Moody Nanunn

630 53 6
                                    

"Nanun, kau yakin tak mau ikut?" Tay sekali lagi memunculkan kepala telurnya dipintu.

"Tidak Phi. Aku sedang serius mengedit video, aku hanya titip belikan cemilan baru itu" kata Nanon sembari terus fokus pada leftopnya.

"Cemilan baru? Memang ada? Mereknya apa?" Tanya Tay beruntun.

"Ada sudah kucatat dikertas".

"Oo. Kertasnya mana?"

"Di dompet mu Phi".

"Oh, baiklah. Hei! Kau membuka dompetku lagi hah?" Teriak Tay membuat Gun terbangun kaget.

Nanon melihat kearah Tay." Hehe. Maaf.. bye bye Phi Tay".

"Nanun, kau itu----".

"Bisakah kita akhiri keributan tak penting ini? Kepalaku berputar mendengar suara butut kalian!" Cetus Gun membuat Tay segera menghilang dari pandangan. Seiring dengan suara New melengking terkaing-kaing memanggil dari luar.

Nanon kembali tenggelam dalam keasyikan mengedit Video kesukaannya. Rata-rata semua tentang Ohm. Ohm sedang melompat, sedang berlari terbirit-birit, sedang tertawa cekikikan, sedang diam mematung, sedang melongo dengan liur menetes, sedang berguling dipasir, berjongkok tanpa sebeb yang jelas, bahkan saat sedang bernafsu menciumnya..eits.

Gun melirik malas, kembali berbaring diatas kasur empuk milik Nanon. "Lengkap sekali edisi mahluk abstrak itu dikoleksimu, hm?" 

Nanon melirik sejenak kemudian kembali fokus mengedit." Penghilang stress, Phi. Aku tak mungkin mengoleksi video Phi Gun, sepi, lesu, 80% tidur, 20% menggerutuk".

"Hei! Belum pernah kucekik buah ginjalmu?".

"Hehe.. maaf. Cium?".

"Cepat Cium!".

Nanon bangkit dan mengecup pipi kanan dan kiri Gun, kemudian duduk lagi. Sudah biasa seperti itu, mengejek, minta maaf, setor ciuman. Toh Gun sangat kooperatif. Slow, coll, namun gemar memanjakan si bayi besar mereka.

25 menit berlalu.

"Non, udah selesai editannya?" Tanya Gun sembari bangun dari rebahannya.

"Hm.. kenapa? Phi tidak tidur? Ini sudah jam 7 malam kan?" .

Gun menghela nafas." Kapan kita makan malam? Arm dan Papi menginap dimana? Diundang acara apa sih mereka itu?".

"Bukankah Phi Tay yang sedang mencari makan untuk kita?" Tanya Nanon.

"Itu alasannya saja. Tay sedang bosan dirumah. Dia terus mengajakmu ikut serta berhubung dia keluar hanya berdua dengan New. Mungkin takut jadi bahan olok-olokan kita".

"Benarkah? Iya juga.." Nanon terkikik geli.

"Ehh Non, Ohm pulang jam berapa?" Tanya Gun.

"Tadi menelpon katanya masih dua scen lagi" wajah Nanon berubah muram.

Gun tersenyum." Baguslah. Kau tidak heran mengapa aku tiduran disini? Sejak tadi menunggumu mengedit hal-hal konyol itu sepertinya tak berkesudahan".

Nanon menoleh, mata bulatnya makin membulat. Mata sipit Gun berubah menatapnya sangat tajam.

Itu pertanda bahwa....

*****

"Aghh!...Enak sekali Non" 

"Sudah ya Phi. Aku capek".

"Yang bawah juga, kau tak kasihan melihatku jalan terbungkuk- bungkuk?"

"Phi kan memang sudah tua! Hitung-hitung latihan untuk menuju penuaan" kata Nanon enteng.

All About Nanon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang