Chapter 5

780 44 13
                                        

Zara membuka matanya dan meringis. Ia menatap langit-langit kamar yang ia tempati.

Zara spontan menoleh saat merasa kehadiran seseorang. Ia terkejut melihat siapa yang duduk di kursi sebelah ranjangnya. Allaric.

Tatapan pria itu seakan ingin menghabisinya.

Zara kembali ingat kejadian tadi, terakhir kali ia pingsan di lantai. Apa pria ini yang memindahkannya?

Allaric mengambil pisau yang ia letakkan di bahu kursi.

Mata Zara membulat melihat darah kental yang membasahi pisau di tangan Allaric.

"Kau tau darah siapa ini?!" tanya Allaric menatap pisau ditangannya datar.

"K-kau membunuhnya?" tanya Zara takut.

"Belum" jawab Allaric singkat.

Zara diam-diam menghela nafasnya.

"Aku hanya bermain-main dengannya" ucap Allaric penuh arti.

Zara terdiam, ia ingat bahwa yang menjawab telfonnya seorang perempuan. Apa dia Zea? Bisa jadi Zea itu kerabat atau temannya. Apa yang dilakukan Allaric padanya?

"Apa yang kau lakukan padanya?" tanya Zara khawatir.

"Kau tidak berhak bertanya! Kau ku beri 1 kesempatan untuk mengakuinya! atau dia akan habis di tanganku!" desis Allaric.

"Mengakui apa? Aku sudah menjelaskannya padamu! Aku tidak bohong perihal ingatanku" jawab Zara.

"Baiklah, Itu pilihanmu" ujar Allaric beranjak pergi.

Zara bergegas turun dari ranjang dan menahan lengan Allaric.

Langkah Allaric berhenti, ia menatap tangan yang menahannya dan menepisnya.

"Aku mohon jangan sakiti dia! Bebaskan dia! Kau bisa menyakitiku jika kau mau. Aku bersumpah demi nyawaku kalau aku tidak berbohong, aku tidak berniat jahat padamu" pinta Zara memohon.

Allaric menatap datar Zara, mata gadis itu tidak berbohong. Tapi ia tetap tidak percaya.

"Aku berhutang nyawa pada ibumu. Aku sangat menghormatinya dan bagaimana bisa kau berfikir kalau aku berniat jahat pada keluarga yang memberiku kehidupan baru" ucap Zara bersungguh-sungguh.

Zara yang melihat Allaric hanya diam dengan tatapan datar menjadi tidak tenang. Pria ini jauh lebih berbahaya dari yang ia duga. Benar ucapan Gwen jika sangat sulit mendapatkan kepercayaan seorang Allaric.

"Kau ingin aku membebaskan nya?" tanya Allaric membuat Zara mengangguk cepat.

"Ada syaratnya" ucap Allaric datar.

"Apa?"

"Kau harus bersedia menikah denganku" jawab Allaric dingin.

"Apa?!" ucap Zara terkejut.

Ditempat yang berbeda terlihat seorang gadis yang termenung di meja kerjanya. Zea.

"Sekarang bagaimana caranya aku hubungin Elle, ponsel itu sudah di curi" ucapnya menghela nafas lelah.

"Tapi aku nggak salah dengar, itu suara Elle. Berarti dia selamat, itu saja sudah membuatku lega. Tapi aku sangat merindukanmu El " ujarnya sedih.

🍂🍂

Zara terduduk ditepi ranjangnya. Ia tidak tau keputusannya ini sudah tepat atau tidak. Tapi nyawa orang itu taruhannya. Allaric pria yang sangat kejam dan sekarang ia akan menikah dengan Mafia paling berbahaya itu.

Zara tahu jika Allaric memiliki rencana tersembunyi dengan menikahinya.

"Dia percaya begitu saja" ujar Max tersenyum kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARRIED WITH MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang