24

85 2 0
                                    


Apa yang baru saja dia dengar? Anak Bastian?

Bastian melahirkan anak haram? Llewelyn menatap wanita itu. Wanita itu menatap Pamela, bukan Bastian. Llewelyn melihat senyuman dingin tersungging di bibir Pamela.

“Darah Yang Mulia? Apa maksudmu?"

seru Bastian.

"Omong kosong!"

Mendengar teriakan itu, mata orang tertuju ke arah Bastian. Llewelyn mengamati wajah Bastian. Dia memiliki ekspresi yang sangat bingung. Di hari ulang tahunnya, penampilannya yang cerah seperti bunga diganggu oleh penampilan seorang wanita dan anak kecil.

Llewelyn melihat ekspresi Bastian dan yakin dia mengatakan yang sebenarnya.

“Nama saya Vivian dari keluarga Mod.” Wanita itu berkata dengan tenang.

"Lanjutkan."

“Dua tahun lalu, saya mengadakan pertemuan dengan Yang Mulia. Tidak lama kemudian saya mengetahui bahwa saya sedang mengandung.

“Anak Yang Mulia? Tapi kenapa kamu tidak muncul lebih awal?”

“Karena aku takut. Mengerikan bahwa saya berani memiliki anak di luar nikah dari Yang Mulia.

Vivian menatap Bastian dan melanjutkan.

“Yang Mulia mengatakannya saat itu. 'Saya tidak ingin anak-anak. Jika Anda dengan anak, saya akan membunuh Anda.' Saya takut Yang Mulia akan membunuh saya.”

"Apa?!"

seru Bastian. Dia tampak sangat kecewa. Kemudian dia menatap ibunya dengan heran seolah-olah dia menyadari sesuatu. Ini adalah rencana Pamela.

“Jangan takut, Nona Mod. Bawa anak itu ke sini.”

Pamela berbicara dengan ramah, dan Vivian semakin dekat dengan anak itu. Pamela dengan penuh kasih sayang mengamati anak yang disodorkan padanya.

“Ya ampun, bayi ini…”

Bahkan Llewellyn tahu itu. Rambut pirang terang dan pipi montok putih. Mata biru cerah menatapnya dan tersenyum. Dia tampak seperti campuran antara Vivian dan Bastian. Sudah jelas anak siapa ini. teriak Bastian.

"Tidak!"

“Yang Mulia, saya dengan tulus menyambut Anda. Saya mencoba membesarkan anak ini dengan menyembunyikannya dari Yang Mulia, tapi… Pangeran yang tumbuh tanpa mengetahui ayahnya sangat menyedihkan sehingga saya datang ke sini.

Orang-orang bergumam. Ibu anak itu membuat permohonan putus asa. Siapa pun dapat melihat bahwa Vivian berada dalam situasi yang menyedihkan.

“Ya Tuhan, anak ini adalah anak Yang Mulia. Siapa pun bisa tahu hanya dengan melihatnya. Lihatlah bintik-bintik di telapak kakinya. Ini seperti Yang Mulia saat masih bayi.”

Kamar Tidur Rahasia Putri yang Terbengkalai (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang