Chapter 9

4K 627 17
                                    

Sudah hampir 4 bulan lamanya Resha menempati tubuh Renjun. Ia sudah mulai terbiasa dan lama kelamaan malah mengikuti kebiasaan Renjun. Contohnya menonton kartun kudanil gembr-ekhem maksudnya moomin.

Resha sudah merasa nyaman berada didekat Jeno. Ia bahkan merasa tak suka melihat Jeno yang berbincang dengan seorang perempuan. Seperti saat ini.

Resha sedang menyusuri koridor ingin menuju toilet. Sebelumnya ia izin karena ingin ke toilet. Junkyu sempat ingin menemaninya, tapi Resha menolak.

Tapi ditengah jalan langkah Resha terhenti. Ia mengerjap, menatap sosok yang ia kenali tengah berbincang dengan seorang siswi diujung koridor. Itu Jeno, dengan seorang perempuan yang tidak Resha ketahui siapa. Tapi memang beberapa kali Resha melihat perempuan itu berada didekat Jeno. Resha sudah pernah meminta Jeno untuk tidak terlalu dekat dengan perempuan, tapi sepertinya Jeno tidak menghiraukan perkataannya.

Tangan Resha terkepal saat perempuan itu tanpa malu memegang tangan Jeno. Jeno juga tampak terkejut dan langsung menyingkirkan tangan perempuan itu. Resha melangkah agar jaraknya lebih dekat dan berdeham keras untuk mengalihkan perhatian kedua orang itu.

Jeno menatapnya sesaat, sebelum raut wajahnya tampak panik saat melihat raut datar Resha. Resha melangkah pergi, mendadak ia tidak kebelet lagi setelah melihat Jeno dengan orang lain.

Ia cemburu, dan ia mengakuinya. Lagi pula, Jeno pacar nya, kan? Ia tidak salah kan jika tidak suka melihat Jeno dekat dengan perempuan?

Resha tahu jika Jeno adalah pacar Renjun, tapi tubuh Renjun saat ini ia yang menempati, itu berarti Jeno juga pacarnya. Toh, ia yakin disana Renjun sudah bahagia dengan Jevano dan sudah melupakan Jeno. Jadi tidak salah dong jika Resha menginginkan Jeno untuknya. Ia ingin Jeno mencintainya sebagai Resha, bukan Renjun lagi..

"Re! Rere! Re berhenti dulu, kamu salah paham." Jeno dengan mudah mencekal lengan Resha. Menarik bahu Resha agar menatapnya.

"Apasih Jen!" Resha berujar ketus. Ia masih kesal.
"Kamu salah paham, aku sama dia tadi cuma bahas tugas kelompok. Jangan marah." ujar Jeno dengan lembut.

"Tapi dia megang megang kamu."

"Bukan keinginan aku Ren. Aku aja kaget dia megang tangan aku."

Resha mendengus. "Terserahlah."

Jeno lantas memeluk Resha saat melihat pemuda itu beranjak ingin pergi. "Jangan marah.."

Resha menghela nafas dan mengangguk. "Udah lepas. Aku mau kekelas."

"Janji jangan marah dulu?"

"Iya Jeno, lepas ah, gak enak kalo ada yang liat.".Jeno melepas pelukannya pada Resha, membuat Resha menghela nafas. Ia takut Jeno mendengar detak jantungnya yang berpacu sangat cepat lantaran gugup dipeluk oleh pemuda itu.

"Yaudah aku anter."

"Gak usah, kamu balik kekelas kamu aja sana, lagian kelas kita beda arah."

Jeno menggeleng. "Gapapa, ayo." si pemilik eye smile itu menggenggam tangan Resha yang lebih mungil darinya dan menariknya lembut.

••

"Ren? Kamu kenapa?" Junkyu menepuk bahu Resha yang sejak tadi melamun. Sudah beberapa kali Junkyu memanggil pemuda bersurai blonde itu agar tersadar, takutnya nanti kemasukan kan bahaya.

Resha menggeleng. Ia menangkup wajahnya sendiri. Saat ini ia sedang bingung, ia bimbang.

Resha ingin jujur pada Jeno bahwa ia bukanlah Renjun. Tapi ia tak tahu harus mengatakannya dari mana! Takutnya Jeno tidak percaya dan malah menganggapnya aneh.

"Kamu lagi ada masalah sama Jeno?"

"Enggak Kyu." balas Resha. Junkyu mangut-mangut walau ia masih penasaran kenapa Resha sejak tadi melamun dan mengabaikan film yang saat ini tengah mereka tonton. Btw, mereka berdua lagi ada dirumah Junkyu.

"Kyu."

Junkyu dan Renjun serentak menoleh, mereka dapat melihat Haruto yang baru saja datang bersama dengan Jeno membawa makanan.

"Kok gak bilang mau kasini?" tanya Junkyu pada Haruto yang kini meletakkan makanan bawaannya dimeja. "Itu apa?"

"Seblak."

Mata Junkyu berbinar senang. "Wah seblak! Bentar aku ambil mangkuk!" Junkyu bahkan turun dengan cara melompat dan langsung berlari menuju dapur. Haruto mengusap dadanya melihat keagresifan Junkyu saat mendengar kata seblak. Seblak adalah makanan favorit Junkyu. Anak itu doyan sekali makan makanan pedas, Haruto jadi ngeri jika melihat betapa lahapnya Junkyu makan makanan kuah yang bahkan kuahnya tampak begitu merah.

Jeno duduk disamping Resha. Meneliti raut wajah pacarnya yang tampak muram. "Kenapa?" tanya Jeno lembut. Resha meliriknya sekilas kemudian menggeleng.

Jeno menghela nafas. "Aku tau kamu boong, kalo ada apa apa cerita ke aku, jangan dipendam sendiri."

Resha diam tidak menjawab. Ia kini tengah bingung. Haruskah ia mengatakannya sekarang? Mumpung saat ini sudah ada Jeno, Junkyu dan Haruto.

Tak lama Junkyu kembali membawa 4 mangkuk. Ia menuangkan 4 bungkus seblak itu kemasing masing mangkuk.

"Injun mau kan? Oh mau, siap." Junkyu yang bertanya, Junkyu juga yang menjawab. Ya sudahlah terserah uke saja. Resha yang sebelumnya ingin menjawab iya pun langsung kembali menutup mulutnya. Sedangkan Haruto hanya geleng-geleng kepala.

"Ada yang mau.. aku omongan ke kalian semua."

Ucapan Resha membuat 3 pasang mata menatap kearahnya. Resha meneguk salivanya, mendadak gugup hingga tanpa sadar meremas ujung pakaiannya.

"Ngomong apa Ren?" tanya Haruto. Resha mencoba menetralkan degup jantungnya saat ini sebelum ia menjawab.

"Eungg.." menggigit bibir, Resha memperhatikan raut wajah Jeno, Junkyu dan Haruto yang tampak serius mendengar penjelasannya

"Aku gatau kalian bakal percaya sama aku atau enggak, atau mungkin setelah ini kalian malah anggep aku aneh. Tapi.. aku bakal jujur kalau aku bukan Renjun. Aku Resha, Resha Januar Narendra yang gak tau kenapa bisa bertukar tubuh dengan Renjun. Tepat setelah sadar dari koma karena jatuh dari tangga, disitu aku ambil alih tubuh Renjun seutuhnya.."

Hening seketika.

Resha menahan nafasnya. Kemudian lanjut berbicara. "Renjun sendiri sekarang nempatin tubuh aku didunia lain. Memang sulit dipercaya, aku juga gak yakin kalian bakalan percaya sama kata kata aku atau enggak, gapapa, aku ngerti. Aku ngomong ini cuma karena gak mau bohongin kalian lebih lama lagi. Maaf.."

Srak

Jeno bangkit, dan tanpa kata kata langsung pergi dengan raut wajah yang tampak datar.

[tbc]

chapter paling panjang di resha to renjun karena udah mendekati end

jangan lupa follow ig @jmrn_2

Resha To Renjun || Noren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang