Butuh Phi

664 50 5
                                    

Kadang Ohm merasa khawatir melihat Nanon yang terlalu pemalu. Ia jarang terlihat berbincang dengan orang asing yang baru di kenal. Ia lebih memilih duduk dipojokan menyaingin prangko. Bahkan untuk mengambil makanan dimeja sajipun ia perlu ditemani. Oleh karna itu Ohm berusaha menemani dan mengawasi anak tersebut disetiap acara.

Seperti mengurus balita.

"Nanon akan mengikuti acara televisi. Kau akan menemaninya lagi?" Tay menoleh ke Ohm.

"Har ini? Aku punya jadwal pemotretan. Tapi bisa kumundurkan" Ohm melihat kearah Nanon yang sedang duduk dikursi sambil minum air dari botol.

Tay ikut melihat kearah Nanon." Dia harus dibiasakan menghadapi pekerjaannya sendiri. Tanpa kita" 

Nanon sedang mengayun-ngayunkan kakinya yang menjuntai dikuris. Arm sempat menggelitik perutnya sambil berlalu.

"Aku yakin dia mampu tapi Phi akan mengerti alasanku selalu menemaninya." Kata Ohm sembari terus memperhatikan Nanon.

"Lalu kau mengorbankan pekerjaanmu sendiri? Ini lebih terdengar seperti kau sangat menyupport karir Nanon daripada karir  mu Ohm" kata Tay.

Ohm melirik Tay." Phi sedang tidak memprovokasi kami kan?".

"Hanya menilai jangan tersinggung".

"Sepertinya Phi New dan Phi Gun juga perlu kau nilai".

Ya, terkadang New dan Gun yang bergantian menemani Nanon. Walau hanya sekedar duduk dibangku penonton menunggu Nanon selesai interview atau jika ada even. Namun senyum cerah Nanon terlihat berbeda saat menemukan sosok Phinya disitu.

"Mungkin. Lain waktu aku akan menemaninya juga. Entah mengapa aku selalu menganggap Nanon tak berubah usianya masih tetap 14 tahun" .

Ohm tersenyum saat melihat Nanon berteriak dibekap Off. Yang diteriaki justru nama Tay.

"Phi Tay! Tolongg! Phi Off membu...hhmmpppp".

Tay hanya menggeleng-gelengkan kepala sedikit kesal. "Hei! Off! Bercandamu kelewatan, tau! Jangan ganggu Nanon".

"Dia duluan yang menyebutku aki-aki" teriak Off.

*****

"Phi Ohm, nanti duduk didepan ya. Harus terlihat jelas olehku" kata Nanon.

"Hmm.. nanti disana aku malah ikut diinterview lagi" kata Ohm sedikit bercanda.

"Itu lebih bagus, aku lebih nyaman dan tak akan gugup".

Ohm menyelipkan anak rambut Nanon kebelakang telinganya." Sebenarnya apa yang membuatmu gugup hm?".

"Entahlah." Nanon menyandarkan kepala dibahu Ohm sehingga wangi rambutnya tercium. Sesekali ia mengisap udara dengan lubang hidung sambil menikmati usapan telapak tangan Ohm dipuncak kepala.

"Ah ya.. sayang sudah minum vitaminnya?" Tanya Ohm.

"Belum. Aku lupa hehe" jawab Nanon cengengesan.

Mulut mungilnya membuka meminta disuapi. Ohm segera mengambil botol vitamin dan memasukkan sebuti obat berwarna kuning itu
Mangingat Nanon itu sebenarnya mudah lelah karna rentan berkeringat. Vitamin khusus harus disiapkan agar tak mudah sakit.

Manager Ohm yang duduk disamping sopir hanya melirik ngantuk dari spion.

Ohm bahkan ikut merapikan barang bawaan Nanon saat duduk diruang rias. Make up artis tersebut hanya tersenyum kecil melirik kearah Ohm Pawat meskipun bukan acara miliknya. Dugaan OhmNon ship mulai berkelana didalam otak pintarnya.

"Nanun, susunya sudah diminum" Ohm bertanya lagi.

"Lupa. Hehe" ia kembali membuka mulut lebar-lebar sehingga Ohm dapat menyodorkan botol susu bekal wajip dari New. Dengan rakus ia menyedot susu tersebut hingga mulutnya mengerucut.

All About Nanon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang