✦ᝰ՞Tiga

289 47 2
                                    

Akhirnya bel pulang sekolah telah berbunyi, saat ini Niel masih membereskan alat tulis dan buku nya kedalam tas dan menyusun nya dengan rapih.

"Niel, temenin gue dulu ke ruang osis."

"Jadi?"

"Ya kali gak, ayo cepetan."

"Tunggu bentar!"

Niel mengeluarkan sesuatu dari kantung tas nya, pandangan Jilan tidak lepas dari pergerakan wanita di depan nya itu

Dia mengeluarkan cermin, dan saat ini Niel sedang melihat pantulan wajahnya yang rupawan pada cermin. Jilan menghembuskan nafasnya kasar dan mengambil tas Niel lalu pergi keluar kelas.

"Cepetan bego."

"IYA ELAH BENTAR ITU LAGI TAS GUE KENAPA LO BAWA SI?!" Teriak Niel sambil menghampiri Jilan dan mengambil tas nya yang diambil oleh teman sekelasnya itu.

"Kalo gak gue bawa lo lama anjir, lagian pake ada acara ngaca segala."

"Biar tetep cantik dan slay si Ji, gitu aja gatau."

"Ngibul aja."

Sesampainya di ruang osis Jilan langsung disambut oleh anak osis yang lain, Niel pun mengintip dari pintu untuk melihat orang orang yang ada di dalam, mata nya menangkap seorang pria yang terlihat sangat familiar.

"KOKO!"

Chandra yang baru saja berdiskusi dengan anggota osis lain nya pun menoleh ke arah Niel dan memberi isyarat untuk masuk ke dalam. Niel pun menuruti perintah sang kakak dan berdiri disamping Chandra.

"Mau ngapain kesini? Tumben? Udah ada minat masuk osis?"

"Gue sama Niel mau pulang bareng." Jilan langsung menjawab pertanyaan tersebut setelah ia menggunakan jaketnya dan saat ini ia menghampiri Chandra dan Niel.

"Tumbenan anjay, pacaran lo pada?"

"Sembarangan aja lo kalo ngomong, ko." Sangkal Niel sambil mencubit tangan Chandra, yang di cubit cuma ngaduh kesakitan.

"Ya terus dalam rangka apaan pulang bareng?"

"Kita ada tugas kelompok dari Miss Hellen. Lagian gue kerkom di rumah lo juga"

"berdua doang?"

Jilan mengangguk sebagai balasan nya.

"Shap shap, gue titip Niel ya. Dia kalo udah ditengah jalan suka jadi barongsai makanya dia suka di jemput sama supir daripada ikut sama gue."

"Beres dra, yok dah gaskeun sekarang."

Jilan menarik tangan Niel keluar dari ruangan osis dan menuju ke parkiran. Jilan kini menaiki motor ninja nya dan menggunakan helm fulface miliknya, lalu ia menyodorkan helm bogo berwarna pink kepada Niel.

"Kok helm gue ada di elu?"

"Waktu itu Chandra bawa motor terus di bagasi nya ada helm ini trus Chandra simpen di ruang osis."

"Pantesan, gue kira di curi sama orang hehe."

"Yaudah naek."

Niel terlihat melepaskan cardigan putih yang ia kenakan guna menutupi paha nya saat duduk di motor, Niel pun memasangkan helm nya dan berpegangan pada pundak Jilan.

"Perasaan lo kemaren kemaren ga bawa motor ini deh?"

"Gue bosen, makanya ganti pake yang ini. Pegang nya ke pinggang bukan pundak nanti ngejengkang."

Niel menuruti perintah Jilan dan memegangi jaket Jilan dengan erat.

"Ya elo bawanya gausah kenceng kenceng."

clichèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang