Saat ini Gryffindor dan Slytherin menghadiri kelas ramuan pertama mereka. Kelas ini terletak di Dungeon-bawah tanah hampir dekat dengan letak asrama Slytherin. Mungkin juga karena Proffesor Snape, guru ramuan mereka adalah kepala asrama Slytherin.
Ruang kelas ramuan sangat gelap dan suram. Suhu di sana juga lebih dingin di banding di permukaan tanah dan menara. Kelas itu sudah cukup menakutkan, tanpa adanya binatang-binatang yang diawetkan di toples kaca di rak-rak sepanjang dinding kelas.
Murid-murid sedang mengobrol dengan teman mereka ketika pintu tiba-tiba terbuka dengan dramatis, dan Proffesor Snape berjalan masuk dengan jubah yang berkibar-kibar seperti tertiup angin. Murid-murid terdiam seketika. Harry benar-benar penasaran, bagaimana Proffesor Snape membuat jubahnya berkibar seperti itu setiap kali dia melangkah.
Snape sampai di depan kelas. Seperti guru lainnya, dia memulai kelas dengan mengabsen murid-muridnya satu persatu. Namun saat tiba nama Harry disebut dia berhenti. Menatap Harry dan berkata, "Ah ya, selebriti kita yang baru" katanya dengan nada mencibir. Malfoy dan dua kroninya terkikik di belakang kelas. Harry merasa tidak senang, namun memilih diam.
"Kalian berada di sini untuk mempelajari ilmu rumit dan seni membuat ramuan." Kata Snape, suaranya tak lebih dari bisikan. Namun terdengar jelas di seluruh ruang kelas karena kelas begitu senyap. Seperti McGonagall, Snape memiliki kemampuan untuk membuat siswa diam secara otomatis dengan hanua kehadirannya saja.
"Karena tak banyak kibasan tongkat yang konyol di sini, banyak di antara kalian akan sulit percaya bahwa ini adalah sihir. Aku tidak berharap kalian benar-benar bisa menghayati keindahan isi kuali yang menggelegak lembut dengan asapnya yang menguar, kekuatan halus cairan-cairan yang merayap merasuki nadi manusia, menyihir pikiran, menjerat akal sehat... Aku bisa mengajar kalian bagaimana membotolkan kepopuleran, merebus kejayaan, menyumbat kematian - kalau kalian bukan kepala-kepala kosong seperti anak-anak lain yang biasa kuajar."
Kesunyian menyusul pidato pengenalan ramuan Snape. Harry pribadi merasa Proffesor Snape membuat penjelasan yang cukup menarik tentang ramuan, namun dia merasa terganggu saat Snape menyebut murid yang dia ajari sendiri kebanyakan adalah kepala kosong. Jika kebanyakan murid Hogwart sangat payah di bidang ramuan, itu berarti ada yang salah dengan si pengajar, bukan muridnya. Dan bagaimana bisa dia membully muridnya sendiri dengan mengatakan hal seperti itu??
"POTTER!" Kata Snape tiba-tiba.
Harry tersentak, mengapa Snape tampaknya senang menargetkannya? Proffesor lain tidak seperti itu.
"Apa yang kudapat jika aku menambahkan bubuk akar ashpodel ke cairan wormwood?"
"Ramuan tegukan hidup bagai mati Proffesor" jawab Harry otomatis. Harry melirik Hermione yang mengacungkan tangan di sampingnya, namun segera menurunkannya saat Harry bisa menjawab.
Snape menatap Harry tajam. Kemudian bertanya kembali, "Di mana kau akan mencari jika kusuruh untuk menemukan Bezoar?"
"Bezoar dapat ditemukan di perut kambing, itu adalah batu yang dapat digunakan untuk menyelamatkan seseorang dari keracunan. Tapi jika anda menyuruh saya untuk menemukan Bezoar, saya akan mengambil di lemari anda atau membeli di toko ramuan. Saya tidak akan mencari kambing dan membelah perutnya untuk menemukan Bezoar, terlalu tidak efisien." Jawab Harry berani.
Beberapa murid tampak tertawa mendengar jawaban Harry. Namun Snape tidak senang, dia tampak seperti ingin menelan Harry hidup-hidup.
"Perhatikan etikamu Potter, mari kita coba lagi. Apa perbedaan monkshood dan wolfsbane?" Tanya Snape lagi.
"Itu adalah tanaman yang sama, juga dikenal sebagai aconite." Jawab Harry percaya diri.
Snape terdiam sejenak, kemudian kembali membuka suara. "Baiklah kenapa tidak ada yang mencatat?"
Murid-murid segera saja mengeluarkan kertas dan pena bulu mereka untuk mencatat.
"1 poin diambil dari Gryffindor karena ketidaksopananmu Potter" ucap Snape memecah kesunyian.
Harry menatap Snape tak percaya, sekarang yakin bahwa Proffesor ramuannya ini membencinya. Semua yang dia lakukan hanyalah menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan padanya, dan dia mengurangi satu poin??
Keadaan tidak bertambah baik untuk Gryffindor saat pelajaran ramuan dilanjutkan. Snape menyuruh mereka untuk berpasangan dalam membuat ramuan penyembuh bisul. Dia berkeliling kelas mengawasi anak-anak menimbang jelatang kering dan bubuk taring ular. Mengkritik hampir semua anak Gryffindor dan memuji Malfoy yang tampaknya disukainya. Dia muncul di sebelah Harry, mencoba mencari kesalahan. Namun Harry tak membiarkannya melihat kesalahan meski berpasangan dengan Ron yang agak payah dalam ramuan. Harry harus mengoreksi Ron berkali-kali agar ramuan mereka tidak gagal.
Snape sedang memuji cara sempurna Malfoy merebus siput. Harry mencibir dalam hati, tidak ada hal yang sulit sama sekali dalam merebus, dan dia memujinya?
Tiba-tiba asap hijau berbau asam menguar dari kuali yang digunakan Neville dan Seamus. Entah bagaimana Neville membuat kuali Seamus peyat-peyot dan membuat ramuat mereka tumpah ke lantai, membuat sol sepatu bolong-bolong. Segera saja semua anak naik ke atas kursi mereka.
"ANAK IDIOT!" Bentak Snape seraya melambaikan tongkatnya untuk menghilangkan ramuan gagal itu seketika.
"Pasti kau tambahkan Duri landak sebelum mengangkat kualimu dari api kan?" Ujar Snape. Neville meringis dan menangis kesakitan karena ramuan itu menciprati wajahnya, membuatnya bisul-bisul.
"Kau! Bawa dia ke Hospital wing!" Perintah Snape pada Seamus.
"Kau Potter!" Katanya menunjuk Harry yang bersama Ron bekerja di sebelah Neville dan Seamus. "Kenapa tidak mencegahnya menambahkan Duri landak sebelum mengangkat kuali? Kau pikir kau akan kelihatan pintar kalau seseorang melakukan kesalahan begitu? Ambil satu poin lagi dari Gryffindor!"
Harry sudah cukup dengan ini.
"Bagaimana saya bisa mencegahnya melakukan kesalahan jika saya sendiri harus fokus pada ramuan saya? Itu tugas anda sebagai Proffesor untuk mengawasi murid. Bukan tugas saya! Anda bahkan tidak memperingatkan kami bahwa hal itu akan menimbulkan bahaya. Kenapa anda melimpahkan kegagalan anda dalam mengawasi murid dan tidak memberikan peringatan kepada saya yang hanya seorang murid kelas satu? Anda berekspekatasi saya menjaga teman saya melakukan kesalahan saat saya juga masih belajar? Anda mengkritik hampir semua murid Gryffindor tapi tidak melakukannya kepada murid Slytherin yang saya tahu juga melakukan satu atau dua kesalahan. Anda sangat bias kepada rumah anda sendiri, anda adalah seorang guru yang harusnya bersikap adil! Dan kenapa anda terus menargetkan saya sejak saya datang ke kelas? Anda tampak sangat membenci saya dibandingkan murid yang lain, apa yang pernah saya lakukan kepada anda? Bahkan ini pertemuan pertama kita! Anda mencibir saya dengan menyebut saya selebriti, apakah anda pikir saya menikmati julukan itu? APA ANDA PIKIR SEORANG ANAK AKAN SENANG MENJADI TERKENAL HANYA KARNA ORANG TUANYA MATI MENGORBANKAN DIRI MEREKA HANYA AGAR ANAK ITU HIDUP? SAYA TIDAK PERNAH MEMINTA MENJADI SEPERTI INI! SAYA HANYA SEORANG BAYI SAAT ITU DAN TIDAK MENGERTI APA-APA TENTANG MENGALAHKAN VOLDEMORT! APA YANG ANDA HARAPKAN DARI SAYA? Maaf atas ketidaksopanan saya Proffesor, tapi andalah yang membuat saya seperti ini. Saya tidak pernah setidaksopan ini pada Proffesor lain. Saya tidak mengharapkan perlakuan istimewa apapun, tapi tindakan yang adil dan setara!" Harry berseru meledak. Membuat seisi ruangan senyap menatapnya. "Ini ramuan yang telah saya dan Ron buat. Namun saya ragu apakah anda akan menilai secara adil mesi ramuan ini berhasil sekalipun mengingat tindakan bias anda. Saya permisi." Harry mengambil tasnya dan melangkah pergi bahkan sebelum dia dipersilahkan keluar. Dia sudah cukup muak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter - When It All Changes
FanfictionHarry Potter diadopsi dari keluarga Dursley saat dia berumur 7 tahun oleh seorang penyihir halfblood yang masih kerabat dekat Lily Potter, Scarletta Moongrees yang merupakan sepupu paling muda Lily Potter dan Petunia Dursley. Dibawah bimbingan Scarl...