Ruang tamu
Di ruangan ini atmosfer nya sudah berubah menjadi aura mencekam, sudah jelas jika Justin akan membunuh orang hari ini, bahkan para maid ataupun bodyguard yang lain nya tidak ada yang berani melewati ruang tamu ini sekarang
Justin berdiri tegap di hadapan 10 bodyguard nya, memeriksa satu satu perlengkapan yang akan mereka bawa nanti malam, Jika Justin sudah turun tangan berarti ada masalah besar yang akan terjadi
Tapi kali ini bukan masalah besar, tapi hanya masalah sepele, tentang laki laki jalang yang berani mendekati suami nya itu
"Semua sudah lengkap dan untuk kalian semua, jangan lupa untuk memperkuat formasi yang akan saya tetapkan nanti dan ingat jangan sampai gagal, kalau gagal kalian yang akan saya bunuh"
"Siap tuan !"...
"Kalian istirahat saja dulu di markas belakang rumah, jam 7 malam kita mulai start nya, jangan minum wine, bukan waktu kita untuk meminum minuman seperti itu"
"Siap tuan !"...
Para bodyguard berjalan ke arah belakang rumah untuk beristirahat dan bersiap untuk nanti malam
"Ssshhh..." Justin mendesis merasakan perut bagian bawah nya sakit ketika dia berbicara keras barusan, tidak biasa nya Justin seperti ini
"Semoga malam ini lancar, sepertinya kamu sudah tumbuh di dalam sini nak, siap siap saja kita bantai manusia manusia sombong ini dan kita buat susah orang rumah ini" Seringai Justin dengan jahatnya, sambil mengusap lembut perut nya yang masih rata
Justin tidak akan memberi tau siapapun tentang keadaan nya, semakin banyak orang tau, semakin banyak pula musuh yang akan berdatangan menghampiri nya dengan berantai, kehamilan nya kali ini, akan bener bener Justin tutup serapat mungkin bahkan William pun tidak akan dia kasih tau apalagi anak anak nya tidak akan juga, biar jadi rahasianya sendiri
"Tumben papa ada di ruang tamu" Tanya Teo menghampiri Justin dan duduk di sofa ruang tamu
"Papa habis bertemu bodyguard tadi, sekalian meriksa kelengkapan mereka"Jawab Justin duduk di samping sang anak dan menyenderkan kepala nya di dada Teo
Dada Teo tempat paling nyaman untuk bersandar menurut Justin, anak satu satunya yang selalu peka dalam keadaan apapun, tapi kalau masalah pribadi Justin sendiri, Teo tidak akan berani bertanya kecuali di suruh bertanya
"Papa belum sarapan kan, kenapa tidak sarapan lebih dulu sebelum bertemu bodyguard tadi"
"Nanti siang saja, papa tidak nafsu untuk makan sekarang, tumben banget kamu keluar kamar, biasanya kalau hari libur gini kamu sibuk di dalam kamar main game"Ujar Justin memainkan ujung baju anak nya
"Teo tidak sengaja mendengar suara teriakan bodyguard tadi disini, jadinya Teo keluar kamar liat keadaan, tapi pas Teo mau nyamperin papa malah bodyguard nya udah pada pergi"
"Gimana kuliah kamu ?, Lancar lancar aja kan nak"
"Tentu saja lancar pa, tidak ada yang susah jika di jalankan, yang penting sih jangan di tekan aja sama tugas, ikutin aja alur tugas nya biar kayak air mengalir tanpa beban, anggap aja tugas itu misi yang harus di selesaikan"
"Pinter banget anak papa, nanti malam papa mau keluar, jaga rumah, pastikan rumah kita baik baik aja, bodyguard juga udah papa tambah di rumah ini, jadi lebih ketat sekarang, jangan biarkan orang lain masuk kecuali daddy mu"Ujar Justin
"Pa, istirahat sehari di rumah bisa kan ?, Papa juga butuh istirahat, cobalah jangan pergi malam ini"Ujar Teo menatap wajah Apo
"Ada tugas penting yang harus papa selesaikan malam ini, setelah itu papa akan pergi bersama daddy mu untuk urusan bisnis di Thailand"
"Hah ... Papa sangat keras kepala, baiklah, hati hati nanti malam pa, jangan sampai tubuh papa lecet atau aku akan mengamuk"Ujar Teo menatap wajah Justin dengan senyum nya
--------------
Tepat jam 12 malam
Justin sudah berada di rumah Kavin bersama 10 bodyguard nya yang siap menyergap rumah mewah ini
Para bodyguard Justin mulai berpencar ke penjuru rumah, dari sudut selatan sampai sudut timur, mulai mengeluarkan bensin dan menyiram bensin tersebut ke dalam rumah langsung saja menyalakan api dari korek yang mereka simpan di dalam jas sedari tadi
Sekarang Justin beserta bodyguard nya berada di luar rumah menyaksikan rumah mewah nya Kavin hangus terbakar tanpa tersisah sedikit pun, mungkin Kavin juga ikut terbakar di dalam sana
Boomm
Duarrrr
Suara detuman keras dari dalam rumah membuat Justin tersenyum senang, membawa kematian orang dengan cepat adalah keahlian nya yang luar biasa
"Membereskan hama yang satu ini memang sangat mudah, saya kira bakal ada peperangan besar ternyata tidak ada perlawanan sama sekali, kurang menyenangkan" Hela nafas Justin membuat bodyguard nya terdiam
"Anu tuan ... Bisakah kita kembali kerumah sekarang, bukan nya tuan besok akan pergi ke negara lain untuk urusan kantor" Ujar Bryan sedikit takut karena dia di pesankan oleh William untuk membawa Justin pulang lebih cepat dari jam biasanya
"Rencana saya ingin mengajak kalian semua ke club, tapi saya baru inget kalau besok ada perjalanan bisnis, yasudah lain kali saja, ayo masuk ke mobil kita pulang sekarang" Justin masuk kedalam mobil nya dan para bodyguard langsung ikutan masuk kedalam mobil yang berbeda beda dan posisi mobil Justin berada di tengah tengah mulai berjalan meninggalkan rumah terbakar tersebut dengan wajah bangga nya
.
Next ?
Jangan lupa Vote dan Komen
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA [ On Going ]
Ngẫu nhiên"Kamu adalah milik ku, selamanya akan tetap menjadi milik ku" - William Smith "Posesif mu adalah canduku, tapi hidup bebas adalah kesenangan ku" - Justin Leonard