YoshiHoon • Come to me [2]

5.8K 197 6
                                    

Warning!

• 🔞
• Yoshi: Jaden, Jihoon: Jevis
• Older Y0sh! Younger Ho0n!
• Boypussy
• BxB (Homophobic please leave,).

- start.

"sutt, jangan nangis dong baby boy..." ucap Jaden lembut.

Jevis kembali menatap ke arah Jaden dengan tatapan sayunya serta mata nya yang sudah mulai bengkak.

"Ahh kak-hng aku mau-mmhh! pipishh.."

Bukannya semakin mempercepat gerakannya, ia malah menghentikan kegiatannya.

"Kakk~ kenapa malah berhenti hiks" ucap Jevis sedikit terisak.

Jaden tak menjawab dengan sepatah katapun. Ia malah mulai mengusap kasar menggunakan ibu jarinya pada nipple kiri milik Jevis.

Tubuh milik si manis kini membusung, bahkan ia hanya dapat menyuarakan kenikmatan yang ia dapatkan.

"Sensitive, huh?" ucap Jaden sedikit terkekeh.

Ia semakin gencar bermain di sekitar dada Jevis, ia mulai memelintir putingnya, bahkan sesekali menariknya pelan.

"J-janganhh nggh~ ng-AAHHH~!"

Bukannya menghentikan kegiatannya, ia malah secara sengaja menarik kedua puting Jevis, membuat sang empunya mendesah keras.

Ia mulai menciumi bagian-bagian di sekitar dada Jevis.

Jevis memintanya untung tidak menghisap puting miliknya, namun Jaden tak mendengar ucapan Jevis. Ia malah mulai melilitkan lidahnya di puting Jevis dan menghisapnya bak bayi yang sedang meminum asi.

"AAHH Kakk J-jangan-NGGHH!"

Setelah puas bermain di sekitar dada Jevis, ia kembali memasukkan jarinya ke dalam vagina Jevis dan menggerakkan jarinya cepat di dalamnya.

"Kakk, kakk, kakk AAHHH~!"

Jevis telah mencapai pelepasannya, tubuhnya bergetar hebat, serta cairan deras terus mengalir dari vaginanya.

Jaden tergoda melihat cairan milik Jevis yang terus mengalir dari vaginanya, dan bertanya,

"Jev, boleh aku bersihin bawah kamu ngga?"

Jevis menganggukkan kepalanya malu-malu. Jaden tersenyum, ia menang.

Ia membuka paha Jevis lebar-lebar dan mulai menjilati cairan milik Jevis.

"hnggh k-kak nanti—ahh a-aku pipis lagihh"

"Gapapa keluarin aja, nanti kakak yang bersihin"

Jaden semakin gencar menjilati sesekali memainkan klitoris Jevis, membuat sang empunya menggelengkan kepalanya cepat sambil mendesah keras.

"Kakk udah mmhhh aku udahh cape angh~!"

Jevis terus meremas rambut Jaden untuk melampiaskan kenikmatan yang ia alami.

Dan kembali, Jevis mengeluarkan cairannya untuk kedua kalinya.

Ia membusungkan tubuhnya indah dan tubuhnya juga kembali bergetar hebat.

Jaden saat ini sangat menyukai pemandangan di depannya. Tubuh Jevis yang indah, serta vagina nya yang terus mengeluarkan cairan, hal tersebut sangat membuatnya semakin tergila-gila dengan Jevis.

"Kak udah ya... aku cape banget, please..." ucap Jevis lemas dengan matanya yang berkaca-kaca.

Akhirnya Jaden memilih untuk menghentikan kegiatannya, ia sudah merasa kasihan sebab mata Jevis yang sembab serta suaranya yang mulai serak terus memintanya untuk memberhentikan kegiatan mereka.

Halooo, gimana chapter kali inii, ngefeel ga?? sorry kalo ga ngefeel, soalnya ga jago bikin beginian wkwkw, anyway jangan lupa vote & comment!

thank uuu

My fav boy, Park J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang