Rhino menatap Lix yang kini sedang santai menyeruput jus mangga. Dia tidak mengerti kenapa Lix bisa terlihat begitu santai padahal keadaan mereka sekarang sangat menegangkan. Maksudnya... sekarang mereka sedang berada antara hidup dan mati, dengan kereta yang tiba-tiba berhenti mendadak padahal di jalanan menanjak.
"Hyung, gak usah panik," ucap Lix seraya meraih tangan Rhino. Tentu dia tau bahwa seniornya itu miliki phobia, takut pada ketinggian lebih tepatnya. Dan ya, berbeda dengan kebanyakan orang yang menikmati pemandangan indah di sekitar mereka, Rhino justru menundukkan kepalanya dan tubuhnya terlihat bergetar.
Lix pun akhirnya berpindah tempat duduk, bertukar tempat dengan temannya dan kini dia memeluk Rhino, menepuk-nepuk punggungnya, mencoba menenangkannya. "Harusnya bentar lagi kereta bergerak," ucap Lix lembut dan benar saja, lima belas menit kemudian kereta kembali bergerak, tetapi Rhino belum bisa bernapa lega. Tidak saat dirinya masih berada di ketinggian dan ya, hotel tempat mereka semua menginap berada di puncak gunung.
Rhino hanya bisa memperhatikan dari bangku yang ada di pinggir kolam renang. Dia memang payah. Memutuskan untuk ikut ke acara klub fotografinya padahal acara tersebut di adakan di sebuah resort di puncak gunung. Di saat yang lain bersenang-senang, dia hanya bisa diam memperhatikan.
Dia tidak berani berjalan ke sudut karena dia bisa melihat jurang, tidak pula masuk ke kolam renang karena dia tidak bisa berenang. Tapi, dia berencana bahwa nanti malam dia akan pergi ke bukit yang ada di belakang cottage, setidaknya dia bisa melihat matahari terbit dan akan ada hal yang berkesan dari acara ini untuk dia bawa pulang.
"Lix..." keluh Rhino saat tiba-tiba Lix, kekasih, ya, KEKASIHNYA, tiba-tiba datang duduk di pangkuannya dengan celana basah dan juga tubuhnya basah kuyup karena dia baru saja keluar dari kolam renang.
"Hehe..." kekeh Lix seraya mengecup bibir sang kekasih dan kemudian berdiri dan akhirnya berlutut di depan Rhino, menatapnya.
"Nanti malem pas bbq hyung jangan sibuk masak ya. Mau peluk," ucap Lix dengan mata berbinar khasnya dan mana mungkin Rhino bisa menolak permintaan sang kekasih jika ditatap begitu?
***
"Uh? Mau ke mana?" tanya Lix saat dia merasakan kasur di sebelahnya bergerak dan dia melihat Rhino hendak turun dari kasur. Dipeluknya kekasihnya itu dari belakang dan dia kembali memejamkan matanya.
"Hari ini kan aku mesti ke Jeju, sayang. Aku kan magang musim panas ini," jawab Rhino dan Lix langsung membuka matanya. Ah benar, liburan musim panas sudah dimulai dan Rhino akan magang selama tiga bulan di Jeju.
"Hyung... serius?" ucap Lix dengan wajah tertekuk. Bagaimana mungkin dia bisa lupa tentang hal itu?
Rhino kemudian mengusap wajah kekasihnya lembut dan mengecup hidungnya. "Demi rencana liburan akhir tahun kita ya, sayang," ucap Rhino mencoba menenangkan Lix yang sepertinya akan segera menangis.
Ini akan menjadi hubungan LDR pertama untuk mereka berdua, meskipun hanya tiga bulan. Tapi, dia tidak akan heran jika nanti Lix akan sering merengek dan menangis. Tapi... mau bagaimana lagi? Toh mereka pun sudah sepakat tentang hal ini sejak bulan lalu.
Rhino bahkan sudah berkali-kali menanyakan kepada Lix apakah dia benar-benar boleh menerima pekerjaan itu atau tidak dan jawaban Lix adalah iya, laki-laki itu bahkan meyakinkannya.
Dan mereka memang tidak membahas hal itu lagi karena awalnya Rhino pikir bahwa Lix tidak mau membahasnya, takut sedih. Tapi sepertinya Lix lupa akan hal itu. Lix memeluknya dengan erat dan membenamkan kepalanya. Rhino tau bahwa saat ini Lix sedang menangis dan dia pun mengecup pucuk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste ⚠️🔞
Fiksi PenggemarKompilasi 15 kapal dari 2kr 2022. Ini cuma oneshot tiap kapal. Tapi, karena aku cupu, jadi nanti adegan panasnya aku taro di pvt. 🤭 Start: Dec 2022 Bxb Stray Kids ⚠️🔞