Baru juga Justin akan melangkahkan kaki nya masuk kedalam gedung kantor nya sudah berdering kembali hp nya, langsung saja di angkat oleh Justin tanpa melihat siapa yang menelfon nya
"Halo pak "...
"Hm, kenapa, ini bahkan waktunya jam kerja, kenapa menelfon saya"Ujar Justin
"Ini pak, anak bapak yang bernama Giuliano Aydan Smith habis berantem membuat teman nya lebam lebam semua pak, bapak harus segera datang kesini, maaf mengganggu waktu bapak"...
"Saya akan datang kesana, terima kasih informasinya"Justin mematikan telfon nya secara sepihak
"Kenapa pak ?"
"Lian membuat ulah di sekolah nya, urus kantor saya akan kembali nanti, saya pergi dulu"Justin mengambil kunci mobilnya dari tangan Mahesa dan berjalan ke arah parkiran
--------
Setibanya di sekolah
Justin masuk ke dalam ruangan kepala sekolah, melihat anak nya yang tidak terluka sama sekali tapi 5 murid lain nya terluka
"Ada apa ini, Lian jelaskan semuanya nak"Ujar Justin sudah duduk di hadapan pak kepsek
"Mereka berlima tadi membully ku pa, katanya aku gak punya mama, dia juga mengejek kalau laki laki yang bisa melahirkan itu gak normal, tentu saja aku marah, anak mana yang gak marah ketika orang tua nya di bilang begitu"Ujar Lian menatap sinis ke arah teman nya
"Apa benar begitu Lian " Tanya Justin
"Gak ! Aku gak berkata seperti itu, Lian saja yang mengada ngada, lihat wajah ku sampai lebam begini"Ujar salah satu teman Lian bernama Raja
"Pantas saja anak nya brandal gini, didikan orang tua nya aja salah"Ujar Ibu Raja menatap ke arah Justin dengan tatapan menilai
"Berapa harga mulut dan tubuh anda, saya rasa yang tidak bisa mendidik anak itu adalah anda sendiri, ingin menyalahkan orang lain ? Anda tidak bisa seenaknya menyalahkan saya, saya bisa melaporkan anda ke kantor polisi sudah menuduh saya yang tidak tidak"Ujar Justin menatap tajam ke arah Ibu Raja yang bernama Laura
"Saya minta buku hitam di sekolah ini"Ujar Justin ke arah kepsek
"I-ini buku nya pak"Kepsek memberikan buku tersebut dengan tangan gemetaran, karena merasakan aura Justin semakin kuat dan mengerikan
Justin membuka buku hitam sekolah yang terpampang adalah nama Lian paling banyak dalam buku hitam ini
"Menyogok kepsek untuk memasukkan nama anak saya kedalam buku hitam dan memutar balikkan fakta sekarang"Ujar Justin dengan gerang nya mulai merobek kertas tersebut secara perlahan
"Siapa anda berani berani nya menyobek kertas tersebut seenaknya, bahkan saya yang sudah membayar mahal untuk kepsek"Ujar Laura dengan sombongnya
"Anda tidak kenal saya ? Lebih bagus kalau begitu, terima ke bangkrutan mu hari ini dan ucapkan selamat tinggal pada kekayaan sementara mu, hama mencari masalah dengan pemilik nya, dasar tidak tau malu dan tidak punya sopan santun dalam bertutur kata"Ujar Justin berdiri dari duduk nya
Dor
Satu peluru melesat ke arah dahi kepsek tersebut, Laura dan kelima murid yang berada di sana sudah mulai gemetaran karena takut
"Selanjutnya giliran kalian berenam, Lian kunci pintu ruangan ini"Ujar Justin yang siap melayangkan peluru nya ke dahi mereka berenam
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
4 murid dan 1 orang tua mati mengenaskan di ruang kepala sekolah, bahkan CCTv sudah Justin hancurkan dari awal, mereka saja yang bodoh, tinggal satu murid lagi yang akan Justin ambil untuk menguliti nya hidup hidup
"L-lepaskan aku, aku mohon pada mu, jangan bunuh aku, terserah kalian mau lakukan apapun padaku, asalkan jangan membunuh ku"Mohon murid tersebut bernama Arnold yang sudah sujud di kaki Justin
Justin berjongkok dan memegang dagu Arnold untuk menatap wajah nya
"Lian, anak ini sangat manis, apa kamu gak mau menganggap nya teman, papa rasa dia hanya mengikuti teman nya saja, dia bersekolah disini karena bantuan beasiswa"Ujar Justin membuat Arnold kaget
"Bagaimana anda tau, kalau saya bersekolah disini karena beasiswa"Tanya Arnold dengan takut takut
"Tentu saja saya tau, antarkan saya kerumah kamu setelah pulang sekolah dan kamu Lian, jangan sampai anak ini lepas dari penglihatan mu, papa akan kembali ke kantor sekarang" Ujar Justin
"Bagaimana dengan mayat mayat ini pa" Tanya Lian melihat ke arah Justin
"Telfon Mahesa, suruh dia membersihkan kekacauan ini, belajar yang pintar karena pintar kita bisa menjadi licik"Ujar Justin mengusap kepala sang anak dan berlalu keluar dari ruangan kepsek
"Apa benar orang tadi adalah papa mu Lian ? Mengerikan sekali, tapi... Kamu tidak mirip dengan nya"Ujar Arnold sambil menundukkan kepalanya
"Aku lebih mirip dengan daddy ku"
"Maafkan perkataan ku yang tadi, aku tidak bermaksud mengatai mu tidak punya mama"Ujar Arnold
"Tidak masalah Ar, lain kali jangan di ulangi oke, ayo sekarang kita ke UKS, obati luka luka mu ini"Ajak Lian ke Arnold dan Arnold mengikuti Lian dari belakang
.
Di ruang UKS
Althan masuk dengan gaya cool nya
"Kamu melukai orang lagi, pasti tadi papa kesini kan"Ujar Althan berjalan ke arah kursi Uks dan duduk
"Darimana kamu tau kak ?, Bahkan papa tidak menemui mu di kelas"
"Bau darah yang melekat di tubuh mu sangat menyengat di hidung ku, siapa lagi yang berani menembak orang kecuali papa, bahkan kita sendiri belum boleh membawa pistol sembarangan"Ujar Althan sambil meminum teh kotak nya
"Hmmm bener sih"
"Aku baru pertama kali melihat nya, siapa dia"Tanya Althan yang fokus menatap wajah nya Arnold
"Dia Arnold, anak yang hampir di tembak papa tadi, dia jarang terlihat di sekolah karena di jadikan babu sama temen temen nya, papa juga tertarik kayak nya sama ni bocah kak"
"Rencana apa lagi yang papa mainkan kali ini, dia juga bukan anak sembarangan, orang tua nya berasal dari Jepang" Ujar Althan membuat Lian melongo
"Kakak tau darimana orang tua Arnold berasal dari Jepang, kakak cenayang ya"Lian menatap horor ke arah Althan
"Sembarangan kalau ngomong, kamu lupa kalau kita punya jiwa jiwa kepo sama kehidupan orang lain"Ujar Althan mendapatkan pukulan di lengan nya
Plak
"Kita bukan jiwa kepo tapi kita punya jiwa mafia yang memang mengharuskan untuk membunuh orang sombong dan suka memamerkan kekayaan"
"K-kalian berdua anak mafia, bisakah kalian menjauh dari kehidupan ku dan keluarga ku, aku hanya ingin hidup bebas tanpa musuh, biarkan aku pergi"Arnold sudah takut duluan dan ketika hendak pergi dari ruangan UKS, Lian menahan tangan nya
"Mau kemana kamu, kamu gak boleh pergi kemana mana, tadi papa sudah menyuruh ku untuk menjaga mu, artinya kamu berguna untuk nya, nikmatin aja hidup bebas mu mulai hari ini dan mulai besok hidup mu akan berusaha 90 derajat"Ujar Lian sambil mengeluarkan seringai nya
Arnold yang melihat seringai Lian langsung berlari keluar dari UKS
"Kamu menakutinya Lian, dasar anak nakal, ayo keluar dari sini, tempat ini bau obat membuat perut ku mual"Ajak Althan keluar dari ruang UKS sambil menarik tangan Lian
.
Next ?
Jangan lupa Vote dan Komen50 vote kita double up
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA [ On Going ]
Random"Kamu adalah milik ku, selamanya akan tetap menjadi milik ku" - William Smith "Posesif mu adalah canduku, tapi hidup bebas adalah kesenangan ku" - Justin Leonard