Ep. 12 Can't Stop (Darkby)

718 25 0
                                    

Lewis menatap sosok laki-laki yang kini sedang duduk dengan nyaman di atas bokongnya. Benar, dia sedang merebahkan tubuhnya dan tiba-tiba saja juniornya masuk ke dalam ruang klub musik dan langsung duduk di atasnya, tanpa permisi.

"Sky... itu sofa masih banyak," ucap Lewis meskipun dia tau bahwa laki-laki yang duduk di bokongnya kini tidak akan bergeming. Sky kini justru menyandarkan punggungnya ke belakang dan bermain dengan ponselnya dengan nyaman.

Lewis pun bergeser hingga kini bokong Sky berada di sofa, tetapi kedua kaki laki-laki itu masih berada di atasnya. Dia pun menggeser kaki Sky seraya bangun dan duduk dan dia menghela napasnya saat Sky justru ikut bangun dan kini duduk di pangkuannya, dengan lebih nyaman.

"Astaga, Sky!" keluh Lewis tetapi dia bahkan tidak berusaha untuk mendorong Sky dan justru menyandarkan tubuhnya dan Sky ikut memundurkan tubuhnya, menyamankan posisinya. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Sky begitu menyukai skinship dengannya dan dia tidak pernah menolak perlakuan laki-laki manis itu.

Oh! Semua bermula setahun lalu saat Sky menjadi mahasiswa baru dan memutuskan untuk bergabung dengan klub musik. Saat pertama kali dia melihat Lewis, dia langsung menghampiri laki-laki itu dan menyentuh dadanya. Begitu terpukau dengan tubuh kekar Lewis dan meskipun hal itu membuat Lewis terkejut, tetapi tatapan manis Sky yang seperti anak anjing seolah menghipnotisnya.

Sejak saat itu, Sky semakin sering menyentuhnya (tidak di luar batas tentunya), hingga akhirnya laki-laki itu mempunyai sentuhan favoritnya, yaitu menjadikannya sebagai sofa portable. Sky tidak bisa tidak mengganggu Lewis saat dilihatnya laki-laki itu sedang duduk atau berbaring, dia pasti akan langsung duduk di atasnya. Lewis tidak pernah mendorongnya, jadi Sky menganggap bahwa dia boleh melakukannya.

"Astaga! Lo berdua udah pangku-pangkuan aja. Mana berduaan doang di sini," terdengar suara Peter dari arah pintu. Lewis menoleh, sedangkan Sky tetap fokus dengan gamenya.

"Sky, gue beliin jjajangmyeon nih," ucap Peter dan akhirnya Sky mengangkat kepalanya dan meletakkan ponselnya, kemudian berjalan mendekati Peter. Lewis buru-buru berdiri dan meregangkan tubuhnya karena dia tau nanti Sky pasti akan duduk di pangkuannya lagi.

Sky duduk di kursi, membuka jjajangmyeon dan makan bersama Peter. Lewis pun menghampiri keduanya dan menarik kursi dan mengambil juga sumpit. Dan seperti dugaannya, saat dia hendak menyuapkan makanan, Sky langsung bangun dari duduknya dan duduk di pangkuannya, kali ini dengan posisi menyamping.

Peter hanya bisa menggelengkan kepalanya menatap pemandangan yang sudah sangat biasa itu. Sky yang paling physical touch dan Lewis yang paling act of service bersatu, sehingga inilah yang terjadi.

Sky dan Lewis saling pandang, tatapan polos Sky membuat Lewis berdecak dan dia pun memegang pinggang Sky dengan tangan kirinya dan makan dengan tangan kanannya, Sky tetap makan dengan lahap di pangkuannya.

Sky memiliki banyak posisi duduk yang dia sesuaikan. Saat dia bermain game, maka dia akan menghadap ke depan. Saat mereka sedang makan, maka dia akan menghadap ke kanan. Dan saat Sky sedang bersedih, dia akan menghadap ke arah Lewis dan memeluknya. Dan harus Lewis akui bahwa posisi terakhir itu adalah posisi yang begitu sulit untuknya. Bagaimana pun dia adalah laki-laki dan ya, dia memeliki hawa nafsu.

"Btw, lagu duet kalian untuk manggung di festival akhir tahun udah selesai?" tanya Peter seraya menyuap kimchi dan menatap kedua temannya.

Taste ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang