Chapter 10

774 81 2
                                    


Jam menunjukkan pukul 2 malam, Justin pulang dengan rasa bahagia yang luar biasa, kematian lawan nya adalah berkah tersendiri untuk nya

"Baru pulang pa, darimana " Tanya Lian yang baru keluar dari arah dapur sambil memegang gelas berisi air putih

"Nyari angin diluar nak, kenapa kamu keluar dari kamar, padahal masih sangat pagi"Ujar Justin sambil menaikan satu alisnya menatap ke arah sang anak

"Ini pa, tadi Lian haus mau minum eh ternyata air nya habis di kamar jadinya Lian turun ke bawah buat ambil air di dapur, kalau gitu Lian lanjut tidur lagi ya pa" Lian langsung berlalu dari dapur dan menaiki anak tangga ke lantai 2

"Sangat mencurigakan jika air mendadak habis di kamar nya " Ujar Justin menatap Lian dengan curiga

Lian orang yang sangat disiplin bahkan dia sangat detail dengan semua barang barang yang berada di dalam kamar nya

"Sial, aku hampir ketahuan oleh papa, untung CCTv untuk di dapur sudah terpasang dengan rapih, jika tidak, tamatlah riwayat ku ini " Batin Lian sambil memegang dadanya yang berdebar debar

Drrrttt ... Drrrtttt ... Drrrttt

Hp Lian bergetar di atas meja nya, Lian tipe orang yang jarang meninggalkan hp nya walaupun dalam keadaan genting sekalipun, hp tetap nomer satu kalau Lian beda dengan kakak nya yang lain

"Kenapa malam malam nelfon kak, padahal kamu bisa saja tinggal masuk kedalam kamar ku" Tanya Lian dia sebrang telfon

"Bagaimana dengan CCTv nya, sudah berhasil terpasang atau belum"

"Sudah kak, aman itu, papa gak tau tentang CCTv nya"

"Bagus kalau gitu, tidurlah kembali"

"Hmm "

Sangat tidak beruntung hidup mereka kali ini, Justin sudah mendengar semua nya dari luar pintu kamar Teo, karena dari tadi Justin sudah menguping, ketika Teo menelfon Lian, yang niat nya Justin mau langsung masuk kedalam kamar tidak jadi karena ada suara orang telfonan berakhir Justin menguping

"Ternyata ini kerjaan mereka, apalagi yang mau mereka ketahui tentang ku, dasar anak anak nakal, aku harus lebih berhati hati kali ini, dan kamu anak papa selanjutnya jangan seperti mereka oke"Ujar Justin mengusap lembut perut nya yang masih rata dan berjalan masuk kedalam kamar nya

----------------

Jam 8 pagi

Justin sudah terbangun dari tidur nya dan sudah bersiap siap untuk pergi perjalanan bisnis hari ini

Tok tok tok

Suara ketukan dari luar kamar Justin sedikit mengagetkan nya

"Masuk saja, tidak kunci"

Arnold masuk kedalam kamar Justin dengan wajah lesu nya, seperti tidak ada tenaga hari ini, Arnold takut kalau Justin pergi, rumah ini akan di serang musuh, Arnold belum siap menunjukkan semua kemampuan nya, kan yang Justin tau, Arnold hanyalah anak yang perlu di lindungin

"Papa ..." Panggil Arnold berjalan ke arah Justin

"Kenapa sayang, kemarilah" Justin merentangkan tangan nya ke arah Arnold

"Apa papa akan pergi sekarang, Arnold masih kangen sama papa, tidak bisakah papa diam dirumah " Arnold memeluk erat tubuh Justin dan menenggelamkan kepala nya di dada Justin

"Hah ... Kamu mau apa sayang, sini bilang ke papa"

"Apa papa akan lama di Thailand" Tanya Arnold

"Paling lama satu minggu, papa minta tolong sama kamu, jaga rumah ini sebaik mungkin, jika kedua kakak mu belum pulang kerumah di malam hari, tetap waspada dan tutup rapat semua akses pribadi di rumah ini"Ujar Justin mengusap lembut kepala Arnold

MAFIA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang