YoshiHoon || Bathrobe

9.3K 269 15
                                    

Warning!

• 🔞
• Idol life
• BxB (Homophobic please leave,).

- start.

Para anggota sebuah group bernama Treasure baru saja selesai makan bersama setelah selesai konser mereka yang pertama.

Salah satu anggota dari group tersebut, yaitu Park Jihoon.

Setelah ia selesai makan, ia langsung menuju ke arah suatu ruangan yang lumayan sunyi untuk melakukan live dan menyapa para fans nya.

Namun, ia tidak menggunakan apa-apa selain bathrobe yang ada di bagian luar tubuhnya.

Mengapa ia tidak memakai pakaian seperti kaos atau mungkin hoodie yang ada di dalam dorm tersebut?

Ya, benar. Di sana tidak ada lagi pakaian yang tersisa, karena semua pakaian nya sedang di cuci.

Ia meraih ponselnya dan memulai siaran langsung nya.

"Annyeonghaseyo yeorobun-deul! Trejo-e lideo, Jihoon imnida"

Sapa Jihoon kepada para fans nya.

Ia mulai membaca komentar-komentar dari fans nya tersebut dan mencoba untuk menjawab nya satu-persatu.

💬: "Jihoon-ah, kenapa ga pake baju, tapi malah pake bathrobe??"

🐶: Ah.. bajuku lagi dicuci semua jadi ga ada baju yang tersisa

Jihoon terus berbicara dengan para fans nya di depan layar ponselnya.

Sudah sekitar 1 jam 35 menit ia berbicara dengan fans nya dan memutuskan untuk mengakhiri siaran langsung nya.

Setelah mengakhiri siaran langsungnya, ia langsung berjalan menuju ke arah pintu kamarnya.

Baru saja ia ingin membuka pintu kamarnya, seseorang langsung membuka pintu kamarnya tersebut.

Jihoon terkejut. Ia melompat ke arah belakang karena takut jika pintunya akan terkena kepalanya.

Ternyata yang membuka pintu tersebut adalah Yoshi.

"Yoshi? kamu mau ngapain ke sini?"

Yoshi tak menjawab. Melainkan langsung masuk ke dalam kamar tersebut dan mengunci pintu kamarnya.

Jihoon bingung.

Ia mulai merasakan aura yang berbeda dari salah satu teman sebayanya di groupnya.

Yoshi menatap tajam kearah Jihoon.

Jihoon berjalan mundur, tubuhnya mulai bergetar.

Yoshi menyeringai. Ia berjalan mendekat ke arah Jihoon yang sudah ketakutan setengah mati.

Yoshi mengangkat dagu Jihoon, sedangkan menggigit bibirnya dan memejamkan kedua matanya.

"Kamu mau.. ngapain, Yosh...?"

Yoshi tidak menjawab, melainkan ia langsung meraup bibir plum tersebut.

Ia melumat bibir Jihoon perlahan, dan sesekali menggigit bibir bagian bawah milik sang submissive.

Ia mulai menggendong tubuh Jihoon dan meletakkan tubuh Jihoon terlentang di atas kasurnya.

Jihoon menekukkan jari-jari kakinya.

Yoshi melepaskan ciuman mereka, dan mulai membuka bathrobe yang di gunakan oleh Jihoon.

"Yoshi! Kamu ngapai—hnnghhh..."

Jihoon meremas rambut Yoshi untuk melampiaskan rasa frustasinya.

Yoshi mulai bermain di sekitar collar bone sang submissive.

"mmphhh..."

Jihoon langsung menutup mulutnya menggunakan tangannya untuk menghentikan suara-suara laknat yang akan kembali keluar dari mulutnya.

Yoshi bermain di bagian nipple Jihoon, ia mulai mengulum nipple kanan milik Jihoon memainkannya menggunakan lidah, dan sesekali ia menggigitnya pelan.

Sedangkan nipple kirinya dimainkan oleh tangan kiri Yoshi. Ia memelintir dan sesekali mencubitnya.

Yoshi secara sengaja ia mencubit nipple tersebut dengan cukup keras membuat sang empunya mendesah tertahan.

"hmpphh..!"

Setelah merasa puas bermain di sekitar dada Jihoon, ia mulai membuka celana Jihoon dan mengurut penis Jihoon perlahan sehingga membuat penisnya menegang sempurna.

"Jangan di tahan, sayang.. cuma aku doang yang denger kok."

"Jangan Yoshi! Jang-hnghhh.. Yoshii.."

Yoshi memasukkan 2 jarinya ke dalam lubang Jihoon.

Ia mulai menggerakkan jarinya di dalam lubang tersebut, melakukan gerakan menggunting di dalam.

Jihoon terus mendesah kan nama Yoshi dan memohon kepadanya untuk berhenti.

"Aahhh.. aku m—mau keluar-nghhh, Yoshii.."

Sang dominan mengangguk. Dan menggerakkannya jarinya semakin cepat di dalam lubang sempit tersebut sambil mengocok penis milik Jihoon yang sebentar lagi akan mengeluarkan cairannya.

Jihoon telah mengeluarkan cairannya.

Tubuhnya melemas seketika. Namun, Yoshi tidak memperdulikan hal tersebut.

Ia mulai mengeluarkan penisnya yang telah mengeras sedari tadi.

Ia memposisikan penisnya di depan lubang Jihoon.

Yoshi mengelus surai lembut milik Jihoon.

"Kalau sakit, cakar atau jambak aja ya? gapapa kok. Ga usah takut, kamu bisa lampiasin rasa sakit mu ke aku kok" ucap Yoshi berusaha menenangkan Jihoon.

Jihoon mengangguk.

Yoshi mulai memasukkan penisnya ke dalam lubang sempit tersebut.

Jihoon memejamkan kedua matanya dan air matanya mulai mengalir deras.

Ia meremas bahu Yoshi untuk melampiaskan rasa sakitnya.

"Gerak?" tanya Yoshi.

"Jangan. Biarin aja kaya gini dulu, aku belum terbiasa.."

Yoshi menurut.

Ia diam dalam posisi tidak nyaman tersebut, membiarkan Jihoon memeluk dirinya dan menunggu agar Jihoon terbiasa.

"G—gerak.."

Yoshi mengangguk dan mencium dahi Jihoon sambil tersenyum.

Ia mulai menggerakkan penisnya di dalam lubang tersebut.

"Ahh.. aahh.. euumhh..."

Semakin lama, gerakan Yoshi semakin cepat dan membuat tubuh Jihoon terhantuk-hantuk seirama dengan gerakan Yoshi.

"Ahh! i-iyahh disana! eunghh..!"

"Ah, disini ternyata."

Yoshi semakin cepat menggerakkan penisnya di dalam lubang Jihoon sambil meremas pinggang Jihoon agar lebih mudah baginya untuk menumbuk sweet spot milik Jihoon.

"Yosh—ii mau.. keluar hnghh lagi—ahh.."

"Together, Ji—hh.."

Kedua adam tersebut mengeluarkan cairannya secara bersamaan.

Yoshi mengeluarkan penisnya dari lubang Jihoon dengan keadaan cairannya terus mengalir dari lubang Jihoon.

"Mau mandi dulu ga?" tawar Yoshi.

Jihoon menggeleng.

"Besok aja.. aku cape"

Yoshi mengangguk sambil tersenyum.

Ia mengelus surai lembut Jihoon, dan tidur di samping Jihoon.

Tak lupa, ia juga menutup tubuh keduanya menggunakan selimut.

Tanpa disadari, kegiatan mereka sedari tadi di dengar oleh anggota tertua di groupnya, yang tak lain lagi adalah Hyunsuk.

"Dasar, Yoshinori kelebihan hormon ck, ck, ck"

Jangan lupa vote sama comment!

My fav boy, Park J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang