[B2] Si Bocah Kecil yang Manis dan Sassy

1001-1010

Bab 1001: Aku Menyukaimu Apa Pun

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Di ruangan yang sunyi dan luas, suaranya tampak halus dan jelas. Itu jatuh di telinganya dan membakar sampai ke lubuk hatinya.

Mata Lu Huaiyu menjadi gelap.

Saat mata mereka bertemu, napas mereka berbaur.

Saat berikutnya, dia memeluk pinggangnya yang ramping dan lembut dan menundukkan kepalanya untuk menciumnya.

Bibir tipisnya yang dingin jatuh ke bibirnya, dan dia dengan cepat menggigitnya. Aroma aras yang sejuk juga tampak mengalir ke bibir dan giginya, menyelimuti tubuhnya.

!!

Dia mengangkat tangannya dan melingkarkannya di lehernya saat dia mengangkat kepalanya sedikit untuk memenuhi ciumannya.

Tubuh mereka begitu berdekatan sehingga suhu panas menyebar dengan cepat.

Pernapasan yang terjalin secara bertahap menjadi cepat. Dia menempelkan bibirnya ke bibir dan giginya, lembut dan kuat.

Mati rasa yang tak terlukiskan muncul dari dalam tubuhnya dan menyebar ke bawah lagi.

Dia secara bertahap jatuh ke dalam ciumannya, dan seluruh tubuhnya menjadi lembut. Dia hanya bisa tanpa daya mengencangkan lengannya dan memeluknya lebih erat lagi.

Lebih dekat.

Lebih dekat.

Bukan gumaman dalam kesadarannya yang kabur, bukan hantu dalam mimpinya di tengah malam.

Dia ada di sini.

Dia ada di sini.

Dadanya sepertinya dipenuhi sesuatu, asam dan manis, hampir membasuh semua pikirannya.

Hanya dia yang tersisa, semua nafasnya telah ditelan olehnya, semua nafasnya tidak memiliki jejaknya, dan semua ruang kosong ditempati olehnya.

Kakinya sangat lemah sehingga dia tidak bisa berdiri lagi. Dia meluncur ke bawah dan mendapati dirinya diangkat olehnya lagi.

"Pegang erat-erat."

Dia akhirnya melepaskannya dan membungkuk di samping telinganya, mengeluarkan suara rendah dan serak.

Dia tidak memiliki energi untuk berpikir lebih jauh. Dia hanya bisa mengikuti instruksinya dan memeluknya dengan erat.

Kemudian, tangannya meluncur turun dari pinggangnya dan mendarat di pahanya.

Pada saat berikutnya, tubuhnya tiba-tiba tampak melayang ke udara saat dia diangkat olehnya begitu saja.

Dia tiba-tiba kehilangan kekuatannya dan panik. Dia tanpa sadar mengangkat kakinya dan melingkarkannya di pinggang rampingnya. Dia mendorong dadanya lebih dekat ke dadanya dan bersandar padanya seperti koala.

Khawatir dia akan jatuh, dia bergerak lagi dan secara naluriah bersembunyi lebih jauh ke dalam pelukannya.

Mengikuti tindakan ini, gelombang lembut dadanya menekan otot dadanya yang rata dan keras, menyebabkan tubuhnya dipenuhi api.

Dia mengambil langkah maju dan menekannya ke dinding. Dia menundukkan kepalanya dan dengan cemas mencari bibirnya.

Ciuman panas dan kuat jatuh dari segala arah, tidak memberinya waktu untuk mengatur napas. Tidak sampai napasnya menjadi semakin cepat, dan tangan kecilnya mencengkeram bajunya tanpa daya, akhirnya dia melepaskannya.

Dia memiringkan kepalanya sedikit. Tidak mudah baginya untuk mendapatkan kesempatan mengatur napas, tetapi detik berikutnya, dia tiba-tiba berhenti bernapas.