Setiap kali Nanon menonton TV, ia sangat fokus bahkan nyaris melotot dengan mata bulat besarnya. Setoples cookies, segelas susu dan bantal diatas sofa maka ledakan bom sekalipun tak membuatnya berpaling. Kecuali ada Ohm.
Seperti sore ini.
New lewat sambil bertelepon dengan ayahnya. Nanon tetap tenang duduk menonton kartun kesayangannya.
Gun menuruni anak tangga." Mana Papi? Aku prlu memutar lehernya kesudut 360°.".
"Ya, Ayah! Putar saja kepala ibu, aishh.. maaf..bukan! Aku sedang menjawab Gun!" New menepuk kepalanya sendiri oleh teriakan Ayahnya dari sebrang sana.
"Papi menempelkan permen karet dicelana dalamku! Sial!" Gun mengumpat saking kesalnya.
"Apa? Gunting saja bulumu jika lengket! Aish.. bukan Ayah, aku menjawab Gun".
Nanon tetap fokus menonton. Sesekali tertawa oleh kelucuan sitokoh kartun.
Arm keluar dari kamarnya sembari teriak." Woah! Aku dapat lotere makan gratis diresto temanku! Ada yang mau ikut?".
"Arm, kau lihat papi?" Tukas Gun yang masih kesal.
"Tidak, aku tidak berniat mengajaknya! Dia kemarin sudah diteraktir Gansmile tapi tak mengajakku" jawab Arm.
"Iya! Iya! Ayah salam untuk Ibu, kirimi aku makanan yang banyak! Iya! Yang rasa permen karet! Aishh.. maksudku rasanya yang seenak buatan Nenek! Aku tutup ya, jangan rindukan aku nanti encokmu kumat! Bye, bye, Love you" New menutup telponnya sambil mengurut dada.
Arm terbahak geli oleh kekonyolan New, duduk disamping Nanon mencopot kue ditoples.
Nanon tetap asyik menonton bahkan sudah tertawa geli oleh ulah sikelinci kartun. Ia tak tertarik pada keributan phi-phinya yang sudah terlampau biasa terjadi.
"Hei! Kartun menonton kartu. Mau ikut menonton diluar?" Tepuk Arm pada pipi Nanon.
"Hm".
"Sepertinya Nanon tak mau ikut. Jangan merajuk jika kami pulang dengan perut buncit kekenyangan, oky? Gun, ayo kita saja yang makan" ajak Arm.
"Memangnya kau sejenis phyton?" Dengus Gun namun segera memakai jaket.
"Aku ikut! Kalian tak usah membayar jasa pengemudiku! Cukup adil, bukan?" Seru New antusia.
"Stubuh! Aishh...setuju!".
"Nanun, kami pergi ya! Makan malam dilemari jangan dihabiskan semua, sisakan untuk Off dan Tay. Oke?". Peringat New.
Nanon hanya berdhem tetap mengunyah cookies.
Hening.
Sekejap tiga orang itu sudah mengalir seperti kotoran disiram air.
Dan Nanon masih saja asyik menonton.
Tak lama kemudian Ohmpun muncul dari luar diikuti Anjing milik Nanon yang mirip seperti Yontan. Ohm berjalan menuju kulkas sambil berdendang.
"Nanunnnn,,,,,♫♫ Nanunnn,,,,,♫♫".
"Apa? Phi memanggilku?" Nanon menoleh.
"Tidak. Aku hanya bersenandung, apa itu mengganggumu?" Tanya Ohm sembari meminum air.
"Jangan menyebut namaku dalam lagumu, bisa?".
Ohm meneguk airnya tandas sambil melirik Nanon diatas sofa.
"Phi Offfff..♫♫ Phi Offfff..♫♫ Phi Offff...♫♫".
"Yak! Phi jangan bernyanyi seperti itu, aku mau menonton!". Teriak Nanon.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Nanon.
RandomJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Cerita Nanon dengan segala tingkah polahnya dinaungi bayangan para Phinya dalam satu atap. Tiap capter beda cerita! Under OhmNanon's flag!