✦ᝰ՞Sepuluh

229 45 6
                                    

˖ ࣪ ִֶָ Play the music on mulmed♡
✦•······················•✦•······················•✦

[19:00]

Para siswa dan siswi sudah mulai berdatangan dengan pasangan mereka masing masing, musik yang dimainkan malam ini membuat suasana semakin meriah. Acara akan dimulai sebentar lagi tapi Jilan masih belum melihat Niel diantara kerumunan orang orang disini.

Jilan mulai cemas mengingat ia takut jika ada sesuatu terjadi pada Niel, ia hendak pergi keluar tapi saat itu juga mata nya melihat sosok yang ia tunggu tunggu. Pria itu mematung, terpana dengan penampilan gadis didepannya yang berbeda malam ini.

Niel mengerutkan dahi nya karena bingung dengan respon Jilan ketika menatapnya, Niel berjalan mendekat dan melambaikan tangan nya didepan wajah Jilan.

"Ngapain?"

"Ya lo ngapain bengong gitu?"

Jilan berdeham dan memalingkan wajah nya kearah lain, beberapa saat kemudian dia memberanikan diri untuk menatap Niel kembali.

"Darimana? Lama bener."

"Dih gapapa kali, orang acara nya belum mulai juga."

Setelah mendengar ucapan Niel, Jilan mengangguk dan mengulurkan tangannya. Niel menerima ulurannya lalu Pria itu menggenggam tangan Niel dan mengajaknya untuk masuk, bergabung dengan pasangan lain disini.

˓𓄹 ࣪˖ ˖ ࣪ ִֶָ♡ ⸰ ͙⸰ֺ⭑

Acara pun dimulai dengan sambutan dari para guru dan juga panitia dari acara ini, saat ini Niel sedang berada di meja nya sambil menyantap makanan yang disediakan, Niel menunggu Jilan yang sedang memberikan sambutan bersama Chandra diatas panggung sana.

Haidar dapat mengenali Niel dari jauh yang sedang terduduk sendirian, si ketua basket itu pun duduk di kursi kosong dekat Niel. Gadis itu menoleh kearah Haidar dan mendapatkan senyuman secerah matahari yang membuat Niel melemparkan senyum juga kearah nya.

"Lo cantik Niel."

"Makasih, lu juga cakep dar."

Setelahnya mereka berdua saling berbincang hingga tertawa bersama, mereka tak menyadari bahwa sedari tadi Jilan menyaksikan mereka dari atas sini. Rasanya Jilan ingin segera menyelesaikan sambutan nya dan pergi untuk memisahkan Niel dan Haidar yang sedang bersenang senang.

Susunan acara pun dibacakan oleh mc, Jilan dan Chandra sudah berada di belakang panggung dan menuju ke arah meja yang ditempati Niel dan Haidar. Sang wakil ketua osis itu kini menatap ketua basket dengan tatapan dingin mengintimidasi, Haidar yang sadar akan hal itu lantas beranjak dari duduk nya dan mengulurkan tangan kehadapan Jilan.

"Kenalin, gua Haidar."

Setelah mendengar perkenalan dari Haidar dengan malas Jilan membalas jabatan tangannya.

"Jilandra." Ucap Jilan singkat, netra nya pun tidak lepas menatap dingin pria di depan nya ini.

"Lo pacarnya Niel?" Baru saja ia akan membuka mulut tapi Niel langsung menyangkalnya.

"Apaansi lo dar, gue sama Jilan temenan. Iya gak Ji?" Ujar Niel sambil menyenggol tangan Jilan. Wah benar, Jilan dan Niel kan hanya teman, dan teman tidak seharusnya menyimpan rasa cemburu pikir Jilan.

clichèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang