~18. HIATUS~

127 19 3
                                    

Update guys kuy oh iya bab ini udah ga ngikutin timeline lagi yah jadi udah ga ada lagi moment moment asli vrene yang kita liat seperti chapter sebelumnya ^^

boleh di klik lagunya biar ngena aja walaupun kayaknya engga hehe^^

Happy reading^^

PS ; TYPO!

.

.

.

*Author POV*

Masa hiatus Irene pun dimulai, sudah tiga hari berlalu sejak berita skandalnya muncul, tapi tidak ada satupun pesan masuk dari kekasihnya. Ketika membernya yang lain sibuk dengan jadwal mereka, Irene hanya bisa duduk di sofa depan tv.

Walaupun banyak komentar kebencian yang dia terima, ternyata banyak juga para makeup artist, stylist-stylist yang pernah bekerja dengannya membela dirinya dan memberikan tanggapan bahwa dirinya tidak seperti yang diberitakan.

Namun apakah publik perduli? Jawabannya adalah tidak, mereka masih saja mengiriminya komentar jahat, yang tadinya banyak orang memuji dan memeluknya sekarang semua orang seperti menusuknya dari belakang dengan pisau yang tajam.

Irene hanya duduk sambil melamun, air matanya sudah kering karena menangis terus, dia berfikir jika dengan menangis tidak akan merubah apapun, nasi telah menjadi bubur dan mau tidak mau dia harus menerimanya.

Irene melirik ponselnya dia selalu menunggu pesan masuk dari kekasihnya, dia selalu menuggu adanya telefon dari Taehyung dan menanyakan keadaannya dengan suara khawatir tapi ternyata nihil.

Irene menghela nafasnya, dia sangat lelah dia ingin sekali berteriak dengan kencang kepada dunia bahwa dia tidak baik-baik saja, namun dia hanya bisa diam saja, Irene berdiri dan segera membersihkan tubuhnya, karena dia berniat akan pergi.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, dia langsung menghubungi sang manager untuk izin pulang ke kampung halamannya, iya ke Daegu, dia merindukan kampung halamannya dan juga keluarganya disana.

Sekalian dia butuh mendinginkan kepalanya, menghilangkan stress yang bertumpuk didalam otaknya, setelah mendapatkan izin dari sang Maager dengan catatan tidak boleh ketahuan publik, Irene segera memesan tiket kereta untuk pergi kesana, dia memakai Kemeja putih kebesaran, celana jins sobek-sobek dan juga topi adidasnya.

Sekalian dia butuh mendinginkan kepalanya, menghilangkan stress yang bertumpuk didalam otaknya, setelah mendapatkan izin dari sang Maager dengan catatan tidak boleh ketahuan publik, Irene segera memesan tiket kereta untuk pergi kesana, dia memakai...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu dia segera berangkat, perjalanan dari Seoul ke Daegu dengan kereta menghabiskan waktu 3 jam lebih, berhubung Irene jalan pagi hari, jadi dia sampai disana tepat saat makan siang.

Dia bersyukur selama perjalanan tidak ada yang mengenalnya karena topi dan juga masker yang dia gunakan, suasana Daegu memang berbeda dari ibu kota, disini terasa nyaman dan juga lebih tenang.

Dia menunggu jemputan sang ibu, sebelum kesini dia mengabari ibunya jika akan pulang, Irene berdiri sambil menatap mobil-mobil yang berlalu lalang didepan stasiun, tidak lama dari itu sebuah mobil sedan putih berhenti dan keluarlah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dan juga sehat.

Dream Or Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang