Put your head on my shoulder

834 79 10
                                    

Halooo~~~

Hajeongwoo lagi niih~~

Fyi, ini satu universe sama yang Can I bite your lips di part 2.

Enjoy~~~~

*****

Setelah pulang sekolah, Jeongwoo tak punya tujuan lain selain ke studio untuk menemui teman satu grupnya yang merangkap sebagai kekasih. Siapa lagi kalau bukan Haruto. 

Teman kalau oncam, kalau dibelakang mah ayang-ayangan. ygy.

Awalnya, anak berseragam SMA itu akan langsung ke dorm karena dia kira Haruto sudah disana. Tetapi, Haruto kemudian memberitahu kalau dia masih di studio bersama Asahi dan Yoshi. Jadi, Jeongwoo memutuskan untuk ke studio saja agar nanti bisa pulang bareng.

Hari ini terasa sangat melelahkan bagi Jeongwoo. Selain karena matahari yang begitu panas, mata pelajaran matematika dan fisika juga membuat kepala Jeongwoo serasa mau meledak. Mana semalam Jeongwoo begadang karena menyelesaikan tugas yang keteter karena minggu lalu kebanyakan waktunya ia gunakan untuk latihan di perusahaan a.k.a YGE. 

Maka hari ini, saat berjalan Jeongwoo merasa seperti di bulan. Alias ngambang. Alias pusing.

Bagi Jeongwo, ia tak punya hak buat ngeluh karena semua yang ia lakukan adalah pilihannya. Ia ingin menjadi superstar tanpa meninggalkan bangku sekolah karena menurutnya ada hal yang hanya bisa ia dapatkan di sekolah. Lagipula, walaupun berat Jeongwoo yakin dia bisa melewatinya. 

Jeongwoo kan Superman. Itu kata Hyung tertuanya, Choi Hyunsuk.

Tapi Jeongwoo juga manusia yang kadang butuh healing.

Salah satu healing terbaiknya adalah quality time bersama sahabat sekaligus kekasihnya itu.

Seperti saat ini. Jeongwoo ingin men-charge energi dengan bertemu kesayanganya. Bahkan, ia tak menghiraukan Junghwan yang bertanya mau pulang ke studio apa ke dorm.

***

"Sahi-hyung, Yoshi-hyung. Kok sudah mau pulang? Ruto masih di sini kan?" 

Saat Jeongwoo mau masuk lift untuk menuju ruang studio Haruto di lantai tiga, ia bertemu Asahi dan Yoshi yang hendak kembali ke dorm. Jadi, dia takut kalau ternyata Haruto juga sudah pulang.

"Haruto masih diatas kok. Nungguin kamu katanya."

"Oooh gitu. Okey."

"Mau ngapain? Bikin projek kah?" tanya Yoshi penasaran.

"Mau ngecharge paling." Godaan Asahi membuat Jeongwoo mendelik.

"Ngecharge apaan? Kan bisa ke dorm."

"Ytta. Yang tau tau aja."

"Kepo, wlee," jawab Jeongwoo sambil menjulurkan lidah sebelum pintu lift tertutup meninggalkan Yoshi yang masih tak mengerti. Tapi, dia juga ga kepo sih.

Kalau Asahi dia mah udah tau.

***

Jeongwoo memasukan sandi pintu studio Haruto. Senyumnya mengembang ketika matanya menangkap sosok yang sangat ia rindukan pelukannya.

Ngomong-ngomong, belakangan ini mereka sangat sibuk, jadi walaupun setiap hari bertemu, mereka tak mempunyai quality time berdua. 

Haruto menoleh dan tersenyum ketika mendengar pintu terbuka dan melihat senyum kesayangannya merekah ketika melihatnya. Haruto merasa lega dan seperti sesuatu yang beban dihatinya telah hilang.

Tanpa berkata apa-apa, Jeongwoo meletakkan tas sekolah di gantungan sebelum ia duduk di sebelah Haruto dan meletakan kepala di bahu favoritnya tempat ia bersandar.

OUR SKY | HAJEONGWOO SHORT STORY COMPILATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang