Children's Problem

102 9 2
                                    


~~•••••••••••••••••••~~

Yoona mengambil posisi duduk di sebelah sang suami yang tengah menonton televisi, anehnya sembari membaca koran. Sesekali wanita itu melirik dan menyeruput teh hangat miliknya, tak mendapat reaksi apapun dari Yuta, dia memilih membuka suara.

"Bagaimana pesta perjamuan malam itu?"

Melipat koran, Yuta menoleh menatap wajah cantik Yoona,"Aku lupa"singkatnya.Menyadari tatapan tak puas dari Yoona, dia melanjutkan,"Semuanya lancar dan baik-baik saja, sayang"

"Pasti menyenangkan" Yoona memicingkan mata,"Banyak wanita cantik di sana?" sindirnya bersiap mencubit perut Yuta, namun tangannya segera di cekal.

Yuta mendekat,"Mana mungkin aku bisa bersenang-senang?" kemudian membubuhkan kecupan pada punggung tangan Yoona,"Kalau malam itu di sisi lain,ada seorang wanita rela bergadang sampai larut malam karena begitu khawatir padaku"

"Dasar perayu handal" pipi Yoona bersemu merah,"Apa ayahku dan yang lain memperlakukanmu dengan baik di sana?"

"Tentu saja."

"Bohong! aku akan memarahi mereka semua besok" Yoona menyilangkan tangan.

"Tidak perlu, Nyonya Nakamoto"

Kedua manik miliknya berbinar sebelum berubah menjadi sendu,"Ya seharusnya itu marga ku setelah menikah denganmu kan? ayah keterlaluan..." Yoona memeluk suaminya erat."Aku sangat mencintaimu, ayo hidup di Jepang saja"

Yuta tertawa pelan melihat tingkah istrinya,"Tapi aku pemenangnya, Presdir Im bisa memiliki cucu yang tampan dari siapa?" dia menangkup wajah Yoona,"Bahkan ayahmu itu tidak tau, kalau putrinya setiap malam selalu berada di bawah kungkungan pria yang di pandang sebelah mata olehnya"

"Mulutmu!" setelahnya mereka berdua terkekeh, masih dengan posisi yang intim. Tentu saja Yuta segera mencium bibir istrinya, Yoona memberikan afeksi.

"Aish... my eyes"

Jaemin turun ke lantai bawah berniat mengambil segelas air,"Untuk sekarang, aku belum siap memiliki adik, jadi mohon kerjasamanya"

Orangtuanya dengan santai mengubah posisi duduk dengan benar lagi. Jaemin hanya melirik sebentar selagi air mengisi ke dalam gelas, dan tanpa kata lantas beranjak.

"Di dalam sana kau belajar kan, Jaemin?"

Dia menghentikan langkah merasa tersinggung,"Tentu saja, memangnya aku Suna Suh."

"Na Jaemin" tegur Yoona akan ucapan putranya.

Anak lelaki itu membalikkan badan,"Lagipula Mami dan Papi..." jedanya.

"Apa lagi? Papi juga yang kena" gumam Yuta tanpa melepas fokusnya dari siaran televisi yang sedang ditayangkan.

"Kenapa membiarkan Suna bermain keluar? kalau nilainya turun?" helaan terdengar,"Nanti Papa John kecewa bagaimana? huh, dasar tidak bertanggung jawab" cerocos Jaemin.

Yoona langsung terbahak serta memukuli bahu Yuta,"Ya ampun lihat serius sekali putra kita. Kalau kau mau bermain keluar bersama temanmu juga boleh"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•DISOSIATIF : RETROGRADE•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang