09 - Rasa Bersalah

170 25 3
                                    

--Happy reading--

🌹🌹🌹

Apartemennya kosong; Tzuyu sudah begitu terbiasa dengan kehadiran Taehyung selama akhir pekan sehingga hampir membuatnya tertekan untuk masuk ke apartemen sendirian. Aroma Taehyung yang kuat dan maskulin masih tertinggal di udara, terutama di kamar tidur, meresap di seprai dan sarung bantalnya, mengingatkannya pada kebahagiaan akhir pekan mereka. Semalam, Tzuyu menghabiskan setengah malam mencoba membenamkan wajahnya ke bantal yang Taehyung gunakan; ia sudah sangat merindukan pemuda itu. Ia cukup yakin perilaku seperti ini tidak sehat, sejauh ini mereka hanya berkencan satu kali, dan mereka hampir tidak pergi berkencan lagi. Namun, satu kencan itu berlangsung selama tiga hari dua malam, dan Tzuyu yakin ia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran pemuda itu begitu mudah.

Menjatuhkan dirinya di sofa, Tzuyu melepas sepatunya dan bersandar dengan lesu saat ia mencoba menghilangkan stresnya hari ini. Tidak mudah menyembunyikan perasaannya pada Taehyung dari Irene, tapi sejauh yang ia ketahui, ia telah melakukan itu dengan baik. Ia dan Taehyung saling menghindar satu sama lain sepanjang hari, tapi ia menghargai cara-cara kecil yang membuat mereka tetap bisa menunjukkan kasih sayang mereka. Pesan teks, senyuman rahasia; memang tidak banyak, tapi cukup untuk mengetahui bahwa tidak ada yang berubah di antara mereka setelah kencan pertama mereka berakhir. Ia ingin berbicara dengan Taehyung setelah sesi rekaman selesai, tapi pemuda itu sudah pergi begitu saja. Mungkin itu yang terbaik; ia tahu jauh di lubuk hatinya bahwa terlalu beresiko untuk berbicara dengan Taehyung di studio.

Namun, Tzuyu tahu jika mereka berhasil melewati dua minggu ke depan, mereka berdua akan aman dari pengaruh Irene. Mereka telah mencapai titik penting dalam proses rekaman, dan sudah tidak banyak lagu yang tersisa untuk direkam. Tzuyu merasa menang; ia tidak pernah pandai menyimpan rahasia, tapi ia tahu bahwa ini rahasia yang layak disimpan. Ia tidak pernah merasa seperti ini tentang seorang pemuda sebelumnya, dan hanya memikirkan kehilangan Taehyung sudah cukup untuk membuat rasa takut terus meningkat dalam dirinya, rasa takut yang ia coba kendalikan dengan mati-matian.

Meskipun Tzuyu berusaha mengabaikan selama beberapa minggu terakhir, masih ada hal-hal yang tidak ia ketahui tentang Taehyung atau Irene yang membuatnya gelisah. Mereka memiliki masa lalu yang masih belum ia mengerti, dan ia terlalu takut untuk mengungkitnya dan membuat Taehyung tidak nyaman. Mengapa mereka putus? Mengapa Taehyung begitu bersikeras untuk menjauh dari Irene? Mengapa Irene memperlakukan Taehyung seolah pemuda itu adalah bagian dari propertinya? Ini tidak masuk akal, dan semakin Tzuyu memikirkannya, semakin ia menyadari bahwa mungkin lebih baik ia tidak mengetahuinya.

Dering ponsel membuat Tzuyu tersadar dari lamunannya dan ia bangkit dari sofa untuk menjawab telepon itu. Ketika ia melihat nama Irene di layar, jantungnya seakan jatuh ke perutnya seperti batu seberat dua ton.

Tzuyu mengangkat telepon dengan takut-takut hingga ia hampir tidak bisa mengucapkan sapaan, "Halo?" ucapnya pelan.

"Tzuyu?" Suara Irene berat dan terdengar seperti menangis. "Apa kau disana?"

Menelan ludah, Tzuyu mencoba memusatkan perhatiannya pada nada sedih dalam suara Irene daripada detak jantungnya sendiri. "Ya, ini aku, ada apa?" Setelah itu ia tidak bisa mendengar apa-apa selain isak tangis, ia berusaha keras untuk mencoba memahami apapun yang dikatakan Irene, tapi ia tidak terlalu paham. "Irene-ssi, kau harus tenang dan menarik napas dalam-dalam, aku tidak bisa mengerti apa yang kau katakan."

"Dia berkencan dengan seseorang. Taehyung punya pacar baru." Irene meratap dengan sedih, dan reaksi Tzuyu begitu hebat, rasanya seolah-olah perutnya ditinju dengan besi.

"A-Apa yang baru saja kau katakan?" Tzuyu tergagap dengan liar, terlalu terkejut untuk menangani emosinya sendiri dan emosi Irene pada saat yang bersamaan.

Music of the Heart | Taetzu | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang