Taste ⚠️🔞

Ep. 03 Play with Fire (HyunLix)

Seorang laki-laki tampan berambut pirang terlihat tengah menatap dirinya di cermin. Juga terlihat pantulan seorang laki-laki yang kini tengah duduk di kasurnya, bermain ponsel. Decakan terdengar dari si laki-laki berambut pirang dan dia pun menatap laki-laki di belakangnya melalui pantulan cermin.

"Sky, mending lo ngomong dari pada diem doang dari tadi," ucap laki-laki itu dan akhirnya laki-laki yang dipanggil Sky pun mengangkat kepalanya dan membalas tatapan si laki-laki tampan — juga melalui cermin.

"Sam, serius deh. Ini lo gak bisa nyari kerjaan lain apa? Beresiko banget lo ketemu sama orang asing dan untuk bayaran yang gak seberapa. Mending jadi gigolo sekalian lo bakal dapet bayaran mahal dan kenikmatan juga," ucap Sky kepada laki-laki — yang ternyata — bernama Sam. Sam memutar matanya, sudah tidak heran dengan sikap sahabatnya yang memang ajaib. Yang jujur saja dia tidak paham kenapa kakaknya — benar, kakaknya — mau menikah dengan sahabatnya itu. Yup! Sky adalah kakak iparnya, sahabatnya menjadi kakak iparnya.

Sam memutar tubuhnya setelah dia merasa penampilannya sudah sempurna dan dia menatap Sky dengan tangan berkacak pinggang — pose andalannya. "Gue udah terharu lo khawatir sama gue eh ternyata ujung-ujungnya malah ngasih saran lebih ngaco," ucap Sam seraya memicingkan matanya.

"Ya lo tanggung banget open BO tapi cuma jadi pacar sehari untuk nemenin ke kondangan. Mending sekalian aja open BO buat jadi gigolo," ucap Sky yang menghindar saat Sam melempar sisir ke arahnya.

"Tapi, serius. Lo kalo butuh duit kan bisa minta ke Chris. Kakak lo itu kan duitnya gak berseri. Plus, sebagai kakak ipar lo gue gak keberatan tuh lo pake duit suami gue. Gue gak sekolot itu anjir yang gak ngebiarin suami sendiri ngebiayain adeknya," ucap Sky tetapi Sam menggelengkan kepalanya dan menghampiri Sky, duduk di kasurnya.

"I know Chris hyung akan sangat loyal ngasih gue duit sebanyak yang gue mau. Tapi, Sky. Gue begini tuh bukan semata-mata karena duit. Gue kan lagi garap tesis gue dan itu berhubungan sama pengaruh tekanan sosial terhadap mental anak muda jaman sekarang yang masih dituntut untuk nikah. Realitanya, banyak yang coret itu dari goals mereka karena mereka capek untuk pacaran. Capek mulai semua dari nol. Nah, karena gue jadi pacar sewaan, berarti gue akan dapet sudut pandang dari banyak anak muda yang single. Ntah mereka memilih untuk single atau emang gak dapet pacar. Yang jelas, tuntutan sosial tetep mengharuskan mereka bungkam semua pertanyaan geje itu dengan bawa gandengan ke pernikahan. Gue gak akan aneh-aneh kok. Tenang aja elah. Plus, lo jangan lupa kalo gue tuh sabuk hitam taekwondo," ucap Sam panjang, mencoba menjelaskan kepada Sky bahwa yang dilakukannya adalah untuk berkontribusi di dunia pendidikan.

"Ok. Tapi, lo tetep harus bawa kondom," ucap Sky dan Sam membelalakan matanya. Apa temannya itu tidak mendengarkan penjelasannya yang panjang lebar barusan?

"Ya mana tau lo malah terbuai sama pesona si orang yang nyewa lo terus kalian ngamar. Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Coba cek di dompet lo masih ada kondom gak?" tanya Sky dan Sam dengan malas membuka laci di nakas tempat tidurnya, mengambil dompetnya dan mengeluarkan kondom yang ada di sana dan dia tertegun.

"Expired. Anjir... udah lama banget berarti gue gak ngewe," ucap Sam menyadari hal itu dan itu membuat Sky tertawa.

"Berarti semua kondom yang lo simpen juga expired. Lo buang deh. Bentar, gue ke kamar dulu ambil kondom. Butuh berapa? Tiga?" tanya Sky seraya turun dari kasur dan berjalan keluar, tidak menunggu jawaban dari Sam dan beberapa detik kemudian kembali dengan tiga bungkus kondom dan memberikannya pada Sam. Sam memasukkannya ke dompetnya.

"Lah lo hs pake kondom sama suami sendiri?" tanya Sam seraya berdiri, mengecek jam tangannya, sudah waktunya dia pergi menemui kliennya.

"Pake lah. Gue belom siap hamil. Lagian juga gue gak yakin lo udah pantes jadi om yang baik buat anak gue," jawab Sky yang langsung mendapat lemparan bantal dari Sam.