"Kau bilang akan memberiku hadiah?" Haruto berkata sembari menatap Jeongwoo yang tengah melahap sarapannya. Jeongwoo tak menghiraukan kalimat kekasihnya sampai Haruto menghela napas panjang.
"Iya iya, makan saja sarapanmu terlebih dahulu."
Haruto cemberut. Dia masih ingin protes mengenai hukuman yang Jeongwoo berikan padanya.
Bukankah itu terlalu kejam? Tidak menyentuh Jeongwoo berarti tak bisa memainkan rambut lembut yang selalu ia sukai ketika melihat netflix. Tak menyentuhnya berarti tak bisa memeluknya ketika tidur. Tak menyentuhnya berarti tak bisa menangkup pipi Jeongwoo dan menciumnya. Tidak menyentuh Jeongwoo berarti..... aaaaah Haruto ingin protes karena itu terlalu berat baginya.
Pokoknya itu hukuman terkejam yang pernah ia tau. Namun, ia juga sadar diri kalau dia telah melakukan kesalahan. Jadi, dia hanya ingin menghargai Jeongwoo setidaknya kali ini.
"Setelah ini cuci piring ya." Perintah Jeongwoo tanpa meminta persetujuan Haruto. Pria jepang itu tak protes dan hanya bergumam mengiyakan. Sungguh bukan Haruto sekali, batin Jeongwoo dalam hati.
Suara gemercik air dari wastafel memenuhi ruang masak sempit milik Jeongwoo. Haruto mencuci piring yang dipakai dia dan kekasihnya dalam diam. Pikiran pemuda itu penuh dengan bayangan tubuh Jeongwoo yang berkeringat di bawahnya. Memang, pikiran kotor itu tak pernah lepas sejak tadi ia mengusir Jeongwoo untuk memakai baju.
"cup."
Haruto terlonjak ketika sepasang tangan melingkar erat di pinggang miliknya dan satu kecupan mendarat di lehernya.
"Kamchagi! Ya! Park Jeongwoo! Kau mengagetkanku!" Haruto berteriak dengan spontan saat mengetahui kalau itu adalah Jeongwoo. Pemuda bermata serigala itu melepaskan pelukan dan terkikik puas.
"Lagipula, tumben sekali kau menjadi sangat diam. Apa yang sedang kau pikirkan? Menyesali kesalahanmu?" ejek Jeongwoo.
"Well, aku sedang berpikiran kotor, dan itu tentangmu," jawab Haruto jujur sembari melanjutkan kegiatan mencuci piring yang sempat tertunda karena Jeongwoo.
"Dasar Watanabe mesum Haruto."
"Asal kau tau, aku hanya mesum kalau bersamamu," gombal Haruto.
Jeongwoo berdecih muak kemudian keluar dari dapur mengacuhkan omong kosong si Watanabe.
"Aku masih menanti hadiahmu," teriak Haruto dari dapur. Jeongwoo hanya mengiyakan dari depan televisi.
Haruto duduk disamping Jeongwoo yang tengah duduk di sofa depan televisi sembari memakan keripik kentang dari toples. Ia memandang Haruto malas dan menggeser duduknya menjauhi si kekasih.
"Jangan ganggu aku. Dan ingat, jangan sentuh. No touch for three weeks. Kau mengerti?"
Haruto berdecak frustasi. "Tapi, kau tadi memelukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SKY | HAJEONGWOO SHORT STORY COMPILATION
DiversosShort story compilation for daily consume bxb treasure ship : hajeongwoo fluff and soft no angst no mpreg no GS bahasa indonesia mampir mley🤎🐺🦋