05 - Sleepyhead

174 28 7
                                    

--Happy reading--

🌹🌹🌹

Tzuyu dan Taehyung menyusuri jalan-jalan Sabtu pagi yang kosong di pusat kota Seoul masih dengan bergandengan tangan, Tzuyu mau tidak mau mengagumi betapa indahnya Seoul selalu. Tentu, Jepang akan selalu memiliki tempat khusus di hatinya, tapi tinggal di Korea jelas memiliki keuntungan tersendiri.

Matahari pagi yang cerah menyinari wajah dan tubuh mereka. Angin sepoi-sepoi yang hangat bertiup membelai rambut Tzuyu dan Tzuyu menyelipkan helai rambutnya ke belakang telinganya dengan tangannya yang bebas. Sedangkan tangannya yang lain saat ini bertaut dengan tangan Taehyung yang jauh lebih besar, dan meskipun dirinyalah yang memulai pegangan tangan ini, sebagian dari dirinya masih bertanya-tanya bagaimana mereka bisa sampai ke titik ini. Ia baru mengenal Taehyung beberapa hari, tapi kapanpun mereka hanya berdua, ia merasa terhubung dengan pemuda itu, sesuatu yang tak pernah ia rasakan untuk orang lain sebelumnya.

Dan sebagian dari diri Tzuyu yakin bahwa Taehyung merasakan hal yang sama. Untuk apa lagi Taehyung meneleponnya pada jam 7:30 pagi di hari Sabtu pagi hanya untuk mengajaknya minum kopi? Tapi Tzuyu harus mengakui, bagaimanapun juga, Taehyung masih terlalu samar. Ada begitu banyak hal yang ingin Tzuyu tanyakan pada pemuda itu, tapi pemuda itu sepertinya tidak ingin terbuka sepenuhnya padanya; ia takut terlalu banyak mencampuri hubungan pemuda itu dengan Irene, dan setiap kali ia menyebutkan tentang superstar itu di sekitar Taehyung, pemuda itu langsung menutup diri dan mengganti topik pembicaraan.

Tzuyu akan ada untuk Taehyung jika pemuda itu membutuhkannya. Ia cukup mengenal Taehyung untuk mengetahui bahwa pemuda itu terus-menerus berusaha membantu orang lain, jadi ia ingin menjadi seseorang yang selalu ada untuk pemuda itu. Meskipun tatapan Taehyung masih tampak berhati-hati setiap kali nama Irene disebutkan, pemuda itu sudah tampak jauh lebih terbuka dan riang setiap kali Tzuyu menyebutkan tentang musik, jadi ia memutuskan untuk menggunakan topik musik sebagai titik fokus persahabatan mereka. Musik adalah topik netral, dan selama ia tidak menyebut tentang Irene, maka Taehyung terlihat jauh lebih santai.

"Jadi, dari mana asalmu di Daegu?" Tzuyu menggali ingatannya tentang distrik-distrik di Daegu. "Bukgu? Dalseonggun?"

"Tidak," jawab Taehyung malu-malu, mengusap bagian belakang lehernya dengan tangannya yang bebas. "Aku berasal dari Junggu, kota paling kecil di Daegu. Aku pindah ke Seoul saat berusia 25 tahun, dan sekarang aku 27 tahun." Mendesah dalam-dalam, Taehyung menatap Tzuyu dengan mata sedih. "Bertahun-tahun aku hanya hidup berdua dengan ibuku, sampai akhirnya dia menikah lagi. Pria itu cukup baik, dan pernah menawariku untuk bekerja dengannya, tapi aku tahu bahwa jika aku tetap di Junggu, aku akan berakhir seperti pecundang yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk mencari pengalaman, dan aku selalu berpikir aku lebih baik dari itu."

"Kau benar," Tzuyu setuju dengan sepenuh hati. "Bakatmu akan sia-sia jika kau tetap di sana. Aku bersyukur kau mencari pengalaman di luar."

"Ya, aku juga bersyukur melakukan itu." ucap Taehyung, tapi Tzuyu tidak bisa memahami kesedihan dalam nada bicara pemuda itu. Ia seakan melewatkan sesuatu yang besar, tapi ia tidak ingin mendorong Taehyung terlalu jauh melewati zona nyaman pemuda itu. Namun ia harus akui, keengganan Taehyung hanya membuatnya semakin penasaran, dan ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa suatu hari ia akan memecahkan teka-teki seorang Kim Taehyung. Ia hanya butuh satu titik untuk memulai.

"Lalu, setelah itu?"

"Aku tinggal di mobilku untuk sementara waktu sampai aku bertemu GD, yang kemudian memperkenalkanku pada beberapa orang lain di Seoul. Aku mencoba membuat band dengan GD, tapi tidak ada yang berhasil. Saat itulah aku bertemu Irene, dan aku ikut mengerjakan album debutnya sebelum tur dengannya musim panas lalu. Itu cukup membantu."

Music of the Heart | Taetzu | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang