[5/10]

992 229 24
                                    

"Perasaan apa ini?" -(Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perasaan apa ini?" -(Name)

"Sekali-kali modus dikit gapapa lah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali-kali modus dikit gapapa lah ya." -Denji










[A/N]: Ja juga manusia yang gak luput dari kesalahan, jadi kalo ada typo mohon maaf ya😗✌️









"Sial sial sial, aku masih kebayang kecupan nya (Name)-Chan! Aduhh jadi pengen lagi!" Denji membayangkan ketika ia di cium (Name), tanpa pikir panjang wajah nya pun memerah karena pikiran liar nya itu.

Tiba-tiba seseorang memukul kepala Denji dengan keras. Seorang gadis bertanduk merah yang diketahui bernama Power lah pelaku pemukulan kepala Denji.

"Kau ini!!! Mengapa memukulku sialan?" Kesal Denji sembari mengusap ngusap kepala nya yang terasa berdenyut.

"Aku hanya membantu mengusir setan yang merasuki mu kok." Balas Power santai seperti tak merasa bersalah.

"Setannya kan kau." Sarkas Denji

"Bangsat." Langsung saja Power mengeluarkan jambakan maut nya.

Denji mengaduh kesakitan dan mencoba melepas jambakan Power, namun na'as Power yang kesal pun tak kunjung melepas nya.

Aki yang melihat mereka hanya menghela nafas lelah.

Aki kalo misal nya udah lelah brutal, lambaikan tangan ke kamera ya 😊

Back to story

"Berhenti lah bertengkar dan cepat tidur!" Perintah Aku

"Lepas hoi Power!! Sakit!" Keluh Denji

"Aku kesal, aku kesal!!" Power menambah kekerasan jambakan nya 

"Hei, jika kalian tidak ingin berhenti, aku tidak akan memberi kalian sarapan untuk esok." Ancam Aki

Sontak kedua nya pun langsung kicep dan berhenti bertengkar. Power pun dengan cepat melepas jambakan nya, dan Denji yang kembali bernafas lega.

Akhirnya ketiga nya pun tertidur malam itu.



















Disini, seorang gadis sedang terduduk menatap pemandangan luar biro.

Ia termenung memikirkan perasaan aneh yang menyerang nya ketika bersama Denji. Detak jantung yang beritme tak beraturan, wajah yang sering memanas, dan sensasi aneh muncul di perut nya. Seperti, ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan.

"Ini semua salah Denji kan? Apa aku harus menjauhi nya?"

Namun (Name) kembali memikirkan perkataannya tadi. Menjauhi Denji? Mengapa terasa berat, ya? Tapi kalau tidak dijauhi, bisa bisa (Name) memliki penyakit jantung. Ini bahaya untuk kesehatan nya!

(Name) benar-benar dibuat bimbang.

"Sialan!"

"(Name)-Chann~" Oh tidak— panggilan maut itu terdengar lagi.

(Name) menghela nafas nya. Sepertinya memang tidak bisa ia menjauhi lelaki itu. Bagaimana mau menjauhi jika Denji terus menerus menempel saperti sekarang?

Lihat saja, sekarang Denji bahkan menaruh kepala nya bersandar di bahu (Name). Mengerucutkan bibir nya sembari menceritakan cerita tentang Power yang kemarin malam menjambak nya.

(Name) mengangguk anggukan kepala nya, ia mendengarkan cerita Denji dengan seksama.

Kalau boleh jujur, (Name) merasa gemas SEDIKIT dengan Denji. Karena nada bicara nya yang terdengar kesal, ditambah bibir nya yang sedang manyun itu membuat (Name) merasa gemas walaupun Sedikit.

Ingat, hanya sedikit.

"Sudahlah, Power hanya sedang kesal saja itu." Ucap (Name) menenangkan Denji.

"Aku tahu kok, tapi sakit tahu!" Kesal Denji

(Name) menghela nafas untuk yang kesekian kali. Lalu menyentil dahi Denji dan berkata, "sudah tau Power sensitif, malah mengatai nya setan. Power pasti marah, Denji."

"Bela saja Power!" Denji berhenti bersandar, lalu memalingkan wajah nya ke arah lain.

Oo ngambek ceritanya ges😰

"Aku tidak membela siapa-siapa disini. Kau dan Power sama-sama salah." Jelas (Name)

Denji yang ngambek parah hanya diam tak merespon. Berharap mendapat bujukan, tapi (Name) yang kelewat gak peka pun beranjak dari tempat nya ingin pergi.

"M-mau kemana?" Serius deh, Denji gengsi banget asli nya.

"Bertemu Hayakawa." balas (Name) jujur.

(Name) melangkah untuk pergi, namun kejadian tak terduga pun terjadi. Denji menarik (Name), (Name) pun terduduk kembali. Tapi yang jadi masalah disini, bukan terduduk di bangku yang tersedia disana, TAPI DI PAHA NYA DENJI.

(Name) terdiam seribu kata, Denji menahan nya. Tangan Denji melingkar di perut (Name) untuk menahan pergerakan gadis itu. Sedangkan kepala Denji disandarkan ke bahu nya (Name).

"Kau tidak sopan pada atasan mu Denji." Kesal (Name). Sensasi aneh itu datang lagi. Sungguh, (Name) dibuat kesal!

"Sama calon pacar mah gak masalah kali." Balas Denji santai

"Aku bukan calon pacar mu."

"Oh yaudah, langsung jadi pacarku aja!"

".."

———


D

enji udah mulai berani yaa😏

20 vote untuk lanjut😾❤️

ꕥ-𝓕𝓻𝓮𝓪𝓴, 𝓫𝓾𝓽 𝓲 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓱𝓲𝓶.⍣ ೋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang