Chapter 1

682 32 2
                                    

"Elle! lo bertahan El hiks! Gue nggak akan biarin lo ditangkap mereka lagi hiks" isak Zea memapah sahabatnya yang sudah berlumuran darah.

Gadis yang dipanggil Elle itu sudah tidak bertenaga. Ia mendapat luka sayatan di kedua lengannya. Pelipisnya juga mengeluarkan banyak darah. Sudut bibirnya juga memar.

Zea membawa Elle untuk duduk bersandar disebuah pohon besar.  Ia menangis melihat kondisi temannya itu. Hari sudah semakin gelap.

"Ze..Lo harus pergi..." ucap Elle lirih pada Zea.

"Nggak El! Gue nggak akan pergi! Tapi lo yang harus pergi hiks.." bantah Zea terisak.

Elle menggeleng lemah membuat Zea was-was, takut jika 2 pria bertubuh besar tadi menemukan mereka.

"El, Lo harus janji sama gue buat pergi dari sini!" pinta Zea menggenggam kedua tangan Elle yang terkejut.

"Lo harus lari sejauh mungkin Oke!"

"Nggak El.."

Zea membuka jaketnya dan memakaikannya pada Elle yang hanya menggunakan dress selutut.

"Bersumpah lah demi nyawa gue El.." pinta Zea saat Elle terus menolak.

Elle menangis mendengarnya begitupun dengan Zea.

"Lo sayang kan sama teman lo ini?" tanya Zea membuat Elle mengangguk cepat.

"Kita akan jauh untuk sementara waktu! Untuk sekarang lo harus pergi yang jauh! Ini satu-satunya cara agar nyawa lo selamat El! Gue akan buat mereka percaya kalau lo jatuh kesana dan mereka nggak akan cari lo lagi!" ucap Zea menunjuk jurang yang tak jauh didekat mereka.

Elle terisak begitupun dengan Zea.

"Gue janji, gue akan baik-baik aja" ucap Zea meyakinkan Elle.

Elle langsung memeluk Zea dengan erat begitupun sebaliknya.

"Lo bukan hanya temen gue Ze hiks..Lo lebih dari itu hiks.." isak Elle membuat Zea sekuat tenaga mengontrol tangisnya.

Suara langkah kaki membuat Zea panik dan melerai pelukan mereka. Ia membantu Elle berdiri. Mereka saling pandang dengan tangis tersedu-sedu.

Zea mengangguk dan tersenyum meyakinkan Elle.

"Pergi El! Ayo lari!" pinta Zea membuat Elle melangkah mundur dengan berat hati.

Zea tersenyum pada Elle sebelum  sahabatnya itu berbalik dan berlari pergi.

Zea langsung terisak sampai sahabatnya benar-benar menghilang. Ia langsung mendekati jurang dan bersimpuh disana.

"El! Elle! Hikss..! Jangan tinggalin gue El!!" teriak Zea meluapkan kesedihannya.

Suara Zea menarik perhatian 3 orang pria yang tak jauh ditempatnya.

Salah satu pria yang memiliki wajah tampan itu terkejut dan langsung mendekati Zea.

"Elle! hiks...jangan tinggalin gue!" panggil Zea terus terisak membuat langkah pria tadi langsung terhenti.

Bak disambar petir ia terdiam ditempatnya.

"Elle.." gumamnya lirih.

Suara tangisan Zea kembali membuatnya tersadar. Dengan kasar ia menarik lengan Zea agar berdiri.

"Dimana Elle?!" tanyanya dengan tatapan membunuh. Suara pria itu membuat Zea ketakutan.

"Edward hiks..tolong selamatkan Elle! Dia jatuh kesana! Hiks..dia sangat ketakutan dan jatuh hiks.." isak Zea memohon pada Edward.

Edward yang mendengar itu sontak menatap kebawah jurang yang gelap. Nyawanya terasa dirampas mendengar perkataan Zea.

"Tidak mungkin.." gumamnya tak percaya.

MARRIED WITH MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang