GURU BESAR MUTLAK (801-1000)

Bab 977 - Kemenangan Terakhir

"Enyahlah lebih jauh!"

Kepala suku melihat Sun Mo masih berdiri di samping, dan dia langsung mencoba menampar dengan kuat.

Sun Mo mengeksekusi Wind King Divine Steps dan menghindarinya. Namun, tekanan angin yang sangat besar masih membuat matanya mengernyit.

Struktur tubuh ini, kekuatan ini... jelas itu adalah gen yang dimodifikasi secara khusus oleh Orang Xisi. Satu orang Aborigin dapat melakukan pekerjaan sepuluh manusia.

Gagal memukul Sun Mo menyebabkan kepala suku kehilangan muka. Dia dengan marah mengejarnya.

"Aku tahu sejarah kalian!"

Sun Mo buru-buru memanggil.

"Cukup. Orang ini sangat berguna bagiku."

Penatua membujuk.

"Hanya penyerbu manusia yang kotor, apa gunanya dia? Saya merasa mulut saya menjadi kotor hanya dengan mengucapkan kalimat tambahan kepada mereka!"

Kepala suku mengabaikan yang lebih tua dan bertekad untuk membunuh Sun Mo.

"Lari cepat!"

Seorang Xinhui menjadi cemas. Dia melebarkan matanya dan memberikan yang terbaik untuk melepaskan Sutra Hati Mimpi Besar untuk memblokir dua penduduk asli.

Ledakan!

Lapisan lingkaran cahaya emas yang mirip dengan tirai yang dibuka mengungkapkan 'pemandangan mimpi'. Mayat sesepuh dan kepala suku segera berhenti.

Ini adalah seni ketuhanan pamungkas dari Akademi Provinsi Pusat. Seni kultivasi saint-tier yang tak tertandingi, Great Dreams Heart Sutra.

Meskipun kekuatannya sangat kuat, kekuatan An Xinhui pada akhirnya masih terlalu lemah jika dibandingkan dengan kepala suku dan sesepuh. Ini hanya bisa mengikat mereka selama beberapa detik.

"Lari lebih cepat!"

An Xinhui mendesak. Dia kemudian batuk seteguk besar darah segar.

Bagaimana mungkin Sun Mo meninggalkan An Xinhui? Dia juga siap mempertaruhkan nyawanya.

Karena meskipun dia memiliki lidah yang fasih, mustahil baginya untuk meyakinkan orang yang keras kepala seperti kepala suku.

72 posisi Dewa Naga!

Ledakan!

Meskipun Sun Mo tidak bisa bergerak, sejumlah besar roh qi keluar dari tubuhnya, berubah menjadi banyak naga raksasa yang menerjang ke arah kepala suku.