Chapter 7

18 4 0
                                    

🌺

🌺

🌺

⚠️⚠️⚠️
Typo dimana-mana
kalo ada typo komenin aja


✿✿✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

Disinilah mereka, dirumah Nara, Awalnya Vian berniat membawa Nara kerumah sakit, tetapi Nara menolak, Nara sempet sadar disaat Vian sedang menyetir, ia tidak mau dibawa kerumah sakit, Vian sudah membujuk, tapi Nara tetep kekeh tidak mau dibawa kerumah sakit.

kembali ke mereka

Vian masih senantiasa duduk disamping Nara dan juga menggenggam tangan Nara, Vian mengusap surai lembut Nara.

"seharusnya saya tidak membiarkan kamu main hujan" ucap Vian dengan penuh penyesalan.

Perlahan mata itu terbuka, tangan Nara bergerak, Nara merasa ada yang sedang memegang tangannya, ia melihat kearah tangan itu, tak lama pandangannya beralih ke seseorang yang menjaganya.

"Pak Vian" panggil Nara.

"kamu udah bangun?" ucap Vian tak lupa senyum bahagianya.

"maafin Nara karena udah nyusahin bapak" ucap Nara.

Vian menggelengkan kepalanya, sebelum ia berbicara, Lina masuk kedalam kamar Nara.

"Akhirnya kamu sadar juga, ini bubur dimakan, masih hangat, cepet dihabisin" ucap Lina.

"Udah enakan?" tanya Lina.

"Alhamdulillah udah Bun, walaupun masih pusing dikit" ucap Nara.

"fighting bajunya diundur aja deh" ucap Lina.

"fighting baju?" tanya Nara.

"iya sayang, besok harusnya kamu sama Vian fighting baju pernikahan, tapi kondisi kamu seperti ini, jadi diundur saja" jawab Lina.

"kalo gitu bunda keluar dulu ya" ucap Lina lalu meninggalkan mereka berdua.

"Bapak ga keluar juga, dikamar berdua sebelum nikah itu ga boleh" ucap Nara.

"kamu ngusir saya?" tanya Vian.

"Ya engga sih, tapi kan ga enak pak kalo ada tetangga yang tau" ucap Nara.

The LECTURER IS MY HUSBAND [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang