itu Raa, wong kau ada orang dalam, Kak Sari, mana ada kak Hany juga lagi sepupu kakak ipar mu," Ujar Nur di susul oleh Via, "Nhh.. memang, ngapain kamu takut,"

Aira pun berfikir hal yang sama dengan teman-temannya, tapi dia masih gak percaya diri, walaupun soal tinggi ya mungkin masih bisa ditoleransi, walaupun di tempatkan dibagian belakang. Alhasil ya Aira tetap memutuskan gak ikut.

"Oiya guys, aku mau PMI nih, kalo ini pasti ni, gimana, kalian mau lanjut PMI Gak?" Lanjut Aira mengigat dia dari SMP sudah mengikuti organisasi PMR dan berencana ingin melanjutkannya ke SMA.

Nur menjawab dengan senang,"Iyaa, aku juga Raa," berbeda dengan Via yang tidak ingin melanjutkan dan mau fokus ke pramuka. Mereka tidak memaksakan keinginan Via, hingga tak terasa bel pun berbunyi pertanda masuk jam pelajaran berikutnya.

Keesokkan harinya mereka pergi ke sekolah seperti biasanya. Tepat pada saat jam istirahat senior organisasi dari kakak kelas mereka pun mulai membagikan poster dan formulir pendaftaran bagi siswa/siswi yang ingin mendaftar. Dengan sigab pun Nur dan Aira meminta formulir PMR dan segera mengisinya.

"Ayoo Raaa, buruan isi, nanti istirahat ke2 kita kumpul sama-sama yaa," Ajak Nur dengan sangat bersemangat.

Pada saat itu temen kelas Aira pun ada yang mendaftar PMR juga, sebut saja nama kumpulan mereka adalah Tanjung Impian. Ngeri banget kan nama nya hihi, karna di kelas Aira itu sudah terbentuk perkumpulan circle berdasarkan wilayah rumah.

Circle Tanjung Impian ini pun ikut mengumpulkan formulir pendaftaran bersama sama dengan Aira yang juga tinggal di wilayah yang sama dengan mereka. Walaupun banyak circle di kelas mereka, tidak mengurangi simpati satu sama lain.

Dikelas Nur juga ada yang sama sama mendaftar PMR, jadi mengumpulkan formulirnya pun bersama-sama. Di kelas nya inilah Nur mulai akrab dengan Fitri dan juga Indah.

Jam istirahat ke2 pun tiba, mereka yang mendaftar pun bergeges mengumpulkan formulirnya bersama-sama sebelum waktu shalat akan dilaksanakan.

Diary SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang